PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Salah satu pondokan di lokasi wisata Wira Garden Bandar Lampung berubah fungsi menjadi stand Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa-siswa PKBM Pesona Pulau Tegal, Pesawaran, Sabtu (21/10/2023) . Di pondokan tersebut dipajang karya dan produk siswa-siswa PKBM, mulai dari telur asin, kerupuk gadung, kerajinan dari kerang, batik ecoprint dan tenunan tapis.
Ketua PKBM Pesona Pulau Tegal, Siti Mardian Rahayu menjelaskan kepada tamu undangan tentang karya P5 para siswa tersebut. Tamu undangan yang hadir, diantaranya Kadis Pendidikan Pesawaran Anca Martha Utama, Camat Teluk Pandan Edy Sutrisno, Community Development Officer PTBA Klif Drian Wiraputra Pieters, perwakilan Yonif 9 Marinir, serta kepala desa Talang Mulya dan jajaran.
“Siswa membuat telur asin menggunakan air laut yang diberi rempah, rasa telur asinnya lebih enak, gurih, dan tahan lama. Para siswa juga mendesain logo produk telur asin sendiri menggunakan Canva,” ujar Mardian sambil menunjukkan produk telur asin yang di tata di atas meja kecil di stand.
Dia menjelaskan, semua karya siswa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di Pulau Tegal, termasuk kerajinan kerang berupa tempat tisu, serta batik acoprint yang menggunakan dedaunan yang ada di pulau yang bisa mengeluarkan warna asli untuk batik.
“Sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Lampung, siswa-siswa PKBM juga belajar menenun batik,” timpal salah satu guru, Ana Triseptiana.
Usai kunjungan ke stand, para tamu undangan menyaksikan penampilan siswa berupa tari sigeh pengunten, musikalisasi puisi, dan fashion show menggunakan busana kreasi dari barang bekas.
Penuntasan Wajib Belajar
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama mengapresiasi karya P5 siswa-siswa PKBM Pesona Pulau Tegal. Dia berpesan agar kegiatan P5 tersebut tidak hanya sekedar sebagai praktik dari implementasi kurikulum merdeka, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Anca menyatakan, sebagai perwakilan pemerintahan, dia mengucapkan terimakasih kepada para pengurus PKBM, tutor, guru relawan, dan para donatur terutama PT Bukit Asam yang selama tujuh tahun ini telah mendukung pendidikan nonformal dalam memperjuangkan hak-hak anak mendapatkan pendidikan layak setara pendidikan formal.
“Saya tidak bisa berkata banyak karena perjuangan dewan guru ini suatu perjuangan yang tidak dapat dinilai,” tuturnya.
Menurut Anca, program nonformal diselenggarakan oleh kementrian pendidikan sebagai upaya pemerataan pendidikan sehingga anak-anak yang tidak mendapat akses pendidikan formal bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tinggi.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berpartisipasi membantu pemerintah menuntaskan pendidikan wajib belajar 12 tahun bagi anak-anak di Pulau Tegal,” ujar Anca.
Layanan PKBM Meluas
Sementara, Ketua Yayasan PKBM Pesona Syiagh Hati, Uniroh mengatakan, sekolah nonformal PKBM Pesona Pulau Tegal telah tujuh tahun memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak di Pulau Tegal.
“Saat ini ada enam siswa pulau yang melanjutkan pendidikan ke sekolah binaan PTBA di Tanjung Enim, dan satu lulusa PKBM melanjutkan kuliah di jurusan Penjaskes melalui beasiswa KIP-Kuliah,” kata Uniroh.
Menurutnya, layanan pendidikan PKBM Pesona Pulau Tegal semakin meluas ke daerah lain, tidak hanya di Pulau Tegal, tetapi juga ke Desa Talang Mulya, Pesawaran, dan di daerah Srengsem, Panjang, Bandar Lampung.
“Jadi saat ini kami memiliki empat kelompok belajar atau Pokjar, yaitu Pokjar Pulau Tegal, Pokjar Talang Mulya, Pokjar Gebang, dan Pokjar Srengsem,” katanya.
Uniroh juga menjelaskan sekilas perjalanan berdirinya PKBM Pesona Pulau Tegal yang berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari Yonif 9 Marinir, PTBA, dan berbagai organisasi lainnya.
“PTBA telah banyak mendukung kegiatan kami, termasuk membangun PLTS dan fasilitas wifi. Sejak adanya PLTS dan wifi, kami mencanangkan pembelajaran online. Jadi saat ini pelayanan pendidikan bisa dilakukan oleh guru secara offline dan online kepada sekitar 120 anak didik PKBM,” jelas Uniroh.
Community Development Officer PTBA Klif Drian Wiraputra Pieters, menyatakan selain memberikan dukungan kepada pendidikan nonformal di Pulau Tegal, pihaknya juga akan bekerja sama dengan SMPN 25 Pesawaran untuk kegiatan ekstrakurikuler budidaya mangrove dalam mengantisipasi perubahan iklim.
“Untuk awal ini budidaya mangrove kami lakukan di SMPN 25 Pesawaran, dan nanti akan diduplikasi ke sekolah-sekolah lain,” ujarnya. (RINDA/R-1)