PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Pihak Yayasan Az Zahra akan memberikan beasiswa sekolah gratis bagi anak-anak korban lift jatuh yang berusia TK, SD, dan SMP di Sekolah Az Zahra.
“Tadi saya sudah bicara dengan ketua yayasan, Insyaallah sedang dibuatkan skema semacam beasiswa untuk mereka, pendidikan gratis di Az Zahra,” kata Iqbal diwawancara di lokasi sekolah, Jumat (7/7/2023).
Menurut Iqbal, nanti jenjang sekolahnya disesuaikan dengan usia anak-anak korban, apakah jenjang TK, SD, atau SMP.
Selain menjanjikan beasiswa sekolah gratis, pihak Az Zahra juga memberikan uang santunan takziah sebesar Rp 10 juta per keluarga korban.
“Insyaallah, kami beri uang takziah, sepuluh juta satu untuk satu kepala keluarga,” tuturnya.
“Ini lagi keliling, cuma posisi di titik mananya sekarang saya kurang paham, tapi foto-fotonya sudah saya dapatkan sebagian,” tambah Iqbal.
Sementara itu, tim Labfor Polda Sumatera Selatan melakukan pemeriksaan lapangan sejak pagi untuk mengecek kondisi lift dan memastikan penyebab kecelakaan kerja sembilan pekerja bangunan di Az Zahra.
Kepala Sub Bidang Komputer Labfor Polda Sumsel AKBP Ari Hartawan mengatakan tim mereka melakukan pemeriksaan mulai dari kabin lift yang ada di bawah, lalu naik ke lantai lima melihat alat pengangkut, kabel sling, dan kuku macan pengikat.
Saat ditanya kapasitas maksimal lift, Ari menyatakan belum bisa menentukan karena harus dilakukan pengecekan lebih lanjut. Namun, dia menegaskan bahwa lift tersebut peruntukkannya untuk barang, dan tidak safety jika digunakan mengangkut orang.
“Kalau peruntukkannya saya lihat adalah lift barang. Apakah bisa digunakan atau tidak untuk (mengangkut) manusia? Tentu saja bisa, cuma tidak safety,” jelasnya.
Sementara, pihak vendor, Rahmat mengatakan, selalu memberi tahu pekerja bangunan untuk tidak menggunakan lift barang untuk mengangkut orang.
Dia bertugas merekrut para pekerja untuk memasang atap dan kaca di ruang sport center indoor lantai 5 sekolah tersebut.
Rahmat mengaku pekerjaan renovasi sport center tersebut berupa proyek borongan yang ditunjuk langsung oleh pihak yayasan.
“Saya hanya mengajukan ke sekolah, nanti terserah sekolah siapa yang menyetujui, mulai jumlah orang hingga item pekerjaannya,” kata Rahmat. Untuk segala urusan terkait pekerjaan renovasi dia berhubungan dengan admin yayasan. (TIM/R-1)
Recent Comments