PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Karomani meluncurkan unit usaha air isi ulang AQUANILA yang berlokasi di Lapangan Parkir Terpadu Unila. Unit usaha air isi ulang ini ditargetkan memenuhi kebutuhan internal kampus dan umum sehingga dapat menjadi salah satu income generating bagi kampus Unila.
“Saya dukung penuh AQUANILA ini, semua unit wajib berlangganan ini, kalau bukan kita siapa lagi? Jadi, kalau ada yang tidak mendukung AQUANILA ini berarti dia tidak ingin Unila maju, perkara cara bayarnya nanti akan dipikirkan oleh tim WR 2 Bidang Umum dan Keuangan,” kata Karomani saat meluncurkan air isi ulang AQUANILA, Jumat (4/2/2022).
Menurut Karomani, AQUANILA ini sudah melalui uji kesehatan, uji laboratorium dan dinyatakan hygienis serta memenuhi syarat kesehatan air minum. Secara proses, air isi ulang AQUANILA menggunakan empat tabung filter (housing) yang dilengkapi dengan mesin Riverse Osmosis (RO) dan ultrafiltrasi. Dia juga mendorong tim AQUANILA secepatnya mengurus perizinan usaha dan sertifikat BPOM agar air isi ulang produksi Unila ini dapat dijual untuk umum.
Menurut Karomani, air isi ulang AQUANILA merupakan salah satu inovasi unit usaha Unila dalam meningkatkan pendapatan dan mendukung mewujudkan status perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) Unila.
“Saya minta dukungan penuh kepada semua civitas akademika Unila supaya PNBP Unila lebih kuat ke depannya, karena tidak mungkin kita masuk PTNBH kalau PNBP hanya Rp300 miliar, tidak mungkin,” ujar Karomani.
Untuk itu, lanjutnya, dia menargetkan dengan berbagai inovasi dan diferensiasi unit usaha, PNBP Unila pada 2022 mencapai Rp400 miliar, kemudian pada 2023 Rp700 miliar, hingga pada 2026 PNBP Unila mencapai Rp1 triliun. Karomani optimis, semua ini bisa dicapai jika civitas akademika Unila kompak dan saling sinergi.
Selain itu, AQUANILA juga menjadi laboratorium wirausaha bagi para mahasiswa. Disini akan dilakukan banyak inovasi, diantaranya pompa air AQUANILA menggunakan tenaga solar cell yang ramah lingkungan.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila, Prof. Asep Sukohar mengatakan produksi air baku ini sudah diusulkan sejak beberapa tahun lalu, dan akhirnya terwujud di tahun ini. Dia menjelaskan, keunggulan air isi ulang AQUANILA ini tidak menggunakan pemanasan, tapi disuling menggunakan teknologi dan riverse osmosis sehingga langsung bisa konsumsi.
“Saya mohon Bapak Ibu Dekan untuk bisa menggunakan air ini dan itu menjadi pendapatan bagi Unila sendiri,” kata Asep.
Sementara, Ketua Tim Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Unila yang juga menangani air isi ulang AQUANILA, Opik Taufik Purwadi menjelaskan pembangunan instlasi air isi ulang AQUANILA dilakukan selama dua bulan. Sumber air berasal dari air tanah pada kedalaman 120 meter dengan kapasitas 16 liter per detik.
Untuk mutu air baku, ujar Opik, telah dilakukan uji laboratorium ke Sucofindo Lampung dan dinyatakan memenuhi mutu air baku untuk konsumsi. Selanjutnya air baku akan diproses menggunakan empat housing, dua ultrafiltrasi, dan dilengkapi dengan mesin RO.
“Riverse osmosis ini yang menjadi keunggulan kita sebab screen RO dapat menyaring padatan atau sedimen yang masih kecil-kecil diatas 0,3 mili mikron bisa tersaring sehingga air yang masuk ke galon betul-betul air murni,” jelasnya.
Menurut dia, untuk harga AQUANILA masih menunggu SK resmi dari rektor, tapi timnya mengusulkan Rp7.000 per galon dengan kapasitas produksi per hari mencapai 200 galon. (R-1)
Recent Comments