• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Tuesday, July 1, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Kresna Duta

OPINI

by portall news
December 5, 2023
in Headline
Yang di Atas Menari, Yang di Bawah Setengah Mati

Prof. Sudjarwo

558
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) -Pada masyarakat pedalangan diwaktu itu, konon hidup semacam mitos bahwa jika Dalang ingin memainkan cerita-cerita tertentu dalam pentas Wayang Kulit harus paham bahwa lakon-lakon itu ada yang “wingit”; dalam bahasa Jawa, jika diterjemahkan walaupun tidak tepat benar disebut sakral. Untuk itu sebelum mementaskan harus puasa terlebih dahulu, termasuk Lakon Wayang Kresno Duto. Tetapi karena ini tidak dipentaskan, akan tetapi dijadikan “irah-irah” atau pengantar dari suatu pesan yang akan disampaikan, maka saya tidak perlu melakukan ritual seperti itu, apalagi dalam perintah agama yang saya anut itu tidak ada. Namun ritual yang melekat dan tidak bisa lepas saat menulis adalah “ngopi panas” agar otak tetap mak jos.

Sahdan, dalam cerita Baratayudha versi Wayang Purwa; dikisahkan Pandawa telah selesai menjalani masa pembuangan dan pengasingan selama 13 tahun ditengah hutan Dandaka, serta menjalani penyamaran selama satu tahun di Kerajaan Wiratha. Oleh karena itu sudah menjadi hak Pandawa untuk kembali mendapatkan Astina dan Amarta yang diambil oleh Kurawa. Untuk itu, para Pandawa meminta bantuan Sri Kresna guna menjadi duta Pandawa dalam menempuh jalan damai antara Pandawa dan Korawa. Kresna diangkat sebagai duta terakhir atau disebut dengan Duta Pamungkas untuk urusan pengembalian negara.

Baca Juga

Program MBG, Strategi Pemerintah Tekan Stunting dan Wujudkan Generasi Sehat

Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2

Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi

Sementara, tetua dan pembesar-pembesar Astina telah berkumpul di aula kerajaan menunggu kedatangan Duta Pandawa tersebut. Kresna memasuki aula kerajaan dan kemudian menyampaikan maksud kedatangannya yaitu sebagai duta Pandawa. Pandawa yang telah selesai menjalani hukuman, ingin meminta haknya kembali atas Indraprastha (Amarta).

Sejak awal, Kurawa memang tidak ingin mengembalikan Amarta dan Hastina kepada Pandawa. Prabu Duryudana pun menolak permintaan Sri Kresna. Duryudana memberikan berbagai alasan yang memang sudah direnacakan untuk memperkuat alasan mereka mengapa tidak ingin mengembalikan Indraprastha dan Hastina kepada Pandawa.

Singkat cerita semua alasan penolakan Prabu Duryudana itu membuat Sri Kresna memuncak kemarahannya, dan bertriwikrama-lah beliau berubah menjadi Raksasa yang sangat besar serta akan mengobrak-abrik kerajaan Hastinapura. Dari kerajaan para dewa turunlah Dewa Darma yang diutus untuk mendinginkan kemarahan Sri Kresna dengan nasehat yang sangat dalam maknanya secara filosofis tentang kebenaran.

Pada cerita ini intinya penulis ingin menyampaikan sepotong pesan bahwa Kebenaran dan Kesalahan itu sebenarnya ada pada garis yang sama, hanya di ujung garis yang satu posisinya bernama BENAR-BENAR….BENAR; sementara ujung garis lawannya ada pada posisi BENAR-BENAR…..SALAH. titik tengah keduanya dipisahkan pada bagian BENAR dan bagian SALAH, yang membentuk sudut sembilan puluh derajat. Dengan kata lain posisi benar-benar…benar berspektrum 45 derajat; dan posisi benar-benar…salah berspektrum 45 derajat.

Kehidupan yang dijalani manusia selalu ada pada kedua garis mistar tadi, namun tidak akan kita jumpai manusia yang benar-benar….. benar yang mutlak; atau benar-benar …. salah yang juga mutlak; yang ada hanya pada derajat mana tingkat kebenarannya dan atau kesalahannya, pada mistar tadi.

Kita tidak bisa memaksakan kebenaran kepada kesalahan, atau sebaliknya memaksakan kesalahan kepada kebenaran. Namun kebenaran itu diperlukan guna menunjukkan adanya kesalahan; sebaliknya kesalahan juga diperlukan guna menunjukkan adanya kebenaran. Dengan kata lain Kebenaran dan Kesalahan itu bagai dua sisi mata uang, yang satu dengan lainnya berfungsi saling meneguhkan keberadaan masing-masing lawannya. Dengan bahasa sederhanya: kebenaran itu tampak kebenarannya jika ada kesalahan sebagai pembanding, dan juga kesalahan akan tampak jika ada kebenaran sebagai pengukurnya. Perkataan filsafat seperti ini memang memerlukan kontemplasi dalam memahaminya.

Dari sana maka ada adagium Jawa yang mengatakan “Bener durung mesti Pener” terjemahan bebasnya walau kurang pas adalah benar belum tentu tepat, itu seolah menjadi perenungan untuk mendalami secara hakiki dari semua peristiwa sosial yang sedang berlangsung saat ini. Jangan sampai kita terjebak pada Fatamorgana Sosial yang sekarang sedang mendapatkan panggung untuk dimainkan.
Salam Waras dari Penulis yang berangsur sehat. (R-1)

Previous Post

Pemkot Bandar Lampung Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

Next Post

ITERA Raih Predikat Informatif Anugerah Keterbukaan Informasi Provinsi Lampung

Next Post
ITERA Raih Predikat Informatif Anugerah Keterbukaan Informasi Provinsi Lampung

ITERA Raih Predikat Informatif Anugerah Keterbukaan Informasi Provinsi Lampung

Gubernur Arinal Apresiasi Kader PKK Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Gubernur Arinal Apresiasi Kader PKK Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Lampung Jadi Tuan Rumah Pertemuan Tingkat Menteri International Coconut Community (ICC)

Lampung Jadi Tuan Rumah Pertemuan Tingkat Menteri International Coconut Community (ICC)

Ngaku Anggota BIN, Dua Pria Peras Korbannya Hingga Puluhan Juta

Ngaku Anggota BIN, Dua Pria Peras Korbannya Hingga Puluhan Juta

Polda Lampung Buru 4 Tahanan Kabur Kasus Narkoba

Polda Lampung Buru 4 Tahanan Kabur Kasus Narkoba

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Program MBG, Strategi Pemerintah Tekan Stunting dan Wujudkan Generasi Sehat
  • “Candikolo” (Saat Senja Mejadi Cermin)
  • Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2
  • Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi
  • Apel Tiga Pilar, Walikota Eva Tegaskan Peran Penting RT dan Pamong Jaga Keamanan Kota

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist