PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Hujan deras selama dua jam lebih di daerah Bandar Lampung, Sabtu (24/2/2024), menyebabkan rumah-rumah warga terendam banjir, diantaranya di daerah Nunyai, Perumahan Glora Persada, Perumahan Gatam, Rajabasa, Bandar Lampung, dan Bataranila, Hajimena, Natar, Lampung Selatan.
Kondisi banjir di Perumahan Glora Persada cukup parah. Tanggul sungai jebol sehingga tinggi air di rumah-rumah pinggir sungai mencapai dagu hingga kepala orang dewasa. Hampir semua rumah terendam banjir dengan setinggi paha orang dewasa.
Warga Perumahan Glora Persada berbondong-bondong menyelamatkan anggota keluarga yang masih bayi, anak-anak, dan orang tua yang sakit dalam kondisi tidak mampu berjalan. Banyak warga yang juga membawa pelastik berisi berkas-berkas penting, serta membawa tas besar berisi pakaian.
Warga berkumpul di sekitar gerbang Perumahan Glora Persada hingga ke pinggir jalan Komarudin, sebagian tetap menunggu di rumah dari lantai dua.
Pada pukul 20.00 WIB, tim Basarnas Provinsi Lampung, BPBD Bandar Lampung, serta BPBD Lampung Selatan sudah ada di lokasi. Tim Basarnas menurunkan satu perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terkurung banjir di dalam rumah mereka.
Basarnas terpaksa melakukan proses evakuasi dalam kondisi gelap gulita karena mati listrik, hanya mengandalkan senter kepala. Tim mengevakuasi satu keluarga yang menggendong anak kecil menggunakan perahu karet karena kesulitan menembus air setinggi pinggang dewasa dalam kondisi gelap gulita.
Juga terlihat enam anggota Basarnas bersama warga mengangkat orang tua yang stroke dan lumpuh. Korban dievakuasi dan ditaruh di dalam mobil salah satu warga sebelum kemudian dibawa oleh ambulance gratis Pemkot Bandar Lampung ke rumah sakit terdekat.
“Bapak ini sudah stroke, tadi ditemukan sendirian di dalam rumah yang sudah kebanjiran,” ujar warga.
Salah satu warga Perumahan Glora Persada, Dodi Kurniawan mengatakan banjir mulai terjadi saat magrib di rumah-rumah sekitar pinggir sungai. Namun, air terus naik, hingga kondisi banjir semakin parah dan merendam hampir semua perumahan di Glora Persada.
“Habis isya parahnya, habis isya itu (banjirnya) ngerembet kesini semua,” kata Dodi.
Tinggi air di rumah-rumah warga sekitar pinggir sungai mencapai dagu hingga kepala orang dewasa, di tengah perumahan air setinggi paha dan pinggang orang dewasa, dan mendekati gerbang perumahan air setinggi dengkul orang dewasa.
Menurut Dodi, banjir besar dan lama seperti ini baru pertamakali terjadi. Glora Persada memang sering kebanjiran di musim penghujan, tapi biasanya airnya tidak tinggi dan cepat menyusut.
“Banjir gede kayak gini baru kali ini ajalah, baru kali ini yang parah bener,” katanya.
Sementara itu, banjir juga merendam jembatan dan rumah-rumah di pinggir sungai Bataranila. Warga tidak bisa menyeberang melewati jembatan karena air mencapai dada orang dewasa. Apalagi air sungai yang naik ke jembatan mengalir sangat deras. Puluhan warga berkendaraan roda empat dan roda dua hanya bisa menunggu di seberang jembatan hingga banjir surut pada dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. (RINDA/R2)
Recent Comments