PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Santunan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang diserahkan PT Jasa Raharja Lampung hingga November 2021 turun 5,7% dibandingkan 2020.
Kepala Cabang Jasa Raharja Lampung. Muhammad Zulham Pane, SE memaparkan, besaran santunan yang diserahkan pada 2020 mencapai Rp51.262.110.300,- dengan rincian santunan korban meninggal dunia Rp32.028.000.000,- dan santunan korban luka-luka Rp19.234.110.300,-.
Sementara, besaran santunan selama 2021 sebesar Rp48.340.942.218,- dengan rincian santunan korban meninggal dunia Rp30.786.000.000,- dan santunan korban luka-luka sebesar Rp17.554.942.218,- atau turun 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kedepannya, Jasa Raharja akan semakin masif menyosialisasikan bagaimana mencegah kecelakaan dan jika terjadi kecelakaan bagaimana mengatasi fatalitas korban kecelakaan,” ujar Muhammad Zulham Pane pada Media Gathering, Kamis (16/12/2021), bertema Sinergitas Informasi untuk Jasa Raharja yang Tumbuh Berkelanjutan.
Dia mengakui, tidak dapat memastikan apakah penurunan angka laka lantas ini disebabkan pembatasan mobilitas masyarakat selama masa Pandemi Covid-19, atau karena peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kalau dikatakan karena pembatasan, sebenarnya tidak juga, sebab di beberapa cabang Jasa Raharja justru terjadi peningkatan. Kalau saya lihat, di Lampung kepatuhan masyarakat berlalu lintas lebih baik. Saya baru empat belas hari mulai bertugas di Lampung, malam itu saya lihat walau nggak ada polisi, pengendara tetap pakai helm, juga tidak saya lihat yang berkendara melawan arah. Di beberapa daerah lain tempat saya pernah bertugas, banyak pelanggaran yang dilakukan dengan kesadaran. Dan, ini menjadi penyebab kesdaran tingginya angka kecelakaan di daerah tersebut,” tutur Muhammad Zulham Pane yang telah lima kali menjabat sebagai Kepala Cabang Jasa Raharja, yaitu di Jambi, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu.
Sedangkan penurunan angka fatalitas atau korban meninggal dunia karena Jasa Raharja sudah bekerjasama dengan 61 rumah sakit di Provinsi Lampung. Dengan begitu, penanganan medis korban laka lantas lebih cepat.
Lebih lanjut, Muhammad Zulham Pane menjelaskan, rata-rata kecepatan penyerahan santunan 1 hari 10 jam kepada ahli waris korban kecelakaan yang meninggal dunia. Ini lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya dengan rata-rata waktu penyerahan selama 1 hari 12 jam.
Dia memaparkan, rata-rata korban laka lantas adalah warga usia produktif antara belasan tahun hingga 40 tahun-an. Untuk itu, ke depan, Jasa Raharja Lampung akan melakukan kerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi di Lampung untuk terlibat dalam program Pelopor Keselamatan Lalu Lintas.
Selain itu, lanjut Muhammad Zulham Pane, pihak Jasa Raharja bekerjasama dengan pihak pengelola jalan baik tol, nasional dan provinsi, sedangkan mengkaji membuat rambu blank spot atau daerah rawan kecelakaan. Pihak Jasa Raharja juga sudah berkomunikasi dengan Google agar di Google Map ada info rawan lalu lintas.
“Jasa Raharja bekerjasama dengan pihak pengelola jalan baik tol, nasional dan provinsi, sedangkan mengkaji membuat rambu.Kurang lebih daerah itu dinyatakan rawan laka, red spot. Google map akan memberikan tanda rambu, misalnya100 meter ke depan daerah rawan laka. Kami sudah mencoba bekerjasama dan berkomunikasi dengan pihak Google untuk ini,” tandasnya.
Aplikasi JRku
Sementara, Kabag Operasional Jasa Raharja Lampung, Panji Nur Banten menambahkan, untuk mendapatkan data daerah-daerah rawan laka lantas, masyarakat juga dapat men-download aplikasi JRku (Jasa Raharja).
“Aplikasi JRku ini juga menyediakan layanan pembayaran listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga beli pulsa. Aplikasi ini juga memiliki fitur yang memungkinkan pengguna meng-upload informasi tentang kejadian laka lantas sehingga kami pihak Jasa Raharja bisa lebih cepat mendapatkan informasi dan tentunya cepat juga untuk penyerahan santunannya,” tutur Panji.
Menurutnya, Jasa Raharja juga melakukan upaya mencegah penyebaran Pandemi Covid-19, diantaranya program mudik jarak jauh dengan bantuan pulsa 150 ribu itu di Nataru (Natal dan Tahun Baru) tahun ini.
“Kita juga melakukan program vaksinasi Covid-19, serta kegiatan sosial bantuan sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19,” katanya. (R-1)
Recent Comments