• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Monday, December 15, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Pedel Dan Perjalanannya

Refleksi

by portall news
December 15, 2025
in Headline
Pedel Dan Perjalanannya
130
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Akhir pekan lalu perguruan tinggi tempat penulis bertugas menyelenggarakan perhelatan akademik; namun karena sesuatu dan lain hal; saat acara dilaksanakan tidak disertai Tongkat Pedel, sebagai media pemandu acara; karena alat itu sedang diperbaiki. Salah seorang petinggi yang kebetulan juga anggota senat bertanya apakah fungsi Pedel itu sebenarnya. Dan, saat itu dijawab oleh teman sejawat yang meninggalkan ekor kalimat “tanyakan pada profesor sebelah kita ini”; akhirnya jadilah jawaban akademik popular sebagai berikut:
Berdasarkan penelusuran sejumlah sumber ilmiah ditemukan informasi bahwa Pedel merupakan salah satu unsur penting dalam tradisi akademik perguruan tinggi yang keberadaannya berkaitan erat dengan sejarah lahirnya universitas, sebagai institusi pendidikan formal. Walaupun dalam praktik kontemporer peran pedel lebih sering dikaitkan dengan kegiatan seremonial, jabatan ini memiliki akar historis yang panjang serta makna simbolik yang kuat dalam perkembangan pendidikan tinggi, khususnya dalam tradisi universitas Barat. Untuk memahami kedudukan pedel secara utuh, penting pula menempatkannya dalam perbandingan dengan tradisi perguruan tinggi Islam klasik yang berkembang lebih awal, namun memiliki struktur kelembagaan yang berbeda.

Secara historis, pedel mulai dikenal seiring dengan munculnya universitas-universitas awal di Eropa Barat pada abad ke-12 dan ke-13. Universitas Bologna di Italia, yang berkembang sekitar akhir abad ke-11 dan sering disebut sebagai universitas tertua di dunia dalam pengertian Barat, merupakan salah satu institusi pertama yang memiliki pejabat universitas dengan fungsi yang sepadan dengan pedel. Dalam konteks Bologna yang berorientasi pada studi hukum, universitas terbentuk sebagai korporasi akademik yang memerlukan petugas resmi untuk menyampaikan perintah, mengatur pertemuan akademik, serta menjaga ketertiban kegiatan ilmiah. Pada fase ini, pedel berfungsi sebagai perpanjangan tangan otoritas universitas dan memainkan peran administratif yang penting.

Baca Juga

HUT ke-26 IKBL, Lestarikan Budaya Lampung dan Tebar Kepedulian Sosial

TK Al Kautsar Mulai Sosialisasikan Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2026/2027

Semangat Muda Jati Agung Menggelora di Atlantic Batu Lungguh 99 Cup

Praktik serupa juga ditemukan di Universitas Paris yang berkembang pada abad ke-12 sebagai pusat studi teologi dan filsafat. Dalam universitas yang berada di bawah pengaruh kuat Gereja Katolik ini, pedel bertugas membantu pelaksanaan sidang akademik, menyampaikan pengumuman resmi, serta mengatur prosesi akademik. Keberadaan pedel di Universitas Paris menunjukkan bahwa jabatan ini telah menjadi bagian dari praktik umum universitas-universitas Eropa pada masa abad pertengahan. Dari Prancis, tradisi pedel kemudian menyebar ke Inggris, khususnya di Universitas Oxford dan Cambridge pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13, di mana pedel dikenal dengan istilah bedel atau beadle dan memiliki kewenangan administratif serta disipliner yang cukup luas.

Pada masa abad pertengahan hingga awal zaman modern, pedel merupakan pejabat universitas yang memiliki kedudukan signifikan. Ia bertugas memanggil dosen dan mahasiswa untuk menghadiri perkuliahan, ujian, dan sidang akademik, menjaga ketertiban dalam lingkungan universitas, serta mewakili otoritas institusi dalam berbagai kegiatan resmi. Untuk menegaskan kewenangannya, pedel biasanya membawa tongkat atau gada kehormatan sebagai simbol legitimasi institusional. Keberadaan simbol ini mencerminkan universitas sebagai korporasi hukum yang memiliki otonomi dan tata kelola internal tersendiri.

Seiring berkembangnya negara-bangsa modern dan sistem administrasi pendidikan tinggi yang semakin kompleks pada abad ke-18 dan ke-19, fungsi pedel mengalami perubahan. Tugas-tugas administratif dan pengawasan harian dialihkan kepada birokrasi universitas yang lebih formal, sementara peran pedel secara bertahap dipersempit dan difokuskan pada fungsi protokoler serta seremonial. Pada tahap ini, pedel menjadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara akademik resmi seperti wisuda, pelantikan pimpinan universitas, dan sidang senat terbuka. Perubahan tersebut menandai transformasi pedel dari pejabat fungsional menjadi simbol tradisi dan kewibawaan akademik.

Tradisi Pedel kemudian menyebar ke berbagai wilayah di luar Eropa melalui kolonialisme dan adopsi sistem pendidikan tinggi Barat.

Di Indonesia, keberadaan pedel diperkenalkan melalui sistem pendidikan tinggi kolonial Belanda pada awal abad ke-20, terutama di lembaga-lembaga seperti Rechtshogeschool te Batavia dan Geneeskundige Hogeschool. Setelah kemerdekaan, tradisi ini tetap dipertahankan dan diadaptasi oleh perguruan tinggi nasional sebagai bagian dari identitas akademik dan simbol kesinambungan sejarah pendidikan tinggi.
Namun demikian, ketika pembahasan pedel diperluas ke dalam konteks perguruan tinggi Islam tertua di dunia, seperti Universitas al-Qarawiyyin di Fez (859 M) dan Universitas al-Azhar di Kairo (970 M), ditemukan perbedaan mendasar.

Dalam tradisi pendidikan Islam klasik, tidak dikenal jabatan formal yang setara dengan pedel, baik dari segi istilah maupun fungsi seremonial. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur kelembagaan pendidikan Islam yang tidak berkembang dalam bentuk universitas korporatif sebagaimana di Eropa, melainkan berbasis pada masjid, madrasah, dan halaqah keilmuan.
Perguruan tinggi Islam klasik tidak mengenal struktur seperti rektorat, senat akademik, atau prosesi wisuda formal. Hubungan antara guru dan murid bersifat langsung dan berlandaskan otoritas keilmuan individual seorang ulama. Oleh karena itu, simbol-simbol hierarki akademik yang bersifat visual dan seremonial tidak berkembang. Meskipun demikian, fungsi-fungsi substantif yang mirip dengan pedel tetap dijalankan oleh jabatan lain, seperti ḥājib yang mengatur akses dan ketertiban, khādim yang membantu penyelenggaraan kegiatan di masjid atau madrasah, serta nāẓir yang mengelola aspek administratif dan wakaf pendidikan.

Fungsi-fungsi ini bersifat praktis dan religius, bukan simbolik.
Perbedaan antara tradisi Barat dan Islam dalam hal ini mencerminkan dua model besar pendidikan tinggi dunia yang berkembang secara paralel. Tradisi Barat menekankan universitas sebagai institusi hukum dengan struktur administratif dan simbol kewenangan yang kuat, sementara tradisi Islam menekankan transmisi ilmu, kesederhanaan, dan egalitarianisme keilmuan. Ketika dunia Islam memasuki era modern dan mengadopsi sistem pendidikan tinggi Barat, beberapa institusi Islam modern mulai mengintegrasikan unsur-unsur seremonial akademik, termasuk keberadaan petugas protokoler yang fungsinya mendekati pedel, meskipun bukan berasal dari tradisi Islam klasik itu sendiri.
Dengan demikian, pedel merupakan produk khas dari perkembangan universitas Barat abad pertengahan yang kemudian diwariskan hingga perguruan tinggi modern di berbagai belahan dunia. Pedel tidak hanya berfungsi sebagai petugas upacara, tetapi juga sebagai simbol kewibawaan, keteraturan, dan kesinambungan sejarah akademik.

Ketidakhadirannya dalam perguruan tinggi Islam tertua tidak menunjukkan kekurangan, melainkan perbedaan paradigma kelembagaan dan budaya pendidikan. Pemahaman terhadap pedel, oleh karena itu, memberikan wawasan yang lebih luas mengenai keragaman tradisi pendidikan tinggi dunia serta cara institusi akademik membangun identitas dan legitimasi historisnya.

Perkembangan terakhir, banyak perguruan tinggi yang mengadopsi keduanya secara harmoni, dengan cara pembukaan acara dibuka dengan melantunkan ayat suci Alquran, sedangkan pelaksanaan upacara dipandu oleh Pedel. Hal seperti ini dilakukan oleh salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Jawa Barat, dan juga dilakukan oleh universitas dimana penulis sekarang bernaung.
Salam Waras (R-1)

Previous Post

HUT ke-26 IKBL, Lestarikan Budaya Lampung dan Tebar Kepedulian Sosial

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Pedel Dan Perjalanannya
  • HUT ke-26 IKBL, Lestarikan Budaya Lampung dan Tebar Kepedulian Sosial
  • TK Al Kautsar Mulai Sosialisasikan Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2026/2027
  • Semangat Muda Jati Agung Menggelora di Atlantic Batu Lungguh 99 Cup
  • Sijado Institute Dorong Remaja Lampung Menghidupkan Cerita Rakyat Lewat Cerpen Modern

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist