Unila Ikut Serta dalam Penyusunan Implementation Blueprint IMT-GT 2022-2026

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Prof. Ir. Suharso, Ph.D., mengikuti Konsultasi Nasional Penyusunan Implementation Blueprint (IB) IMT-GT 2022-2026 secara daring.

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) ikut serta pada agenda Konsultasi Nasional Penyusunan Implementation Blueprint (IB) IMT-GT 2022-2026 yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian via daring, Selasa, 6 Juli 2021.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Prof. Ir. Suharso, Ph.D., dalam kesempatan terpisah mengatakan, rapat Konsultasi Nasional Penyusunan Implementation Blueprint (IB) IMT-GT 2022-2026 bertujuan untuk memperkuat integrasi kerja sama ekonomi di wilayah IMT-GT sekaligus mendukung pencapaian Visi IMT-GT 2036.

“Implementation Blueprint ini akan menjadi panduan bagi seluruh elemen IMT-GT dalam mengelola, melaksanakan, serta memantau program, proyek, dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun 2022 hingga 2026,” ujar Suharso, usai mengikuti kegiatan.

Kegiatan yang dilaksanakan hari ini juga diselenggarakan bersamaan dengan berakhirnya masa berlaku IMT-GT Implementation Blueprint (IB) 2017-2021 yang merupakan bagian dalam pencapaian Visi IMT-GT 2036.

Untuk melanjutkannya, semua pihak yang tergabung dalam IMT-GT perlu melakukan penyusunan IB periode selanjutnya yaitu Implementation Blueprint (IB) IMT-GT 2022-2026.

Sementara, Asisten Deputi Regional Kemenko Bidang Perekonomian Netty M. saat menyampaikan materi mengatakan, diperlukan langkah yang lebih detail dan tajam untuk menyusun serta menerapkan prinsip manajemen proyek.

Ia berpendapat, penyusunan IM harus memperhatikan RPJM dan RPJMD masing-masing negara sehingga saat penerapan akan lebih in line. Selain itu, kerja sama antardaerah juga harus diperhatikan. Baik daerah perbatasan maupun dalam lingkup kerja sama bilateral negara yang lebih besar.

“Kegiatan yang dilaksanakan akan fokus pada penilaian dampak ekonomi dan sosial, melakukan usulan program atau proyek unggulan dari masing-masing negara anggota, keselarasan kebijakan nasional, menganalisis perkembangan terkini di masing-masing negara, serta merespons situasi global,” tuturnya.

Proses penyusunan Implementation Blueprint dilakukan melalui dua pendekatan yaitu secara subregional dan level nasional. Pada level nasional akan dilaksanakan melalui konsultasi nasional di masing-masing negara anggota dengan melibatkan semua kementerian/lembaga yang menjadi instansi penjuru working group, pemerintah daerah, universitas, dan pelaku usaha.

Untuk mendukung penyusunan Implementation Blueprint tersebut, telah ditunjuk tim konsultasi di masing-masing negara anggota IMT-GT.

Tim konsultasi ini akan mendukung CIMT dalam mengkompilasi, mengidentifikasi, dan memberikan saran terkait inisiatif proyek, kegiatan, dan hal-hal lain yang dapat diusulkan dalam Implementation Blueprint IMT-GT tahun 2022-2026.