• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Activity

Rose yang Indah

OPINI

by portall news
February 19, 2025
in Activity
Statistika, Matematika, Bahasa dan Abu Nawas

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.

185
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

PORTALLNEWS.ID (Yogyakarta) – Perjalanan menuju salah satu daerah istimewa di pulau Jawa dengan membawa rombongan mahasiswa pascasarjana bersama pimpinan lembaga, menjadikan kenangan nostalgia 27 tahun yang lalu. Kami menggunakan bus kelas tertinggi dari salah satu perusahaan oto bus dengan nama yang dijadikan judul tulisan ini.

Karena sudah lama tidak naik bus jarak yang jauh, maka kesan dan kenangan masa lalu terus tayang di pikiran hampir di sepanjang perjalan. Ada nostalgia indah, ada haru biru, ada cerita asmara, ada susah payah, ada legenda, ada mistis, ada realitas, dan seabrek kisah masa lampau. Maka, ketika sampai di kamar hotel, energi untuk menulis serasa tidak terbendung. Salah satunya tema dari sepenggal pembicaraan dalam perjalanan itu.

Baca Juga

Berbicara Dalam Diam

Jalur Langit

Kagama Lampung Gelar Syawalan di Lokasi Wisata Cakat Nyenyek Tulang Bawang

Karena yang ada dalam bus adalah para intelektual yang akan melakukan studi lapangan di universitas tertua di negeri ini; maka pembicaraanpun tidak lepas dari konteks keilmuan dan keilmiahan. Salah satu yang menjadi trending topic adalah adanya tagar yang sedang heboh di dunia maya dengan mengajak untuk sementara tinggalkan tanah air guna mencari kehidupan yang lebih baik. Semua mereka peserta diskusi terbatas itu sepakat; mengecam pejabat negara yang berkomentar “asal bunyi”; yaitu komentar yang bukan mencari solusi, tetapi justru membuat masalah baru pada anak negeri.

Terlepas dari itu semua, tulisan ini mencoba tidak memihak kepada siapapun karena itu adalah pendapat pribadi dan sah-sah saja untuk berbeda pendapat. Tulisan ini ingin mengajak sedikit melakukan kilas balik secara filosofis, yaitu berkaitan dengan tujuan pendidikan yang ada di Indonesia, terutama untuk perguruan tinggi.

Pengalaman selama hampir setengah abad menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi tentu banyak terlibat dalam merumuskan tujuan institusional yang sangat filosofis. Namun dari semua ragam yang dirumuskan selalu ada terselip kalimat “mampu bersaing pada pasar global” atau paling tidak “mampu mencapai kelas internasional”.

Konsekuensi dari semua itu adalah pembelajaran yang digelar harus berstandar internasional, dan diharapkan alumninya mampu bersaing di dunia global. Bahkan akhir-akhir ini sekolah-sekolah kejuruan juga ikutan memasang tujuan institusionalnya agar para tamatannya mampu bersaing di pasar global.

Menyimak dari semua itu, sebenarnya pada kurun sepuluh tahun terakhir kita sudah mempersiapkan anak-anak muda Indonesia untuk mampu bersaing di pasar global. Salah satu bentuk persaingannya itu adalah “masuk ke dunia kerja global”. Lalu apakah ada yang salah jika mereka setelah tamat mencoba masuk pasar kerja global, dan diterima kemudian bekerja di negara orang.

Faktor lain ialah penguasaan bahasa asing yang menjadi wajib bagi mereka. Dan, mereka sudah sangat menguasai semenjak sekolah dasar. Begitu mereka ada pada strata Sekolah Menengah Atas, banyak diantaranya sudah menguasai paling tidak dua bahasa asing, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa dasar mereka. Lebih laju lagi di perguruan tinggi, mereka dituntut untuk menulis jurnal dalam bahasa asing (Inggris) dan berbahasa asing saat melakukan pertemuan ilmiah. Tidak jarang kemampuan bahasa asingnya lebih baik daripada dosennya.

Begitu mereka tamat, tentu saja akan berpikir global dan merasa “merdeka” untuk menentukan masa depannya sendiri. Jika pilihan mereka untuk bekerja di negara asing lebih kuat, hal itu semata-mata karena mereka merasa mampu bersaing di sana kemudian mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan estimasi mereka. Lalu pertanyaannya “salahkah mereka?”.

Mereka menjadi duta-duta negara ini, dan tidak salah kalau mereka disebut “pahlawan devisa” atau “duta devisa”. Mereka tidak menghabiskan anggaran negara seperti halnya pejabat negara, justru mereka menghasilkan devisa negara dengan rela meninggalkan keluarga untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Jika dulu pahlawan devisa disandang oleh para tenaga kerja dengan kelas informal; justru sekarang ada pada wilayah formal.

Lalu, jika ada yang mempertanyakan “nasionalisme” mereka; rasanya pertanyaan itu tidak adil dan tidak tepat. Justru pertanyaan itu harusnya dipertanyakan kepada para kuruptor, dan para penghukum ringan sang koruptor, atau mereka yang memfasilitasi koruptor untuk mendapatkan segala kemudahan. Dan, jika ucapan itu terlontar dari mulut para penguasa negeri ini, justru pertanyaan balik juga harus dijawab oleh mereka ; “Apa yang sudah mereka berikan kepada negeri ini”; kalau hanya sekedar rebutan kursi lewat kegiatan atas nama pemilihan, tetapi sebenarnya penipuan.

Perlu kita pahami bersama generasi Z yang ada sekarang mereka bukan hanya warga negara, tetapi juga warga dunia. Oleh sebab itu beri mereka kebebasan untuk menjelajah dunia ini; tugas kita adalah bagaimana menguatkan “rasa keindonesiaan” di jiwa mereka. Sekalipun mereka ada di Kutub Utara atau Kutub Selatan sekalipun, dada mereka tetap merah-putih, tetap Indonesia. Jangan mereka dicaci atau dibenci, kalau itu yang kita lakukan, maka mereka akan semakin jauh dari kita, dan semakin kencang larinya menuju negeri orang.

Melalui tulisan ini pesan disampaikan kepada kita semua, mari jaga ucapan kita, terutama para petinggi negeri; agar tidak terjadi luka hati pada generasi. Karena jika itu yang terjadi, maka jangan harap negeri ini akan “berpenghuni”.
Salam Waras dari tepi Malioboro. (R-1)

Tags: #kaburajadulu #generasiZ #kerjadiluarnegeriGenerasi Z kabur aja dulu
Previous Post

Siap Dilantik Presiden Prabowo, Eva-Deddy Gladi Bersih di Monas

Next Post

Buka Musrenbang Kecamatan, Asisten III Gunawan: Usulan Harus Cerminkan Kebutuhan Masyarakat

Next Post
Buka Musrenbang Kecamatan, Asisten III Gunawan: Usulan Harus Cerminkan Kebutuhan Masyarakat

Buka Musrenbang Kecamatan, Asisten III Gunawan: Usulan Harus Cerminkan Kebutuhan Masyarakat

Universiti Teknologi Petronas Malaysia Tawarkan Program Dual Degree Dengan Unila

Universiti Teknologi Petronas Malaysia Tawarkan Program Dual Degree Dengan Unila

Presiden Prabowo Lantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela

Presiden Prabowo Lantik Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela

Purnama Wulan Sari  Dilantik Sebagai Ketua TP. PKK Provinsi Lampung

Purnama Wulan Sari  Dilantik Sebagai Ketua TP. PKK Provinsi Lampung

Resmi Dilantik, Eva-Deddy Siap Lanjutkan Program di Bandar Lampung

Resmi Dilantik, Eva-Deddy Siap Lanjutkan Program di Bandar Lampung

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Kerja Sama dengan Pemkab Pesawaran, Itera Akan Dirikan Marine Research Center di Pahawang
  • Pemkot Bandar Lampung Revitalisasi Pasar Koga, Dorong Ekonomi Rakyat Bangkit
  • SD Al Kautsar Gelar Purna Wiyata Lepas 199 Lulusan
  • 20 Mei, Hari Istimewa untuk Indonesia, Saya, dan Dunia Pendidikan
  • Siswa Kelas Plus SMA Al Kautsar Fieldtrip ke Tiga Negara

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist