PORTALLNEWS.ID (Lampung Tengah) – Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah mengundang ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Liman Benawi binaan Kagama Lampung untuk belajar teknologi pertanian ke Jawa Tengah.
“Ayo gunakan teknologi sederhana, di Jawa Tengah sudah diterapkan bioreaktor kapal selam, di Pati, efesien air, teknologi ini nanti bisa diadopsi ibu KWT, kita latih. Maka saya undang ke Jawa tengah untuk belajar dan nanti diterapkan di Liman Benawi,” ujar Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam kunjungan ke KWP Liman Benawi, Lampung Tegah, Sabtu (22/1/2022).
Bioreaktor Kapal Selam temuan Muhammad Sobri asal Pati tersebut dapat mengolah limbah pertanian dan peternakan menjadi produk pupuk, gas metana, dan dekomposer.
Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Liman Benawi didampingi istri, Siti Fathikoh bersama rombongan PP Kagama dan pengurus Kagama Lampung.
Ganjar mengapresiasi berbagai sajian KWT Liman Benawi, salah satunya adalah jus pakcoy yang segar dan sehat. Ganjar juga memuji para petani wanita Liman Benawi yang memanfaatkan pekarangan untuk berbagai jenis tanaman sayur dan buah-buahan.
“Jus pakcoynya enak banget, bergizi, cara nanamnya gampang toh Bu, semua pupuknya organik,” kata Ganjar.
“Dengan memanfaatkan pekarangan seperti ini kan bagus banget, jenengan tidak usah beli sayur, tanam sendiri. Nanti bicara ke Kades, teman teman Kagama bisa membantu teknologinya, bibitnya dan tata cara teknologi budidayanya dari Kagama,” lanjutnya.
Menurut Ganjar, melalui undangan tersebut nanti, para KWT Liman Benawi akan dipertemukan dengan penemu teknologi reaktor kapal, serta melatih para KWT Liman Benawi tentang biorektor kapal selam.
Pada kunjungan ke Liman Benawi, Ganjar juga mengunjungi Kebun Aglonema, dan demplot tanaman jagung binaan Kagama Lampung.
Kepala Bidang Usaha dan Pengembangan Kagama Lampung, Fauzan Khumaidi menyambut baik tawaran Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo.
“Tawaran Pak Ganjar sangat bagus. Yang penting kita kesana nanti belajar dari yang sudah maju.Itu kan teknologinya sudah diterapkan di Pati. Memanfaatkan limbah macam-macam. Nah, kita di Lampung ini beberapa desa banyak limbah, ada petenakan kerbau, bebek, jadi kita coba cari peluang untuk dikembangkan lebih jauh,” kata Fauzan yang juga salah satu koordinator desa binaan di Liman Benawi.
Menurutnya, nanti akan dicari waktu yang tepat, seperti musim libur agar banyak ibu-ibu petani yang dapat ikut belajar ke Jawa Tengah.
“Kalau kita tanya ke ibu-ibu KWT itu, mau melakukan program apa kita Bu? Rata-rata jawabnya belajar ke luar daerah Pak, nah ini pas degan tawaran Pak Ganjar, ibu-ibu KWT juga sangat antusias,” tandas Fauzan. (R-1)