PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Satu unit mobil pick-up bak terbuka dipajang di depan halaman Kantor Rektorat Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Sabtu (26/3/2022). Mobil berbodi tangguh ini merupakan karya dosen dan mahasiswa ITERA yang diberi nama Combustion Engine Palm Oil Vehichle (CEPOV) ITERA-1. Keunggulannya, mobil transportasi desa tersebut menggunakan bahan bakar minyak sawit murni yang ramah lingkungan.
Peluncuran CEPOV ITERA-1 bersamaan dengan Sidang Terbuka Wisuda ke-10 ITERA yang digelar di kampus setempat. Rektor ITERA, Prof. Mitra Djamal menggunakan jubah dan toga, secara simbolis memotong pita dan mengendarai CEPOV ITERA-1 di sekitar lingkungan kampus, disaksikan oleh para wisudawan dan tamu undangan.
“Mobil desa ramah lingkungan karya ITERA ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat pedesaan dan menjadi solusi pengembangan kendaraan berbahan bakar nonfosil yang lebih ramah lingkungan,” ujar Mitra Djamal dalam pidatonya.
Menurutnya, CEPOV ITERA-1 lahir dari gagasannya bersama Staf Ahli Rektor, Prof. Deny Juanda Puradimaja, untuk menjawab kebutuhan masyarakat desa terhadap transportasi ramah lingkungan pengangkut hasil bumi.
Gagasan ini diwujudkan oleh tim dosen Teknik Mesin ITERA yang terdiri dari Rico Aditia Prahmana, M. Sc. sebagai ketua tim. Lalu, Lathifa Putri Afisna, M. Eng, T. M., Indra Riayatsyah, M. Eng. Sc., Achmad Gusfahmi, M. Si., dan Hadi Teguh Yudistira, Ph. D.
Rico Aditia Prahmana menjelaskan tentang spesifikasi CEPOV ITERA-1 yang merupakan mobil pick-up dengan motor diesel berkapasitas 7 horse power (hp) yang telah dimodifikasi. Pick-up ini mampu beroperasional dengan kecepatan 20-50 km/jam.
Keistimewaan CEPOV ITERA-1, kata Rico, adalah penggunaan minyak sawit murni sebagai bahan bakar. “Berdasarkan uji lab di Laboratorium Konversi Energi ITERA, mobil ini dapat menempuh 10 km untuk setiap satu liter bahan bakar minyak sawit murni,” tuturnya.
Rico memaparkan, minyak sawit murni yang digunakan sebagai bahan bakar tidak perlu dikonversi menjadi biodesel sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Pembuatan bahan bakar minyak sawit murni dilakukan melalui proses pengepresan biji sawit dan pemurnian melalui proses degumming untuk menghilangkan getah fosfolipid dan zat lain yang terbawa saat pengepresan.
“Berdasarkan perlakuan di lab, satu liter minyak sawit mentah atau CPO dapat menghasilkan 800 ml atau 80% minyak sawit murni atau PPO,” urainya.
Menurut Rico, saat ini CEPOV ITERA-1 yang telah produksi tahap pertama atau full mekanik masih akan terus disempurnakan sehingga benar-benar dapat menjadi mobil desa yang ramah lingkungan. (Danil/R-1)
Recent Comments