• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Tuesday, July 1, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Headline

“Diam” itu Jawaban

OPINI

by portall news
March 20, 2025
in Headline
Membangun Asa yang Berserak

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.

220
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Pada suatu kesempatan diskusi dalam perkuliahan filsafat ilmu; ada seorang mahasiswa pascasarjana berkomentar bahwa menurut dirinya puasa yang paling berat itu adalah puasa diam, dalam pengertian diam yang luas dan mendalam. Karena perkuliahan ini bukan kuliah agama, maka pembahasannya berlingkup filsafat, lebih spesifik ke filsafat ilmu. Diskusi berjalan dan jika dirangkum beberapa materinya yang berasal dari berbagai sumber adalah sebagai berikut: Pernyataan “Diam adalah jawaban” dapat dimaknai dalam beberapa cara tergantung dari sudut pandang filosofis yang digunakan.

Berikut beberapa interpretasi utama:

Baca Juga

Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2

Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi

Apel Tiga Pilar, Walikota Eva Tegaskan Peran Penting RT dan Pamong Jaga Keamanan Kota

1. Diam sebagai Pengakuan atas Keterbatasan Akal. Dalam filsafat, ada banyak hal yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Ludwig Wittgenstein dalam “Tractatus Logico-Philosophicus” menyatakan: “Apa yang tidak bisa dibicarakan, harus didiamkan.”
Artinya, ada batas-batas dalam bahasa dan logika manusia. Ketika akal tidak mampu menjelaskan suatu kebenaran yang lebih dalam (misalnya, hakikat Tuhan, makna kehidupan, atau pengalaman mistik), maka diam menjadi satu-satunya jawaban yang masuk akal.

2. Diam sebagai Bentuk Kebijaksanaan. Banyak filsuf dan pemikir menganggap bahwa diam adalah tanda kebijaksanaan, karena kata-kata sering kali tidak cukup untuk menggambarkan realitas. Diam memungkinkan seseorang untuk merenung lebih dalam sebelum berbicara. Terkadang, jawaban terbaik bukanlah berbicara, tetapi mengamati, mendengarkan, dan memahami. Oleh sebab itu dalam filsafat Timur ditemukan frasa sebagai berikut : “Orang yang tahu tidak berbicara, orang yang berbicara tidak tahu.” Artinya, semakin seseorang memahami suatu kebenaran yang mendalam, semakin ia sadar bahwa kata-kata tidak cukup untuk menggambarkannya. Kedalaman hakekat itu sering kali tidak terwakili oleh kata atau kalimat.

3. Diam dalam Mistisisme dan Spiritualitas. Dalam tradisi mistik, diam adalah sarana untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Dalam tasawuf, diam disebut sebagai “shamt”, yaitu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Djalaluddin Rumi pernah berpesan bahwa: “Diam adalah bahasa Tuhan, selain itu hanyalah terjemahan yang buruk.” Artinya, dalam keheningan, seseorang bisa lebih dekat dengan kebenaran Illahi daripada melalui perdebatan kata-kata.

4. Diam sebagai Perlawanan dan Sikap Eksistensial. Dalam filsafat eksistensialisme, diam bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap absurditas kehidupan. Jean-Paul Sartre dan Albert Camus menunjukkan bahwa dunia ini tidak selalu memberikan jawaban yang jelas, sehingga diam bisa menjadi ekspresi kesadaran akan absurditas itu.

Dalam konteks politik dan sosial, diam bisa menjadi bentuk kritik dan perlawanan, seperti yang ditunjukkan oleh Mahatma Gandhi dengan “Satyagraha” (perlawanan tanpa kekerasan). Dan, tampaknya apa yang dilakukan beliau, sekarang banyak dilakukan orang di negeri ini. Namun penyebab dari ke-diam-an itu disebabkan kefrustrasian yang berkepanjangan.

Bisa dibayangkan setelah parade korupsi yang tidak ada pemberatan hukuman bagi pelakunya, akan tetapi yang dilakukan justru pengesahan undang-undang yang memuat ketentuan negara melalui aparatnya bisa menyita kendaraan jika dua tahun tidak bayar pajak. Tidak pernah terpikirkan apa sebab tidak bisa bayar pajak; bisa jadi itu indikasi anjloknya ekonomi, atau sistem yang rumit.

Tampaknya diam juga dapat menunjukkan sikap kewarasan yang tinggi, karena sekarang banyak dijumpai justru mereka yang banyak bicara menunjukkan sikap sebaliknya. Akan tetapi bisa jadi parade diam itu juga mengindikasikan kefrustrasian yang mendalam. Oleh sebab itu ledakan yang diakibatkan dari diam berkepanjangan bisa membuat goncangan sosial yang membahayakan. Sayangnya teori ini banyak tidak dipahami oleh para pemimpin masa kini, atau bisa jadi tidak perlu memahami karena memang kondisi diam dikondisikan sedemikian rupa sehingga menjadi tercapai apa yang mereka inginkan.

“Diam” sebagai bentuk pertahanan diri yang paling akhir dan paling berat. Oleh sebab itu diam tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan, akan tetapi harus melalui latihan yang cukup lama. Oleh karena itu banyak diantara kita yang gagal manakala ada pada posisi harus diam. Walaupun tidak selamanya diam itu emas, tetapi paling tidak dapat memposisikan kita untuk mengambil jarak, sehingga kita menemukan kebeningan dalam berkeputusan untuk bertindak.
Salam Waras (R-1)

Previous Post

Gubernur Mirza Temui Menteri PUPR Bahas Percepatan Perbaikan Jalan di Lampung

Next Post

Walikota Eva Dwiana Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2025

Next Post
Walikota Eva Dwiana Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2025

Walikota Eva Dwiana Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2025

432 Siswa SD Al Kautsar Ikuti Pesantren Kilat “Sparkle of Islam”

432 Siswa SD Al Kautsar Ikuti Pesantren Kilat "Sparkle of Islam"

Perkuat Kebersamaan, Fakultas Hukum UTB Lampung Gelar Buka Puasa Bersama

Perkuat Kebersamaan, Fakultas Hukum UTB Lampung Gelar Buka Puasa Bersama

Walikota Eva Dwiana dan Baznas Salurkan 8000 Kg Beras Untuk Warga Tidak Mampu

Walikota Eva Dwiana dan Baznas Salurkan 8000 Kg Beras Untuk Warga Tidak Mampu

Gubernur Lampung Tekankan Kolaborasi dalam Perumusan RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Gubernur Lampung Tekankan Kolaborasi dalam Perumusan RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2
  • Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi
  • Apel Tiga Pilar, Walikota Eva Tegaskan Peran Penting RT dan Pamong Jaga Keamanan Kota
  • Jalan Sehat HUT Kota Bandar Lampung Meriah, Hadiah Mobil hingga Umroh Dibagikan!
  • Secangkir Kopi Dini Hari

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist