PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Meskipun upaya gotong royong masif telah dilakukan oleh masyarakat, relawan, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, hamparan sampah di kawasan pesisir Pantai Sukaraja hingga kini masih terlihat menumpuk. Tumpukan sampah tersebut didominasi oleh material hanyutan dari laut yang terbawa arus deras menuju daratan.
Menanggapi kondisi persisir yang memprihatinkan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, menegaskan bahwa penanganan sampah di wilayah tersebut telah menjadi agenda rutin dan prioritas.
“Untuk Pantai Sukaraja, kami setiap hari melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) melakukan pengangkutan,” ujar Yusnadi, Selasa (4/11). Ia memastikan bahwa tim DLH terus bekerja keras mengelola volume sampah harian yang masuk ke pesisir. Lebih lanjut, Yusnadi mengungkapkan rencana DLH untuk mengatasi masalah dari hulu, yaitu dengan meluncurkan program Bersih Sampah Sungai sebagai bagian dari upaya penanganan sampah yang lebih berkelanjutan dan komprehensif.
DLH Ingatkan Pentingnya Kesadaran Warga

Yusnadi Ferianto menambahkan bahwa masalah sampah, terutama yang berasal dari lingkungan perairan, tidak bisa hanya dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah. Menurutnya, dibutuhkan kepedulian dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat agar masalah ini dapat tuntas.
“Tanpa kesadaran masyarakat, masalah sampah tidak akan pernah selesai,” tegasnya.
DLH Kota Bandar Lampung telah berulang kali melakukan sosialisasi dan edukasi melalui camat, lurah, dan pamong setempat agar warga menghentikan kebiasaan membuang sampah ke sungai atau kali. Kebiasaan inilah yang menjadi biang keladi utama hanyutan sampah masif ke pantai saat terjadi pasang atau arus kuat.
Kadis DLH juga mengingatkan bahaya serius dari tumpukan sampah, apalagi saat cuaca sedang tidak menentu. Sampah yang menumpuk berpotensi besar menyumbat saluran air dan memicu terjadinya banjir di musim hujan. Saat ini, volume sampah harian di wilayah Panjang dan Sukaraja saja sudah mencapai 50 hingga 70 ton. Angka ini merupakan bagian signifikan dari total volume sampah Kota Bandar Lampung yang mencapai sekitar 700 ton per hari.
Di akhir keterangannya, Yusnadi kembali mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah kecil namun berdampak besar, yakni dengan memilah sampah organik dan anorganik sebelum dibuang. “Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik sebelum dibuang agar pengelolaannya lebih mudah di tingkat TPA maupun daur ulang,” pungkasnya.






Recent Comments