PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Dosen Program Studi Kimia, Kelompok Keilmuan Kimia Hayati, Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera), Dr. Rahmat Kurniawan, S.Si., M.Si., menemukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan Morus shalun atau murbei yang berpotensi menjadi agen antikanker serviks.
Senyawa Kuwanon J merupakan adduct Diels-Alder yang diperoleh melalui proses biotransformasi menggunakan enzim Diels-Alderase. Dalam uji awal, senyawa ini menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan Dr. Rahmat dalam kegiatan Mimbar Akademik Fakultas Sains Itera yang digelar di Aula Gedung F, Jumat, 4 Juli 2025. Kegiatan tersebut dihadiri sivitas akademika Fakultas Sains, termasuk Dekan Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si.
Dalam presentasinya, Dr. Rahmat menjelaskan bahwa penelitiannya memanfaatkan pendekatan kultur jaringan tumbuhan, jamur, dan bakteri untuk memperoleh senyawa bioaktif.
“Tumbuhan Morus shalun menghasilkan senyawa golongan fenolik yang unik dengan rantai isoprenil. Rantai ini menjadi salah satu prekursor pembentukan cincin metil sikloheksena dari senyawa adduct Diels-Alder,” paparnya.
Tumbuhan murbei dikenal luas di Indonesia sebagai tanaman dari famili Moraceae yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis, termasuk kawasan Asia Tengah dan Indonesia.
Selain meneliti murbei, Dr. Rahmat juga melakukan riset terhadap berbagai senyawa antikanker lain, antara lain Paclitaxel dari cemara gunung (Taxus sumatrana), senyawa phytosterol dari bakau minyak (Rhizophora apiculata), senyawa amyrin dari tumbuhan sikat botol (Callistemon citrinus), dan senyawa lapachol dari tabebuya (Tabebuia aurea).
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan keanekaragaman hayati lokal sebagai sumber pengembangan obat. “Senyawa alami memiliki keunggulan dari sisi keamanan karena umumnya memberikan efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat sintetik,” ujar Dr. Rahmat.
Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Mimbar Akademik menjadi agenda rutin untuk membangun semangat diskusi ilmiah dan kolaborasi riset.
“Melalui forum ini, kita dapat saling berbagi ide dan menggali potensi penelitian yang memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum apt. Dirga, S.Farm., M.Sc., Plh. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. I Putu Mahendra, S.Si., moderator Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si., serta para ketua program studi dan dosen di lingkungan Fakultas Sains.
Mimbar Akademik ditutup dengan diskusi interaktif yang diharapkan dapat memperkuat budaya riset, memupuk semangat inovasi, dan membuka peluang kerja sama lintas disiplin dalam pengembangan sains dan teknologi berbasis potensi lokal di bidang kesehatan dan farmasi. (RLS/R-2)
Recent Comments