PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Seorang pemuda memakai kaus Ganjar Pranowo menghadiri acara “Desak Anies” di Cafe Bento Kopi Lampung, Sukarame, Bandar Lampung, Kamis (7/11/2023). Pemuda dengan nama panggilan Mon itu mencecar Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan tentang ibu kota negara (IKN) dan Pilpres satu putaran.
Desak Anies merupakan salah satu program Anies Baswedan untuk berdialog dan beradu gagasan dengan para generasi muda milenila dan Gen Z di Indonesia. Pada acara Desak Anies di Cafe Bento Bandar Lampung, terlihat seorang pemuda yang hadir dengan menggunakan kaus bertuliskan Ganjar Pranowo. Pemuda tersebut diundang oleh fasilitator acara untuk maju ke depan mendesak gagasan Anies Baswedan.
“Di sebelah kiri ada yang pakai kaus Ganjar Pranowo Kiyai, kita undang ke depan ya Kiyai,” ujar fasilitator yang memanggil Anies Baswedan dengan panggilan khas Lampung Kiyai yang artinya kakak laki-laki.
Pemuda berbaju kaus Ganjar Pranowo tersebut maju ke tempat duduk yang berhadapan dengan Anies, sambil memberikan salam tiga jari. Dia memperkenalkan diri dengan nama panggilan Mon, dari rakyat jelata.
Mon menyatakan sering mendengar Anies Baswedan akan melanjutkan IKN, tetapi tidak jelas kapan akan dilanjutkan pembangunannya. Menurutnya hal tersebut abu-abu. Anies dinilai tidak tegas dalam menentukan sikap terhadap IKN. Dia mencontohkan Kota Baru di Lampung yang hingga kini mangkrak dan tidak pernah dilanjutkan pembangunannya.
“Menurut saya Bapak ini hanya mencari aman saja, mengatakan IKN akan dilanjutkan, tetapi nanti. Kalau menurut saya tegas aja Pak, kalau mau dilanjutkan lanjut, kalau nggak, ya nggak. Alasannya bahwa sudah diundang-undangkan harus dilanjutkan, tetapi kapan? Karena masalah dasar di Indonesia pasti selalu ada, jadi IKN kira-kira bakal dilanjutkan apa tidak?” cecar Mon.
Dia juga menanyakan kepada Anies jika kalah di putaran pertama dan gagal lanjut ke putaran kedua, apakah Anies akan bergabung ke Capres Nomor Urut 02 atau memilih opisisi.
Anies terlebih dahulu memberikan apresiasi kepada Mon yang merupakan contoh seorang yang demokratis karena mau hadir pada acara pasangan Capres yang bukan dia dukung. Anies juga mengajak semua yang hadir untuk bersikap demokratis untuk menghormati pilihan Mon.
“Kita semua juga harus demokratis juga, menghormati, inilah indahnya Indonesia, jangan dirusak ya,” ujar Anies yang disambut tepuk tangan dari para pemuda Lampung.
Menjawab pertanyaan Mon, Anies mengatakan sebagai sebuah proyek, IKN telah ditetapkan melalui Undang-Undang. Namun, Anies menanyakan kepada Mon dan kepada ratusan peserta, siapa yang akan menggunakan IKN tersebut? Bahwa IKN akan digunakan oleh aparatut negara mulai dari presiden, pejabat dan pekerja pemerintah pusat.
Anies menganalogikan, jika di Lampung terdapat 51% sekolah dalam kondisi rusak berat, maka anggaran yang ada, apakah akan digunakan untuk memperbaiki sekolah yang rusak berat atau membangun gedung baru bagi Dinas Pendidikan.
“Jadi bukan masalah urusan dasar tidak selesai, tapi ini adalah problem, sekolah rusak. Sekolah rusak tidak ada anggarannya, kenapa? Karena anggarannya dipakai untuk urusan yang lain. (Masalah) pupuk, subsidi pupuk kita diturunkan kemarin, sementara petani kita mengeluh soal pupuk. Lah, kalau kita alokasikan anggarannya untuk membangun kantor bagi aparat negara, aparat negara masih bisa bekerja dengan kantor yang sekarang,” tutur Anies.
Dia menyatakan menghormati kebijakan membangun IKN, tetapi saat ini, Indonesia butuh menyelesaikan persoalan-persoalan prioritas, seperti sekolah rusak, membangun puskesmas karena sekitar 40% kelurahan belum memiliki puskesmas, dan lainnya.
Terkait pertanyaan Pilpres satu putaran, Anies menegaskan pihaknya tidak pernah berencana untuk menang di satu putaran, timnya selalu berencana untuk dua putaran. “Dan, insyaallah kami masuk putaran kedua,” kata Anies disambut tepuk tangan peserta.
Menurut Anies, pilihan Pilpres dua putaran tersebut berkaca dari pengalamannya di Pilgub DKI Jakarta dulu, dimana dia selalu ditempatkan oleh survei di nomor urut ketiga dari tiga Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta. Namun, saat Pilkada Anies berhasil masuk ke putaran kedua di posisi kedua. Selanjutnya di Pilkada putaran kedua, Anies Baswedan berhasil menang dan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Saat Pilgub DKI Jakarta, kami selalu disurvei di posisi ketiga, terus begitu. Sama seperti sekarang, tapi pas Pilkada posisi kedua dulu, setelah itu baru nomor satu. Insyaallah menang,” kata Anies optimis.
Mendengar jawaban Anies Baswedan, Mon ikut bertepuk tangan dan menyalami Anies Baswedan.
Desak Anies berlangsung sangat antusias, para pemuda juga menanyakan tentang program Anies Baswedan untuk memutus mata rantai korupsi di bidang pendidikan, program bidang agrira, bidang pendidikan, ketersediaan lapangan kerja hingga pertanian. (MG-1/MG-2/MG-3/R-1)
Recent Comments