PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Jovika Indri Steven mengibaskan satu persatu sertifikat prestasi cabang olahraga (cabor) sprint dan lompat jauh yang mulai berdebu. Tangannya juga mengusap-usap medali emas, perak dan perunggu yang pernah ia raih selama 2014-2019 saat menjadi atlet berprestasi mengharumkan nama Kabupaten Lampung Selatan di kancah Provinsi Lampung.
Gadis remaja ini menaruh sertifikat dan medali-medali tersebut di atas tikar kusam yang mengalasi lantai rumah semi permanen milik orangtuanya, di Dusun Waringin H, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Di ruangan 2×3 meter persegi ini, dia menjamu awak media yang bertamu ke rumahnya, Sabtu (23/10/2021).
Jovika menunjukkan sertifikat dan medali tersebut ketika awak media menanyakan prestasi yang pernah ia raih saat menjadi salah satu atlet andalan di Lampung Selatan. Menurut Jovika, dia mulai menjadi atlet sejak kelas 2 SMP dan berkali- kali meraih juara baik di tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi.
“Ya pernah meraih emas, perak, perunggu, pernah semua, itu pada kejuaraan tingkat kabupaten sampai tingkat provinsi, cabang olahraganya lompah jauh sih yang paling sering, sama lari juga sering,” katanya.
Dari sertifikat yang dia tunjukkan, beberapa prestasi yang pernah diraih diantaranya, medali perunggu pada Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke VII Tahun 2017 dalam bidang olahraga lompat jauh, dan berbagai medali baik emas, perak dan perunggu di ajang O2SN, serta kejuaraan di tingkat kabupaten dan provinsi.
Jovika mengaku, sejak tidak aktif lagi sebagai atlet, dia masih menanggur. Untuk kegiatan sehari-hari, dia membantu ibunya bertani di sawah.
“Belum ada kegiatan apa-apa, masih nganggur aja, semoga dibuka lapangan pekerjaan yang luas supaya orang kayak saya ini bisa dapat pekerjaan,” tuturnya lirih.
Sementara, orangtua Jovika, Erna mengatakan sejak suaminya berpulang pada 2017 lalu, dia menjadi tulang punggung mencari nafkah untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
“Sejak suami meninggal, saya mengandalkan sebagai petani, kadang nanam padi, kalau pas nggak nanam, beralih nanam sayuran,” ujar Erna.
Menurut dia, bakat Jovika sebagai atlet lompat jauh dan lari sprin menurun dari darahnya yang dulu juga seorang atlet tingkat kecamatan.
“Dulu kan belum ada wadah seperti sekarang, jadi saya dulu tingkat kecamatan saja,” katanya.
Erna berharap kepada pemerintah untuk dapat membantu agar anaknya segera mendapatkan pekerjaan sehingga bisa membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kedepannya pingin sih anak saya ini mengabdi ke Lampung Selatan, entah di bidaang apa, kalau nggak di bidang atletik, mungkin di bidang yang lain,” ujarnya.
Recent Comments