PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Perhelatan Hari Toilet Sedunia di Bandar Lampung dikemas dalam bentuk kesenian dengan menggandeng gen Z untuk berperan aktif. Youth Sanitation Concern (YSC) Indonesia bersama Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menggandeng komunitas Pemuda Kampung Gudang Agen RT.046, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. Mereka menginisiasi kegiatan ”Musik Tepi Sungai” yang mengkampanyekan kebersihan air, sanitasi dan lingkungan lewat musik, drama, serta seni instalasi.
Pada acara ini, Direktur YKWS Febrilia Ekawati membacakan puisi berjudul “Sungai Kotaku”. Puisi itu menyampaikan pesan dimana air limbah mencemari sungai kota yang tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Musik Tepi Sungai merupakan kampanye berbasis komunitas dengan pendekatan sosial-budaya bagi masyarakat berangkat dari lokasi yang akrab bagi mereka, yakni sungai.
Sungai disimbolkan sebagai kemajuan sebuah peradaban. Musik Tepi Sungai adalah kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat secara aktif.
Anak-anak muda dari komunitas Pemuda Gudang Agen 046 yang tinggal berisian Sungai Way Belau, terlibat aktif sebagai agen penggerak utama dalam menjalankan kegiatan dan proses kreatif, mulai dari menciptakan musik, drama, hingga pembuatan instalasi seni yang mengangkat tema air, sanitasi, dan lingkungan.
Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan HMJ Sosiologi Universitas Lampung (Unila) dan Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, serta Sekolah Islam Az-Zahra. Melalui ajang ini, para anak muda bersama-sama menyampaikan pesan-pesan sanitasi melalui karya, seperti pertunjukan seni dan musik dari Sindikat Sisa Semalam, ATBJ, penampilan puisi, serta talkshow terkait isu sanitasi dan lingkungan.
Selain itu, terdapat pameran instalasi seni dan zine book. Acara dilengkapi dengan layanan sablon kaos khusus dari Pele Mele sebagai bagian dari penggalangan dana untuk pembangunan toilet di Perpustakaan Ceria, Pesawahan.
Acara tersebut berhasil mendatangkan sekitar 700-an orang pengunjung. Panitia juga membagikan doorprize berupa sedot tinja gratis yang didukung oleh PD Kebersihan Kota Bandar Lampung.
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan para kolaborator, seperti Dinas Perumahan, Pemukiman Provinsi Lampung dan juga PT Gula Gunung Madu dan PSM Premium.
Iffah Rachmi selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk memaknai hari toilet, bahwa dampak toilet yang tidak aman menyebabkan tinja mencemari air dan berdampak buruk terhadap kesehatan.
“Salah satunya adalah penyakit diare. Masyarakat harus waspada diare pada anak, karena kematian anak paling tinggi disebabkan oleh diare,” ujar Iffah.
Hari Toilet Sedunia yang jatuh setiap 19 November ini juga bertujuan mendorong aksi global akan ancaman krisis sanitasi.
“Tema tahun 2024 ‘Toilets – A Place for Peace’ menekankan pentingnya toilet yang aman dan terlindungi dalam menjaga kesehatan, martabat, serta lingkungan,” lanjutnya.
Menurut Iffah, tahun ini, fokus isu adalah pada fakta bahwa sanitasi terancam oleh konflik, perubahan iklim, bencana, dan pengabaian. Ketika layanan sanitasi hancur, rusak, atau terganggu, limbah manusia yang tidak diolah menyebar di lingkungan, melepaskan penyakit mematikan seperti kolera.
“Dengan menciptakan penghalang antara kita dan limbah kita, layanan sanitasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan,” tutur Iffah.
Dia menjelaskan, data WHO tahun 2022 mencatat lebih dari 3,5 miliar orang di dunia masih hidup dengan keadaan sanitasi yang tidak aman. Dan data UNICEF tahun 2020 menyebutkan 673 juta orang masih melakukan buang air besar sembarangan.
Sementara, di Indonesia, lanjut Iffah, dari studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2020, tercatat 70% sumber air tercemar oleh tinja manusia akibat akses sanitasi yang tidak layak dan pengelolaan limbah yang buruk. Hal ini berdampak pada kesehatan masyarakat, pencemaran lingkungan, dan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. (ENI MUSLIHAH/R-2)