PORTALLNEWS.ID (Lampung Tengah) -Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU menggelar edukasi gizi dan pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting, di Hotel BBC, Bandar Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (5/10/2024).
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Lampung Fita Nahdia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk percepatan penurunan stunting di Lampung.
“Kami berharap dengan pengukuhan kader ibu asuh stunting ini, bisa mempercepat penurunan angka stunting di Lampung,” ujar Fita saat memberikan sambutan.
Sementara, Ketua VIII PP Muslimat NU Hj. Ariza Agustina dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan survei SKI stunting Lampung naik di 2023 dibanding 2022.
“Mari kita merefleksikan diri mengapa ada anak stunting di sekitar kita. Para ibu asuh harus bekerja keras untuk membantu anak stunting di sekitar kita agar terhindar dari stunting,” kata dia.
Sebab, jika mengalami stunting, anak terkendala daya pikirnya, dan terjadi penurunan kualitas tumbuh kembang, kemampuan kognitif berkurang, gangguan postur tubuh, serta mudah sakit. “Kita ingin agar bangsa Indonesia senantiasa sehat dan berkontribusi terhadap pembangunan,” ujarnya.
Menurutnya, pengasuhan secara maksimal di periode emas pertumbuhan, yakni 1000 hari pertama kehidupan harus didukung bersama-sama.
“Oleh karena itu, kita harus bersama membantu tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun,” tuturnya.
Kegiatan yang digelar PP Muslimat NU ini dihadiri pengurus PW NU Lampung, Pengurus PC Muslimat NU se-Lampung, dan PAC Muslimat NU se-Lampung Tengah.
Kegiatan ini menghadirkan empat pembicara yakni, Arief Hidayat SE MM – Ketua harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI). Kemudian, Zahro Mutnainah, S. Gz dari Dinas Kesehatan Lampung Tengah, dr. Erna Yulia dari PP Muslimat NU, dan Kepala Kementerian Agama Lampung Tengah Marian Hasan.
Dalam paparan materinya, Arief mengatakan, kental manis bukanlah susu dan tidak bisa menggantikan ASI.
“Jangan memberikan susu kental manis kepada bayi, karena bisa membahayakan kesehatan anak,” kata dia.
Menurutnya, kental manis atau yang dikenal sebagai Susu Kental Manis (SKM) berbahaya untuk kesehatan anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 3 dari 5 anak stunting mengkonsumsi SKM saat bayi atau anak-anak. “Kental manis bukanlah susu dan tidak bisa menggantikan ASI, ” kata dia. (UNI/R-2)
Recent Comments