PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) -Gubernur Lampung Periode 1988-1997, Letjen TNI (Purn) H. Poedjono Pranyoto, meninggal dunia karena sakit, Kamis (2/12/2021), dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan.
Kabar berpulangnya Poedjono Pranyoto segera menyebar di laman media sosial masyarakat Lampung. Ucapan bela sungkawa mengalir dari tokoh agama, tokoh pendidik, tokoh masyarakat, tokoh politik, hingga wartawan senior Hi. Darwin Ruslinur SE.MM yang pernah memiliki kenangan dengan Poedjono.
Menurut Darwin, saat menjabat sebagai orang nomor satu di Sai Bumi Khua Jurai menggantikan Gubernur sebelumnya Letjen TNI (Purn) Yasir Hadibroto, Poedjono melakukan banyak gebrakan dalam membangun Lampung, terutama dibidang pertanian.
Demikian juga dibidang pendidikan dengan mendirikan sekolah Islam unggulan Al Kautsar. Beliau juga melakukan terobosan di bidang ekonomi, politik dan budaya. Termasuk merecovery Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat ketika luluh-lantak dilanda gempa bumi hebat tahun 1994 dan menelan 250 jiwa.
“Bapak Poedjono, akrab kami sapa Masjon. Selama kepemimpinannya, beliau sangat bersahaja, merakyat, dekat dengan semua kalangan nyaris tanpa sekat. Ketika Lampung dipimpin Poedjono, saya masih aktif sebagai Wartawan Surat Kabar Harian Umum Suara Karya,” ujar Darwin, Jumat (3/12/2021) ketika mendapat kabar kepulangan Poedjono Pranyoto.
Menurut Darwin, Masjon dan istri Sri Mulyati Poedjono adalah pasangan serasi yang memiliki karakter sama, yaitu lembut dan rendah hati. Tak heran, dilingkungan Pemda Provinsi Lampung, Masjon sangat dihormati dan dicintai, termasuk oleh kalangan jurnalis.
Masih lekat dalam ingatan Darwin, Masjon yang berperawakan tinggi besar itu kurang suka dengan pengawalan. Kemanapun pergi nyaris tak pernah terdengar bunyi sirene polriders. Bahkan, kendaraan dinasnya Jeep Ceroke acapkali beriringan dengan kendaraan angkutan umum.
“Kami dari kalangan Wartawan daerah pernah dimintai bantuan untuk membuat Profil Provinsi Lampung dalam bentuk buku Selayang Pandang Provinsi Lampung,” tuturnya.
Menurut Darwin, ketika itu staf Masjon dari Bappeda, yaitu Ibu Siti Nurbaya (Kini Menteri Kehutanan & Lingkungan Hidup RI) menjumpai wartawan yang biasa meliput di Pemerintah Provinsi.
Siti Nurbaya menyampaikan pesan Gubernur Poedjono meminta wartawan untuk membuat buku Selayang Pandang Provinsi Lampung. Tawaran tersebut disambut gembira oleh wartawan.
Akhirnya, dicetaklah ribuan buku Selayang Pandang Provinsi Lampung dengan cetakan luxs, dan dibagikan secara gratis khususnya kepada tamu-tamu daerah dan para pelancong/wisatawan.
Bukan itu saja, lanjut Darwin, Masjon juga peduli terhadap kehidupan Pers daerah. Sekitar tahun 1993/1994, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung tengah menggarap buku tentang Sejarah Pers Lampung. Darwin bersama rekannya Khaidir F Gani, dan Ariansyah terlibat sebagai penulis.
“Kami bersyukur, berkat campur tangan Masjon, buku Sejarah Pers Lampung berhasil terbit dengan judul Titian Pers Lampung : Etos Perjuangan di Tanah Tapis. Buku sejarah tentang Pers Lampung sebanyak 192 halaman ini diluncurkan oleh Gubernur Poedjono Pranyoto dengan cetakan perdana tahun 1996,” tutur Darwin.
Dengan terbitnya buku sejarah Pers Lampung ini, tentu saja diharapkan dapat dijadikan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas insan pers, khususnya di daerah Lampung.
Darwin mengilas, saat memberikan sambutan pada acara lounching buku, Masjon menyampaikam bahwa esensi pers sebagai salah satu sub sistem dalam pembangunan bukan hanya berfungsi sebagai agent of social controle, tetapi juga juga sebagai agent of development atau agent pembangunan, agent of change atau agen perubahan dan misi-misi pembangunan lainnya.
“Banyak kenangan manis dan kenangan baik pada sosok Masjon semasa menjabat Gubernur Lampung. Sosok tentara dari Corp Zeni ini, patut menjadi teladan bagi pemimpin-pemimpin daerah lainnya. Terutama menghadapi wartawan yg kerap melakukan kritik pedas melalui tulisan,” kata Darwin.
Darwin mengatakan, Masjon sangat pandai merangkul lawan menjadi kawan. Tentara yang mampu merawat emosi menjadi energi postif.
“Do’a kami, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan khilafnya, menerima semua amal ibadahnya, dan memberikan tempat terbaik di Jannah-Nya. Aamiin,” ujar Darwin.
Recent Comments