• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Wednesday, July 2, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Mungkinkah Sepakbola Bebas dari Politik?

OPINI

by portall news
April 6, 2023
in Headline
Mungkinkah Sepakbola Bebas dari Politik?

Foto Pixabay

151
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Penulis : Billy David, Pengurus KONI DKI Jakarta

PORTALLNEWS.ID – Ramadan tahun 2023 ini ditandai dengan fenomena unik, yaitu perdebatan netizen gara-gara batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Presiden Jokowi yang mengaku kecewa sampai membuat pernyataan, bahwa olahraga jangan dicampuradukkan dengan politik.

Pertanyaannya, benarkah olahraga, apalagi sepakbola, bisa dipisahkan dari politik? Khususnya di Indonesia ini? Jawabnya adalah sulit, khususnya saat ini. Bagaimanapun, politik adalah bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia saat ini.

Baca Juga

Program MBG, Strategi Pemerintah Tekan Stunting dan Wujudkan Generasi Sehat

Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2

Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi

Pertama, kita harus memahami apa itu politik. Mengacu pada KBBI, politik diartikan juga sebagai kebijakan atau cara bertindak. Politik juga diartikan sebagai kegiatan yang terkait dengan pemerintahan suatu negara atau wilayah lain, terutama konflik untuk mencapai kekuasaan.

Nah, kembali kepada sepakbola di Indonesia, apakah kebijakan-kebijakan terkait dengan sepakbola di Indonesia terkait dengan politik atau tidak. Misalnya saja keputusan Erick Thohir untuk maju sebagai Ketua PSSI, apakah hal tersebut keputusan politik atau bukan? Dengan mudah kita bisa menyimpulkan bahwa itu keputusan politik.

Bagaima pun, sepakbola adalah olahraga paling populer di Indonesia. Meskipun prestasinya jauh misalnya dibanding bulutangkis atau panjat dinding, tapi popularitasnya meninggalkan keduanya. Pecinta sepakbola di Indonesia sangat besar. Karena itu, dengan menjabat Ketua PSSI maka otomatis bisa meningkatkan popularitas seseorang.

Dalam pemilihan Ketua PSSI sendiri juga lazim terjadi nego politik yang masif. Berdasar kabar yang beredar di media massa sejak dulu, santer isu penggunaan money politics dalam tradisi kontestasi pemilihan Ketua PSSI. Belum lagi dalam penentuan kepengurusan kali ini, diwarnai drama pemilihan Wakil Ketua PSSI yang panas dan beberapa kali terjadi pergeseran nama. Momentum tersebut tak lepas dari politik, karena ada lobi-lobi dan intrik kepentingan di situ.

Kembali beralih ke penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang batal diselenggarakan di Indonesia. Pemilihan Venue Piala Dunia U-20 di Indonesia patut ditebak apakah bebas dari urusan politik? Sekarang kita bahas dulu venue yang dulu sempat ditetapkan yaitu Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali). Isu lain yang beredar hanya dua stadion dari daftar di atas yang lolos verifikasi oleh tim lapangan FIFA yang bertugas untuk menginspeksi.

Kemudian, muncul pertanyaan dari daftar stadion di atas, mengapa Stadion Manahan di Solo yang dipilih sebagai venue untuk final? Mengapa terjadi kontra pendapat antara Walikota Solo dan Gubernur Jawa Tengah? Mengapa bukan Gelora Bung Karno? Apakah kualitas Manahan lebih baik dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK)? Rasanya tidak. GBK jelas lebih baik secara kualitas dan fasilitas serta kapasitas penonton lebih besar. Tapi mengapa Manahan yang dipilih?

Stadion Manahan, tak mungkin dilepaskan dari pengaruh sosok Presiden Jokowi dan Walikota Solo. Saat ini, dijabat anak dari Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming. Stadion ini juga jadi markas kebanggaan Persis Solo, klub sepakbola yang sekarang dimiliki oleh Kaesang Pangarep yang juga anak Jokowi. Apakah pemilihan ini hanya kebetulan belaka atau ada pertimbangan politik di dalamnya? Sepertinya alasan kedua lebih masuk akal.

Sebenarnya masih ada hal-hal lain yang bisa didiskusikan, misalnya mengapa Jakarta International Stadium yang saat ini menjadi stadion paling modern di Indonesia tidak dipilih? Padahal kualitas,
teknologi dan kapasitas adalah yang terbaik di Indonesia. Rasanya, patut diduga alasannya juga tidak lepas dari kepentingan politik.

Jadi, bila saat ini mengharapkan sepakbola lepas dari politik di Indonesia, rasanya mustahil. Sebab, penentu kebijakan sendiri sebenarnya menggunakan politik untuk mengambil keputusan terkait sepakbola. Ikut andil dalam kepengurusan organisasi sepakbola di Indonesia selalu jadi batu loncatan yang mempesona ketika seseorang berambisi meraih jabatan politik. (R-1)

Tags: batal jadi tuan rumahIndonesiaPiala Dunia U-20Sepakbola dan Politik
Previous Post

Bunda Riana Sari Arinal Terima Penghargaan Wiyata Dharma Pratama dari Mendikbudristek

Next Post

Lantik 7 Pejabat Baru, Rektor Unila Amanatkan Pencapaian 8 IKU

Next Post
Lantik 7 Pejabat Baru, Rektor Unila Amanatkan Pencapaian 8 IKU

Lantik 7 Pejabat Baru, Rektor Unila Amanatkan Pencapaian 8 IKU

Tim Kemendagri Turun Langsung Ke Kota Kendari Monev Realisasi APBD dan Penanganan Inflasi

Tim Kemendagri Turun Langsung Ke Kota Kendari Monev Realisasi APBD dan Penanganan Inflasi

Malam Nuzulul Quran, Rasulullah Baca Tiga Surah Ini Sepanjang Malam

Malam Nuzulul Quran, Rasulullah Baca Tiga Surah Ini Sepanjang Malam

Ketua DPRD Lampung MingrumGumay Sosperda di SMA Muhammadiyah Boarding School Lampung Tengah

Ketua DPRD Lampung MingrumGumay Sosperda di SMA Muhammadiyah Boarding School Lampung Tengah

Politisi PDIP Ketut Rameo Minta Masyarakat Kedepankan Musyawarah Dalam Penyelesaian Konflik

Politisi PDIP Ketut Rameo Minta Masyarakat Kedepankan Musyawarah Dalam Penyelesaian Konflik

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Program MBG, Strategi Pemerintah Tekan Stunting dan Wujudkan Generasi Sehat
  • “Candikolo” (Saat Senja Mejadi Cermin)
  • Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2
  • Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi
  • Apel Tiga Pilar, Walikota Eva Tegaskan Peran Penting RT dan Pamong Jaga Keamanan Kota

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist