PORTALLNEWS.ID (Jerman) – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Lusmeilia Afriani dan Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono bergabung bersama 16 delegasi perguruan tinggi dan lembaga Indonesia lainnya mengikuti program Semiconductor Education Roadshow 2024 Indonesia – Germany.
Beberapa delegasi di antaranya dari ITB, UGM, USU, UB, ITK, ITS, UI, Unhas, dan Itera. Tim ini dipersiapkan untuk membangun Konsorsium Semikonduktor Indonesia dalam lima tahun ke depan. Ditargetkan selama 2025-2029, Indonesia memiliki 500 ahli dan sarjana semikonduktor.
Sebagai persiapan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin memfasilitasi 18 delegasi dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga di Indonesia mengikuti Kongres Semikonduktor dan kunjungan ke beberapa universitas teknologi terkemuka di Jerman untuk membangun kerja sama. Kegiatan berlangsung selama satu minggu, Senin-Sabtu, 3-8 Juni 2024.
Delapan belas delegasi tersebut mengikuti rangkaian kegiatan berupa Bavarian Semiconductor Congress (BSC) 2024, pertemuan dengan Bavarian Chips Design Center (BCDC), serta kunjungan ke Infineon Regensburg, Universitas Stuttgart, Universitas Ulm, Technische Universität (TU) Dresden University of Technology, The Ferdinand-Braun-Institut (FBH) dan KBRI Berlin di Jerman.
Pada hari pertama, Rektor Unila Prof. Lusmeilia bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Dr. rer. nat. Roniyus Marjunus yang merupakan Dosen FMIPA Unila menghadiri BSC 2024 yang digelar di Munich, Jerman.
Ini merupakan pertemuan tahunan The Bavarian Ministry of Economic Affairs, Regional Development, bekerja sama dengan Bavarian Chips Alliance. Sementara, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono mengikuti kunjungan ke laboratorium inovasi dan pabrik teknologi tinggi, Infineon Regensburg bersama delegasi lainnya.
Dr. Suripto mengatakan, Unila bersama dengan beberapa universitas lain seperti ITB, UGM, USU, UB, ITK, ITS, UI, Unhas, dan Itera sedang dipersiapkan untuk membangun konsorsium semikonduktor Indonesia. Hal ini merespons permintaan pemerintah agar LPDP memprioritaskan beasiswa untuk mahasiswa yang ingin mendalami keilmuan di bidang teknologi industri.
Pemerintah meyakini kebijakan ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia dan jalan menuju cita-cita Indonesia emas jangka pendek.
“LPDP akan menyiapkan dana untuk pengembangan sumber daya bagi yang melanjutkan S-1, S-2, S-3, dan postdoct, serta pendanaan penelitian,” ujar Suripto.
Pada hari berikutnya, tim delegasi melakukan kunjungan ke Universitas Stuttgart maupun Universitas Ulm. Dr. Suripto menceritakan, kunjungan dari tim delegasi Indonesia disambut baik kedua universitas. Hal ini membuka peluang besar untuk terjalinnya kerja sama antara universitas di Jerman dan universitas di Indonesia.
“Universitas Stuttgart maupun Universitas Ulm sangat menyambut baik kerja sama yang akan dilaksanakan. Mereka berharap banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di universitas tersebut pada berbagai jenjang pendidikan S-1, S-2, dan S-3, di bidang semikonduktor,” tutur Suripto. (R-1)
Recent Comments