PORTALLNEWS (Lampung Selatan) – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggagas pembangunan Rumah Ibadah Multiagama (Rima) di dalam lingkungan kampus. Hal ini sebagai wujud pembinaan karakter dan menyemai sikap toleransi antarumat beragama di lingkungan Kampus ITERA.
Pembahasan pembangunan Rima ini dilakukan dalam rapat yang dipimpin Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., IPU., Selasa, (16/3/2021). Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA Prof. Dr.-Ing. Mitra Djamal, Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Prof. Dr. Sukrasno, M.S., Kepala Biro Umum dan Akademik drh. Sri Sulistiawati, M.M., perwakilan dosen dari seluruh agama, dan perwakilan Keluarga Mahasiswa (KM) ITERA.
Ofyar menyampaikan, gagasan pembangunan Rima ITERA adalah bagian dari kewajiban ITERA dalam menjalankan pendidikan karakter kepada mahasiswa. Sebab, selain harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill melalui nilai akademik, lulusan ITERA juga perlu dibekali soft skill dan pembinaan karakter. Salah satu karakter yang diperlukan adalah sikap religius dan saling toleransi antarumat beragama.
“Agamaku adalah agamaku, dan agamu adalah agamu itu boleh saja, tapi kita juga harus bersama-sama menghargai perbedaan yang ada di kampus ITERA. Bhineka Tunggal Ika harus selalu kita pupuk di ITERA,” ujar Rektor.
Dalam perencanaanya, Rima ITERA akan menjadi pusat mahasiswa dan komunitas agama melakukan kegiatan ibadah, dan kegiatan lainnya yang menyangkut kegiatan keagamaan. Bangunan yang akan berdiri di dekat Gedung Asrama mahasiswa ITERA tersebut akan terdiri dari dua area utama yaitu area aula berkapasitas hingga 700 sebagai lokasi kegiatan bersama seluruh komunitas agama.
Sedangkan, enam ruangan khusus berukuran lebih kecil, masing-masing akan diperuntukkan bagi tempat ibadah enam agama, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Setiap komunitas agama mendapatkan luasan ruangan yang sama. Namun untuk fasilitas di dalamnya menyesuaikan kebutuhan agama masing-masing. Seperti rumah Hindu yang akan dilengkapi pondasi untuk membuat pura, dan rumah Islam akan dilengakapi tempat berwudhu.
Hal menarik dari Rima ITERA adalah gedung ini akan dibangun dengan atap dengan bentangan yang luas, dan bentuk yang unik, dengan ruangan terbuka dan sirkuliasi udara sangat baik. Nantinya Rima ITERA akan dikelola oleh Badan Pembina yang melibatkan dosen, tenaga kependidikan, perwakilan KM ITERA dari masing-masing agama.
Bangunan ini ditargetkan akan diresmikan pada Agustus mendatang, saat penerimaan mahasiswa baru ITERA tahun 2021.
Rektor menyebut, pembangunan Rumah Ibadah Multiagama ITERA diharapkan menjadi barometer yang baik untuk membangun kebersamaan di kampus.
Membangun semangat seluruh sivitas akademika ITERA dalam memupuk rasa toleransi antarumat beragama di dalam kampus, sehingga dapat diterapkan di masyarakat yang lebih luas.
“Semoga rumah ini melahirkan rasa kebersamaan mahasiswa dari berbagai agama, serta dosen dan tenaga kependidikan bisa merasakan kerukunan beragama yang baik sebagai kata kunci dalam mengembangkan karakter mahasiswa,” ujar Ofyar.