PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Uniroh menurunkan kardus ukuran sedang dari atas lemari pakaiannya. Bagian atas kardus mulai berdebu. Kardus berisi pakaian dan peralatan haji itu sudah dua tahun disimpan di atas lemari karena pelaksanaan haji ditunda akibat pandemi Covid-19. Pakaian ini akan kembali dia cuci dan setrika setelah mendapat info calon jamaah haji diperkirakan masuk Asrama Haji pada awal Juni 2022.
“Baru kemarin disampaikan saat manasik, bahwa dimungkinkan awal Juni akan masuk asrama haji. Kagetkan, waduh baju dan perlengkapan belum tak bongkar yang tahun 2020 lalu itu, pulang dari manasik kemarin langsung bongkar dan dicuci lagi, nanti mau disetrika,” ujar Uniroh, diwawancara empat hari lalu, di rumahnya.
Menurut Uniroh, seharusnya dia berangkat haji bersama suaminya, Prof. Cucu Sutarsyah. Namun, berdasarkan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, pada tahun ini, hanya calon jamaah haji yang berusia dibawah 65 tahun yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Sementara, suaminya tepat berusia 65 tahun pada April 2022 kemarin.
”Ya sudah takdirnya, kami terima dengan ikhlas,” ujar Uniroh. Menurut dia, sebenarnya ada dua pilihan yang dapat diambil, tetap naik haji tahun ini tanpa pasangan atau menunda haji tahun depan dengan harapan bisa haji bersama pasangan. Namun, lanjutnya, hingga saat ini juga tidak ada jaminan kebijakan pembatasan usia akan dicabut pada tahun depan, semua tergantung dari Pemerintah Arab Saudi.
“Kami konsultasi ke Ustadz, dan dijawab Ustadz udahlah diikhlasin, udah takdir, karena belum tentu tahun depan bisa bareng juga, sebab tidak ada jaminan kebijakan pembatasan usia dari Arab Saudi dicabut, atau kalau kebijakan berubah yang tua duluan, kan saya ketinggalan,” tutur kepala SMPN 19 Pesawaran ini.
Dia mengaku awalnya ragu untuk mengambil keputusan berangkat haji sendiri walaupun sudah mendapat izin dari suami. Uniroh sempat sedih karena dia bersama suami sudah sepuluh tahun bersama-sama menanti momen istimewa menunaikan ibadah haji bersama. Namun, dia tetap menjalani berbagai persiapan haji sepenuh hati.
Dia mengikuti kegiatan Bimbingan Pembinaan Manasik Haji Massal yang digelar oleh Kemenag Kota Bandar Lampung selama dua hari, Sabtu (21/5/2022) dan Minggu (22/5/2022) di Masjid Al Agung Al Furqon. Usai mengikuti manasik haji di hari pertama, Uniroh mengaku mendapat kemantapan hati setelah mendengar tausiyah dari Ustadz pembimbing haji.
“Saat manasik, Ustadz menjelaskan bahwa tidak ada jaminan bagi seseorang di tahun depan itu bisa berangkat haji, entah karena sakit, tidak panjang umur, itu kan kita tidak tahu, rahasia Allah. Jadi aku semakin mantap setelah mengikuti manasik pertama, Bismillah!” kata peraih Top Ten ASN Inpiratif 2021 itu.
Uniroh menghilangkan semua keraguan dan bayangan ketakutan berhaji tanpa pasangan. Dia juga dikuatkan dengan moto haji tahun ini yakni haji mandiri, mandiri dalam keputusan-keputusan dan mandiri dalam melaksanakan ibadah haji. Namun, bukan berarti Uniroh tidak menjalin pertemanan dalam kelompok hajinya. Dia sudah saling berkenalan dengan para calon jamaah lain, termasuk salah satu temannya yang juga berangkat haji sendiri di tahun ini.
Ikhlas Menunggu Tahun Depan
Sementara itu, Cucu Sutarsyah tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Menurutnya, dia sudah sabar antri haji selama 10 tahun, lalu ditunda lagi dua tahun karena pandemi. Dia sudah yakin bisa berangkat haji tahun ini bersama istrinya. Namun takdir berkata lain, dia termasuk dalam kriteria calon jamaah haji yang sudah berusia 65 tahun dan tidak bisa berangkat haji di tahun ini.
“Kecewa karena kan sudah ditunda selama dua tahun, sudah sabar gitu kan, saya udah yakin berangkat tahun ini, tapi ternyata kuota dipotong 50% dan berdasarkan umur. Saat mendengar kabar ini, saya konsultasi ke Ustadz gimana kalau istri saya tanpa muhrim, apa mungkin? Karena saya berharap besar untuk tetap bisa naik haji bersama pasangan,” ujar dosen Universitas Lampung ini.
Pada 2020 lalu, lanjutnya, dia bersama istri sudah mendapatkan pakaian dan perlengakapan haji dari KBIH, sudah cek kesehatan, dan sudah sampai pada tahap persiapan final.
“Sudah mantap waktu itu, tinggal berangkat, eh ditunda dua tahun karena pandemi. Tahun ini saya yakin bisa berangkat, tapi ada kebijakan pembatasan usia. Awalnya saya kaget dan kecewa, tapi ya sudah mungkin ini takdir, jadi diikhlaskan,” tuturnya.
Cucu berharap di tahun depan tidak ada lagi kendala baginya untuk naik haji. Dia berdoa diberi kesehatan dan dipanjangkan usia oleh Allah Subhanahuwata’ala sehingga bisa menunaikan ibadah haji. (RINDA/R-1)
Recent Comments