PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Kepala Kampung Liman Benawi, Lampung Tengah, Nyono Rahadi rela menjual motor vixion miliknya untuk membeli indukan aglonema langka, Dewi hughes seharga Rp30 juta.
Saat ini, indukan aglonema Dewi hughes ini sudah menghasilkan puluhan anakan dan dijual dengan harga Rp2,5 juta.
“Itu saya jual motor vixion saya buat beli indukan aglonema langka, tapi sekarang udah banyak anakannya, kalau udah tiga daun kita ambil anakan, kita pisah ke pot,” ujar Nyono, Sabtu (22/1/2022), saat ditemui di Kebun Budidyaa Aglonema yang ada di belakang rumahnya di Desa Liman Benawi.
Menurut Nyono, budidaya aglonema baru dua tahun ini dibimbing oleh para pakar/dosen dari Kagama Lampung. Sedangkan untuk pengelolaan kebun, dia melibatkan istrinya, Erwenti, dan pemuda desa Liman Benawi.
Hari ini, Kebun Aglonema Liman Benawi ini akan menjadi salah satu tujuan kunjungan Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo yang juga gubenur Jawa Tengah.
Beberapa jenis aglonema langka yang dibudidaya di Liman Benawi diantaranya Aglonema Dewi Hughes dibandrol harga Rp30 juta, Kochin red Rp700 ribu, Stardas orange Rp2,5 juta, Dokar black Rp500 ribu, Sultan brunei Rp2 juta, Reanita Rp1 juta, Tri color Ro700 ribu, dan Hot ledi Rp2,5 juta.
Juga ada jenis Green butterfly dengan harga Rp700 ribu, Paragon lokal Rp250 ribu, dan Kocin hybrid Rp600 ribu.
Selain jenis langka juga tersedia aglonema biasa dengan harga Ro50 ribu per pot.
Sementara itu, salah satu pemuda pengelola Kebun Aglonema, Deni Siswanto menjelaskan, di Kebun Aglonema Liman Benawi ini ada sekitar 70 spesies Aglonema.
“Di sini, bibit awalnya dari teman-teman komunitas Aglonema yang ada di Liman Bemawi, kemudian dikembangbiakan,” ujar Deni.
Dia menjelaskan, kunci budidaya Aglonema adalah pada media tanam dengan porous yang banyak.
“Jadi disini kami menggunakan media tanam dari sekam dan akar pakis untuk porousnya, tidak pakai tanah,” tuturnya.
Jika porous tidak memadai maka air akan mudah tergenang dan dapat menyebabkan busuk akar pada tanaman Aglonema.
“Kuncinya di media tanam, untuk penyiraman dilakukan dua kali seminggu. Kalau pupuk kami pakai Poscha Mutiara, pemupukan cukup setengah bulan sekali setengah sendok makan pupuk,” urai Deni.
Hama yang menjadi musuh Aglonema adalah kutu putih, virus dan bakteri, diatasi dengan bakterisida dan fungisida.
Deni menyebutkan, untuk pemasaran sudah ada di market place shoopee, dan media sosial FB Deni Aglonema, serta Fanpage FB Amar Nusery Kebun Aglonema.
“Ini kami juga akan membuat chanel youtube, sudah ada konten, tapi belum di upload, insyaallah secepatnya,” tandas Deni. (R-1)
Recent Comments