PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sepuluh laboratorium Unila yang akan memberikan layanan kepada publik melalui marketplace, sudah memiliki draft rencana bisnis layanan laboratorium. Draft ini dipaparkan dalam Lokakarya Rencana Bisnis Layanan Laboratorium, Jumat, 11 Oktober 2024, di Hotel Emersia Bandar Lampung.
Proses penyusunan rencana bisnis layanan laboratorium Unila dibimbing oleh tim Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Prof. Yusril Yusuf selaku Kepala LPPT UGM dan Koordinator Bidang Ilmu Kimia dan Teknologi Material Fungsional dan Kalibrasi Taufik Abdillah Natsir.
Prof Yusril Yusuf mengatakan Unila memiliki potensi yang sama dengan UGM dalam membangun bisnis layanan laboratorium melalui marketplace, karena sama-sama memiliki potensi peralatan laboratorium, dan SDM yang profesional.
“Untuk mewujudkan ini di Unila, maka harus ada regulasi bisnis laboratorium dari pihak universitas, dan pihak laboratorium juga harus menyiapkan dokumen teknis untuk tarif, prosedur pengujian dan bisnis yang ada di lab. Jadi, kalau bisa jalan paralel antara regulasi yang mendukung dengan dokumen teknis di lab,” ujarnya.
Menurut Yusril, semua kepala laboratorium yang mengikuti lokakarya sudah memiliki draft dokumen rencana bisnis dan sudah memiliki analisis swot tentang laboratorium masing-masing. Untuk Unila, LTSIT akan menjadi pusatnya, dan lab-lab di fakultas akan menjadi afiliasi.
“Sesuai program revitasilisasi perguruan tinggi negeri PR-PTN, di 2025 nanti apa yang direncanakan sudah mulai running. Oleh sebab itu, kalau regulasinya jelas dan dokumen-dokumen teknis sudah ada, kami optimis Unila bisa, apalagi nanti dukungan dari tim IT untuk platform marketplace-nya,” tutur Yusril.
Dia menyatakan, sistem marketplace layanan laboratorium UGM sendiri juga baru berjalan dua tahun ini, tetapi untuk bisnis laboratorium sudah dilakukan sejak 2014. Kelebihan bisnis layanan laboratorium melalui marketplace menjadikan jangkauan pasar lebih luas dan lebih banyak, tampilan produk juga lebih menarik.
Pada hari kedua lokakarya, setiap kepala laboratorium melakukan presentasi rencana bisnis layanan laboratorium di depan peserta dan pembimbing.
Potensi Pasar Lab PMHP
Ketua Lab Pengujian Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Fakultas Pertanian Unila, Dr. Subeki mengatakan lab PMHP sudah dipercaya oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung untuk melakukan uji residu pestisida pada produk-produk pangan segar.
“Dinas-dinas harus menguji residu pestisida pada bahan pangan segar, dan tidak ada lab terdekat, sehingga ditunjuklah lab kami. Untuk itu, kami mempersiapkan diri dengan membangun gedung dan berupaya memenuhi persyaratan dari pengujian dengan akreditasi uji sampel residu pestisida,” papar Subeki.
Menurutnya, SDM lab sudah mendapatkan pelatihan metode uji sampel. Selain itu, lab PMHP juga sudah terakreditasi ISO 17025 dan memiliki fasilitas, serta instrument uji residu pestisida.
“Pasar utama kami adalah Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung dan dinas ketahanan pangan provinsi luar Lampung, juga ada supermarket karena supermarket yang menjual produk segar wajib melakukan sertifikasi keamanan terutama residu pestisida. Kosumen lain ada dari perusahaan swasta, peneliti dan mahasiswa,” katanya.
Menanggapi presentasi ini, Prof Yusril menyarankan tim Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) Unila bersama tim LTSIT memfasilitasi Lab PMHP untuk menghadap wakil rektor dan melakukan presentasi.
“Nah, ini potensi besar, customer -nya sudah jelas, nanti Bu Neni sebagai tim PR-PTN bersama LTSIT bisa dibantu Pak Subeki menghadap wakil rektor untuk presentasi. Ini malah bisa jadi pilot project bisnis laboratorium Unila nanti,” kata Yusril.
Sepuluh laboratorium yang siap melakukan bisnis melalui marketplace pada 2025 nanti adalah Lab Analitik dan Instrumentasi (FMIPA), Lab Kimia Organik (FMIPA), Lab Biokimia (FMIPA), Lab Pengujian Mutu Hasil Pertanian (Fakultas Pertanian), Lab Oseanografi (Fakultas Pertanian), Lab Ilmu Ukur Tanah (Fakultas Pertanian), Lab Jalan Raya (Fakultas Teknik), Lab Bahan dan Kontruksi(Fakultas Teknik), Lab Geofisika Geothermal (Fakultas Teknik), serta Lab Metrologi (Fakultas Teknik).
Revitalisasi layanan laboratorium Unila merupakan fokus dari PR-PTN dalam mengakselerasi perubahan status Unila dari BLU menjadi PTNBH. Laboratorium Unila didorong untuk menghasilkan generating income bagi kampus dalam mendukung pendapatan kampus non-UKT. (RIN/R-2)
Recent Comments