• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Tuesday, July 1, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Refleksi

“Kalau yang Tahu, Pada Nggak Mau”

OPINI

by portall news
February 5, 2025
in Refleksi
Statistika, Matematika, Bahasa dan Abu Nawas

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.

216
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Beberapa waktu yang lalu tim dosen program studi pascarajana mengantarkan mahasiswa ke lapangan untuk melakukan Pembelajaran Lapangan atau PBL di wilayah perbatasan kota dengan salah satu kabupaten tetangga. Sejumlah dosen menjadi pendamping mahasiswa untuk menemukenali persoalan kesehatan pada masyarakat, dengan diantar oleh kepala dusun dan pendamping kesehatan masyarakat.

Dalam perjalanan, salah seorang pimpinan lembaga berkomentar saat berdiskusi yang kaitan dengan persoalan pembangunan bangsa. Beliau berkata “Kita banyak memiliki orang pandai, alumni dari perguruan tinggi pemerintahan dalam negeri, tetapi mereka tidak suka tampil mengambil alih pimpinan tertinggi melalui pemilihan untuk daerahnya”.

Tatkala disesak apa sebenarnya alasan mereka tidak mau tampil itu, ternyata jawabannya sederhana “Karena yang bersangkutan mengetahui persis persoalan yang ada di dalam pemerintahan, dan persoalan itu tidak mudah untuk diselesaikan, justru kebanyakan yang ada menunda masalah, atau bisa jadi masalahnya dipelihara”.

Baca Juga

“Candikolo” (Saat Senja Mejadi Cermin)

Kebaikan Jangan Ditanya, Jahatnyapun Jangan Dicoba (Dua Muka Dalam Satu Wajah)

Dilihat Marah, Tidak Dilihat Murka (Sebuah Tinjauan Filsafat Manusia)

Jawaban-jawaban cerdas dan akademis itu menjadi renungan yang dalam, karena jika dirunut secara sistematis, kebanyakan orang-orang pandai dan mengetahui persoalan daerah itu lebih memilih untuk berada di zona nyaman, dengan meniti karier berjenjang saja, tanpa harus berpeluh-peluh mengikuti pola pemilihan pimpinan (daerah). Dengan kata lain mereka yang tampil dalam pemilihan itu sebenarnya orang yang tidak paham akan persoalan kepemerintahan, hanya bermodal “nekat”, mereka maju ikut kontestasi pemilihan. Sementara jargon “Untuk memperbaiki, membangun, meneruskan” itu adalah konsumsi politik kepemiluan saja. Karena begitu didesak apa yang akan diperbaiki, apa yang akan dibangun, dan apa yang akan diteruskan; yang keluar adalah jawaban diplomatis untuk menghindar dari debat, karena jika sampai debat akan tampak “ketidakpahamannya” akan persoalan. Hal ini terbukti ada wilayah daerah yang tidak tersentuh perbaikan jalan, sekalipun sudah entah berapa kali ganti pimpinan daerah.

Analogi ini tentu tidak selamanya benar, akan tetapi dapat dijadikan referensi pemikiran bersama, karena banyak fakta menunjukkan ada pimpinan daerah yang hanya mengandalkan sekretaris daerahnya jika berkaitan dengan kepemerintahan, sementara yang bersangkutan hanya berfikir bagaimana mengembalikan modal saat maju berkontestasi, dan melaju lagi di periode berikutnya. Bisa juga bagaimana ada keluarganya yang bisa didorong untuk maju menggantikannya. Sehingga otaknya dipenuhi dengan strategi pemenangan dan pelanggengan kekuasaan, bukan memikirkan nasib dari yang dipimpinannya. Jika ada kepala daerah yang berpikir full untuk daerahnya semata-mata sebagai pengabdian dan mencari amal sholeh untuk kepentingan akhiratnya, itu berarti berkah dari Tuhan untuk daerah itu. Sayangnya yang namanya berkah itu tidak banyak; justru yang ditemukan pimpinan daerah memfasilitasi personal untuk ritual keagamaan sebagian tokoh agar dapat dijadikan vote getter bagi keberlangsungan kepemimpinannya ke depan.

Kondisi “Kalau tahu pasti tidak mau” akan terasa manakala pencalonan mengalami kekalahan karena banyak dipecundangi. Hal ini sangat kentara pada waktu kontestasi politik yang baru berlalu. Banyak diantara mereka yang mengalami kekalahan merasa “di luar dugaannya”; hal ini jika dikalkulasi dengan dana, tenaga, dan pendukung yang ada. Mereka tidak menyadari “faktor keberuntungan” itu ternyata tidak hanya pada nasib baik saja, akan tetapi juga ada faktor lain, termasuk diantaranya “tingkat penghianatan pendukung”. Karena mereka yang mengetahui bagaimana lika-liku perjalanan kepemilihan, onak dan duri perjalanan, serta faktor “X” yang lain; dari awal sudah berhitung “maju” atau “tidak”. Di sini tampaknya kecerdasan intelektual saja tidak cukup, tetapi harus didukung oleh kecerdasan emosional, dan kemampuan “membaca” lapangan dengan jeli itu sangat diperlukan, bahkan bisa jadi intuisi juga ikut memberi kontribusi.

Sebagai contoh, ada seorang birokrat memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni, bergelar doktor sungguh-sungguh karena kuliah sungguh-sungguh, pangkat dan pengalaman sangat mumpuni, pernah menjabat berbagai jabatan penting dari yang paling rendah sampaai yang paling tinggi untuk level daerah, peluang untuk maju ke jenjang karier tertinggi ada. Namun begitu yang bersangkutan mengetahui bahwa finalisasi jabatan itu dipilih oleh suatu aturan pemilihan yang didominasi oleh keinginan yang akan menggunakan; dengan sertamerta yang bersangkutan “menghindar diri” untuk tidak masuk pada kontestasi pemilihan jabatan, tentu dengan cara yang sangat elegan, karena yang bersangkutan paham jika nekat ikut masuk, maka hanya akan mendapatkan “malu” saja. Ternyata kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosionalnya mampu membaca situasi dengan baik dan benar.

Pertanyaan lanjut apa yang akan terjadi pada negeri ini jika para orang pandai tidak mau ambil kesempatan karena dari jauh mereka sudah tahu bahwa kesempatan itu bukan untuknya. Bisa jadi mereka akan lebih nyaman menjadi warga dunia, dibandingkan jadi warga negara. Kalau ini yang terjadi maka diaspora Indonesia makin banyak adanya. Wallahuaklam wisawab.
Salam Waras (R-1)

Previous Post

Pj. Gubernur Lampung Minta Pengecer Segera Jual Kembali LPG 3 Kg

Next Post

Unila Sosialisasi PMB di SMAN 2, Paparkan Jalur Masuk dan Info Beasiswa

Next Post
Unila Sosialisasi PMB di SMAN 2, Paparkan Jalur Masuk dan Info Beasiswa

Unila Sosialisasi PMB di SMAN 2, Paparkan Jalur Masuk dan Info Beasiswa

Tinjau Lokasi, Walikota Eva Berikan Bantuan Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Tinjau Lokasi, Walikota Eva Berikan Bantuan Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Pj. Gubernur Samsudin Resmikan Rute Penerbangan Way Kanan – Jakarta

Pj. Gubernur Samsudin Resmikan Rute Penerbangan Way Kanan - Jakarta

Resmikan Tiga Gedung Baru SMPN dan Satu SDN, Walikota Eva Dwiana: Tingkatkan Mutu Pendidikan

Resmikan Tiga Gedung Baru SMPN dan Satu SDN, Walikota Eva Dwiana: Tingkatkan Mutu Pendidikan

Unila-UTM Gelar Workshop Peran AI Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Unila-UTM Gelar Workshop Peran AI Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

No Result
View All Result

Recent Posts

  • “Candikolo” (Saat Senja Mejadi Cermin)
  • Dua Alumni SMA Al Kausar Bertarung di Clash of Champions Season 2
  • Pemprov Lampung Hadiri Rakor Nasional, Bahas Percepatan Pembangunan Rumah dan Pengendalian Inflasi
  • Apel Tiga Pilar, Walikota Eva Tegaskan Peran Penting RT dan Pamong Jaga Keamanan Kota
  • Jalan Sehat HUT Kota Bandar Lampung Meriah, Hadiah Mobil hingga Umroh Dibagikan!

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist