PORTALLNEWS.ID – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan menyampaikan 5 rekomendasi untuk pemerintah Provinsi Lampung dalam mempercepat pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Menurut Budiharto, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2020 melambat dari tahun sebelumnya akibat penurunan permintaan sebagai dampak pandemi COVID-19. Konsumsi melemah seiring turunnya demand masyarakat. Sementara ketidakpastian ekonomi menyurutkan niat pelaku usaha untuk berinvestasi dan bersikap wait and see. Di sisi ekspor-impor pelemahan permintaan dunia memengaruhi world trade volume yang menurun.
“Meski demikian, di sisi konsumsi pemerintah, adanya stimulus fiskal yang bersumber dari bansos dan anggaran PEN mampu menjadi sumber pendorong aktivitas ekonomi di tahun 2020,” ujar Budiharto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, Kamis (3/12/2020) yang digelar tatap muka terbatas dan virtual.
Pertemuan ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Anggota DPR RI khususnya Komisi XI, pimpinan lembaga negara, menteri kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, pimpinan perbankan dan korporasi nonbank, akademisi, pengamat ekonomi, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional.
Budiharto optimis pemulihan ekonomi Lampung akan berlanjut pada 2021 sehingga perekonomian diprakirakan tumbuh lebih tinggi dari 2020. Akselerasi tersebut didukung oleh pertumbuhan positif dari konsumsi dan investasi yang disertai solidnya kinerja net ekspor.
Untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Provinsi Lampung, ujar Budiharto, pihak BI telah melakukan analisis dan memberikan 5 rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pemprov Lampung.
Pertama, melakukan upaya penanganan Covid-19 dengan lebih ketat. Sebab episentrum masalah perekonomian saat ini adalah Pandemi Covid-19.
“Pemerintah daerah perlu mempersiapkan penyediaan vaksin bagi kelompok masyarakat rentan sekaligus mempersiapkan sarana kesehatan yang lebih baik. Ini sebagai prasyarat akselerasi pemulihan ekonomi ke depan,” katanya.
Kedua, pemerintah daerah perlu mempercepat realisasi anggaran untuk mendukung pemulihan ekonomi di bulan terakhir tahun 2020, khususnya untuk anggaran yang bersifat produktif.
“Adapun pelaksanaan Pilkada serentak diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong penyerapan APBD,” tuturnya.
Ketiga, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi dalam rangka mendorong sektor ekonomi yang produktif dan aman agar secara bertahap dibuka di Lampung.
“Berdasarkan asesmen kami, sektorproduktif yang dapat dibuka secara bertahap antara lain sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. sektor ini memiliki risiko penularan Covid-19 rendah dengan dampak ekonomi yang tinggi,” kata Budiharto.
Keempat, terus mendorong realisasi restrukturisasi kredit dan dunia usaha. Kelima, melakukan penguatan ketahanan dan pemulihan UMKM untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui Digitalisasi UMKM dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
“Untuk itu, perlu kebijakan afirmatif melalui pemberdayaan, korporatisasi, dan pembiayaan. Bank Indonesia senantiasa mendukung Pemerintah menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional melalui pengembangan klaster maupun local economic development,” tutur Budiharto.
Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan optimis ekonomi Indonesia akan pulih pada 2021. Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh mencapai 4,8-5,8%, didukung oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi baik dari belanja modal Pemerintah maupun dari masuknya PMA sebagai respons positif terhadap UU Cipta Kerja.
Sementara, pada pertemuan tahunan BI ini, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga. Pelaksanaan protokol kesehatan harus terus dilakukan dengan disiplin dan terus waspada serta tidak lengah agar tidak muncul pandemi gelombang kedua yang akan merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan.