PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menghadirkan Duta Besar Luar Biasa Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair Al Shun untuk mengisi kuliah umum “International Day of Solidarity with The Palestinian, di Masjid IIB Darmajaya, Senin (11/12/2023).
Kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah YA, MBA, M.Sc., bersama jajaran, serta Ketua LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an (STISA) Abdullah bin Mas’ud Online, Ir. Heri Budianto, M.T., bersama jajarannya.
Duta Besar Palestina Zuhair Al Shun menyampaikan terimakasih atas kebaikan masyarakat Indonesia dari seluruh pelosok negeri yang terus menyuarakan pembelaan dan kebaikan bagi masyarakat Palestina.
Dalam kuliah umumnya, Zuhair Al Shun menjelaskan tentang sejarah Kependudukan (occupation) Israel di Palestina serta upaya-upaya perdamaian yang telah dilakukan oleh pihak Palestina.
Menurutnya, Pada 1947 PBB telah menyetujui pembagian dua negara dengan memberikan 56% tanah Palestina kepada Israel dan 44% untuk wilayah Palestina.
Namun, PBB memiliki standar ganda dengan mendukung Israel menjadi negara pada 1948, tetapi tidak mengakui negara Palestina.
Hal ini menyebabkan militer Israel terus menghancurkan rumah-rumah warga Palestina, membunuh anak-anak, perempuan, dan pria Palestina, serta mengusir warga Palestina dari tanah airnya, yang dikenal dengan peristiwa Nakba.
“Zionis Israel melakukan pendudukan di lahan Palestina hingga menguasai 78% wilayah, dan sisanya 22% dibagi menjadi Tepi Barat dan Jalur Gaza yang hingga saat ini masih dalam penjajahan Israel,” kata Zuhair Al Shun.
Dia menjelaskan, Palestina terus mengupayakan perdamaian, tetapi Israel selalu menolak dan terus merebut tanah Palestina.
Upaya perdamaian di tanah Palestina pernah dilakukan oleh Pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat dengan Pendana Menteri Israel Yithzak Rabin. Keduanya telah menyepakati Perjanjian Oslo I pada 1993, dimana Israel menarik seluruh militernya dari Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta memberikan hak kepada Palestina untuk mengatur wilayahnya sendiri.
Namun, partai ekstrim kanan Israel berkukuh menolak perdamaian di tanah Palestina hingga Yithzak Rabin terbunuh pada 1995 di Tel Aviv. Sejak itu, penjanjian Oslo dibekukan dan hingga sekarang, zionis Israel terus melakukan penjajahan dan pembantaian di tanah Palestina.
“Semua karena mentality Israel yang tidak menginginkan perdamaian,” kata Zuhair Al Shun.
Dia juga menjelaskan alasan zionis Israel memilih tanah Palestina untuk diduduki, padahal dulu Inggris pernah menawarkan untuk menempatkan para imigran Yahudi ke Uganda, Amerika Latin dan Afrika, tetapi mereka menolaknya.
“Palestina adalah lokasi strategis yang berada di tengah-tengah Eropa, Afrika dan Asia. Palestina adalah tanah suci, dan di negara-negara Arab luar biasa sumber daya alamnya. Sampai saat ini mereka terus menjajah karena sumber daya alam tersebut,” kata Zuhair.
Menurutnya, Israel telah beberapa kali menyerang dan membantai masyarakat Palestina bahkan sebelum Hamas melakukan serangkan ke Israel pada 7 Oktober 2023. Tentara Israel membunuh banyak warga Palestina dan menghancurkan semua rumah baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza.
Genosida di Palestina
Bahkan pada perang saat ini yang sudah berlangsung hampir dua bulan, tentara zionis Israel membom rumah sakit, rumah penduduk, sekolah, masjid, gereja hingga kamp pengungsian yang menyebabkan lebih dari 17.000 warga sipil terbunuh, dan separuhnya adalah anak-anak dan perempuan.
“Kita tahu ini Genosida, new holocaust untuk mengusir warga Palestina dari tanah air mereka. Israel mengatakan melawan Hamas, bukan, mereka tidak melawan Hamas, karena mereka menyerang orang-orang Palestina di manapun, baik di Yerussalem, Tepi Barat, dan tempat-tempat lain di Palestina,” jelas Zuhair Al Shun.
Menurutnya, saat ini masyarakat dan para pejuang Palestina bertahan sekuat tenaga dan berjuang bukan hanya untuk suatu keyakinan agama, tetapi untuk meraih kemerdekaan Palestina dan merebut Yerussalem sebagai ibu kota Palestina.
“Kita memperjuangkan hak-hak Palestina di hukum internasional agar memberikan kemerdekaan untuk Palestina,” ujarnya.
Dia menyampaikan, bahwa beberapa negara termasuk Indonesia telah bekerja keras untuk menghentikan konflik di Palestina, menghentikan kependudukan dan penjajahan yang menyebabkan krisis dan bencana bagi Palestina.
“Saat ini banyak negara yang menyerukan melawan Israel dan kebijakan Amerika Serikat yang selalu mendukung Israel dengan membantu persenjataan bagi Israel. Kami ingin kalian generasi muda Indonesia ini terus menyuarakan keadilan dan kemanusiaan dalam melawan Israel, suatu saat Palestina pasti merdeka,” katanya.
Bela Palestina

Sementara itu, Rektor IIB Darmajaya Firmansyah mengatakan sangat senang atas kehadiran Duta Palestina Untuk Indonesia ke kampus Darmajaya. Menurutnya, kekejaman zionis Israel di Palestina telah menyebabkan lebih dari 17 ribu warga Palestina meninggal dunia, dan 50% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan.
“Sebagai sesama muslim, kita wajib memberikan perhatian kepada saudara-saudara kita di Palestina. Sebab, tidak dikatakan seseorang beriman sampai dia mencintai saudara muslimnya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Oleh sebab itu, lakukan lah apa yang bisa kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Palestina,” tuturnya.
IIB Darmajaya memberikan donasi untuk Palestina sebesar Rp 26.884.000,-. Kegiatan dilanjutkan dengan penandatangan MoU antara IIB Darmajaya dan STISA Abdullah bin Mas’ud dengan Kedutaan Palestina untuk memberikan beasiswa bagi pemuda-pemudi Palestina untuk kuliah di Darmajaya dan STISA Abdullah bin Mas’ud.
Ketua LP2M STISA Abdullah bin Mas’ud, Heri Budianto juga mengimbau anak-anak muda Indonesia untuk memiliki sikap tegas membela Palestina.
“Gunakan media sosial kalian baik Facebook, Instagram dan lainnya untuk mendukung Palestina, semoga ini bisa menjadi hujjah kita dihadapan Allah Subhanahuwata’ala kelak,”tutur Heri Budianto. (RINDa/R-2)
Recent Comments