PORTALLNEWS.ID – Membuka pemaparan dalam Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh, Ketua Front Pemuda Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab memanjatkan doa agar wabah Corona diangkat oleh Allah, dan umat di seluruh dunia diberi kesehatan.
Dialog virtual Rabu (2/12/2020) ini sebagai pengganti reuni akbar alumni 212 yang tidak dapat dilaksanakan di Monas seperti tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
Dialog dihadiri oleh para ulama, dan tokoh nasional, digelar di dua lokasi yaitu studio 1 dan studio 2. Dipandu oleh Ustad Haikal Hassan. Disiarkan secara live di beberapa chanel youtube ditonton oleh puluhan ribu orang.
Habib Rizieq menjelaskan misi Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam di muka bumi adalah untuk menyempurnakan kemulyaan alkhlak. Semua dilakukan Nabi baik dalam bentuk ibadah maupun muamalah.
“Jadi, bapak revolusi akhlak di dunia ini tidak lain tidak bukan adalah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, diutus membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ini terobosan revolusi yang luarbiasa,” ujarnya.
Beruntungnya, kata Habib Rizieq, founding father atau para pendiri bangsa Indonesia telah memasukkan spirit akhlak yang diajarkan oleh Nabi ini ke dalam sendi-sendi dasar negara, yaitu Pancasila.
Mulai dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa hingga sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, semuanya mengandung spirit akhlak mulya sesuai misi kenabian.
Habib Rizieq menjelaskan bahwa Revolusi Akhlak yang dia gerakkan pun mengacu kepada misi Nabi dalam penyempurnaan akhlak yang spiritnya sudah terdapat dalam Pancasila sebagai dasar negara.
Habib Rizieq memaparkan level-level Revolusi Akhlak yang sesuai dengan spirit akhlak mulya dan nilai-nilai Pancasila.
“Yang pertama level individu, bagaimana rakyat dan bangsa diajak bersama-sama mengubah sifat khianat ke amanah, sifat koruptif ke nonkoruptif, sifat bohong ke jujur, dan maksiat ke tidak maksiat, kita ajak semua dengan dakwah,” ujar Habib Rizieq.
Level kedua, lanjut Habib Rizieq, adalah revolusi akhlak di level sistem. Pada level sistem ini ada lima bagian yaitu, pertama mengubah sistem materialis dan sekulerisme ke sistem berbasis tauhid atau sesuai sila pertama Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa.
Kedua, sistem hukum harus berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab sesuai sila ke-2. Tidak ada lagi rekayasa dalam hukum, tidak ada diskriminasi hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, tidak ada lagi yang kebal hukum.
“Ketiga mengubah sistem politik belah bambu kepada politik persatuan Indonesia sesuai sila ke-3. Bahwa pemimpin harus berada di atas semua golongan, tidak boleh berpihak kepada salah satu golongan, pemimpin itu milik semua masyarakat, bukan milik golongan,” tuturnya.
Keempat, kata Habib Rizieq adalah mengubah sistem politik liberal kepada sistem politik musyawarah melalui perwakilan sesuai sila ke-4 Pancasila.
“Terakhir, yang kelima adalah mengubah sistem ekonomi riba ke sistem ekonomi nonriba, dari ekonomi utang ke ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Semua level Revolusi Akhlak tersebut, kata Habib Rizieq, harus dilakukan secara cepat, penuh itikad baik, berani, serius dengan kerja keras dan penuh tanggungjawab.
Pada penutup paparannya, Habib Rizieq mengingatkan jihad yang paling afdal adalah menyampaikan kalimat yang haq kepada penguasa zalim. Jihad ini wajib dilakukan para habaib dan ulama.
“Kita biasakan hidup saling mengkritik, saling menasehati dengan yang haq,” tuturnya.