PORTALLNEWS.ID (Lampung Tengah) – Kelompok mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) di Desa Gaya Baru 1, Kecamatan Seputih Surabaya, Lampung Tengah, menghadirkan inovasi berupa kompor rakitan berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah. Praktik pembuatan kompor rakitan diselenggarakan pada Minggu, 19 Januari 2025.
Inovasi ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah oli bekas dari bengkel atau minyak jelantah dari industri rumahan yang sering terbuang sia-sia. Selain membantu mengurangi limbah, program ini dirancang untuk memberikan solusi hemat energi bagi masyarakat desa.
Alat dan bahan yang digunakan antara lain kaleng bekas (seperti kaleng cat atau susu bubuk), pipa besi, kain katun sebagai sumbu, serta alat-alat seperti bor, gergaji besi, dan tang. Semua bahan ini dipilih karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Proses pembuatannya dimulai dengan mengumpulkan bahan dan alat, kemudian merakit komponen utama seperti badan kompor, saluran bahan bakar, dan ruang bakar. Setelah dirakit, dilakukan uji coba untuk memastikan efisiensi dan stabilitas api. Selain itu, masyarakat diberikan pelatihan untuk membuat dan menggunakan kompor ini secara mandiri.
Inovasi ini diinisiasi oleh Efnu Silahuda Wahid dari jurusan Teknik Mesin, bersama tim KKN yang terdiri dari Natasha Dwi Yatna, Muhammad Revaldi, M. Nadhif Nanditama, Lutfia Rima Dania, Echa, Umi Kulsum Rizqiatu Maula, dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Agit Yogi Subandi, S.H., M.H.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, terutama dari kalangan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil. Mereka merasa terbantu karena kompor rakitan ini dapat menjadi alternatif hemat biaya dibandingkan penggunaan gas LPG. Selain itu, limbah yang sebelumnya terbuang kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang berguna.
“Melalui program ini, kami mendapat pembelajaran berharga tentang pengelolaan limbah, interaksi dengan masyarakat, hingga pengembangan solusi inovatif yang ramah lingkungan,” ujar Efnu Silahuda Wahid.
Program pembuatan kompor oli bekas dan minyak jelantah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inovasi dan pengelolaan limbah dengan menunjukkan bagaimana sampah dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.
Melalui program ini, masyarakat diperkenalkan pada konsep daur ulang dan pemanfaatan sumber daya secara kreatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan. (R-1)
Recent Comments