PORTALLNEWS.ID – Gedung bagian depan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung (Unila) ramai dengan pekerja. Enam pekerja sibuk mencangkul rumput di pintu samping rumah sakit yang dijadikan pintu masuk sementara.
Sedangkan, di dalam gedung, dua pekerja memasang papan dan pintu untuk toilat di sudut salah satu ruang rumah sakit. Di ruangan yang cukup besar berukuran sekitar 8X10 meter persegi itu terlihat sepuluh bed untuk pasien yang belum ditata dan disusun ke tiga ruangan lain yang ada di lantai satu.
Beberapa petugas PDAM juga terlihat di lokasi rumah sakit Unila. Mereka membuat sambungan pipa air menuju gedung yang terletak di bagian depan lahan RSPTN Unila tersebut. Semua bekerja cepat untuk menyiapkan RSPTN Unila menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 nongejala.
Ketua Satgas Covid-19 Unila, dr. Asep Sukohar didampingi juru bicara rektorat Unila, Nanang Trenggono memberikan keterangan pers terkait persiapan RSPTN Unila menajadi rumah sakit isolasi pasien Covid-19 nongejala, di ruang kerjanya, Jumat (13/11/2020).
Asep menjelaskan, kemarin, Sekda Kota Bandarlampung Badri Tamam bersama sekretaris dinas kesehatan kota dan jajaran sudah berkoordinasi dengan Rektor Unila, Prof. Karomani untuk meminjam RSPTN Unila menjadi ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
“Silahkan saja (gunakan RSPTN Unila), karena ini sebagai bentuk tri darma perguruan tinggi, Unila harus ikut membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini,” ujar Asep.
Kemarin, pihaknya bersama tim gugus Kota Bandar Lampung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi gedung RSPTN dan membahas hal-hal yang dibutuhkan agar siap menampung pasien Covid-19 nongejala.
“Ruangan di gedung itu memang belum ada toilet dan WC, itu yang sejak kemarin mulai dipersiapkan pertamakali,” tutur Asep.
Menurut Asep, ruang di gedung 4 RSPTN Unila tersebut cukup luas, diperkirakan bisa diisi oleh 5-6 pasien dengan mengatur jarak minimal 2 meter antar bed. Jika digunakan hingga tiga lantai, maka gedung RSPTN Unila dapat menampung sekitar 50 pasien.
“Rencananya Senin (16/11/2020), sudah mulai masuk pasien (Covid-19),” kata Asep.
Asep memaparkan, pihak Unila menyediakan gedung dan ruangan rumah sakit, sedangkan untuk fasilitas dan tenaga medis akan dipenuhi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Sesuai protap penangangan pasien Covid-19, pihak Pemkot juga akan berkoordinasi dengan Polresta Bandar Lampung, Kodim, dan Satpol PP menjaga keamanan dan tata laksana isolasi mandiri pasien Covid-19 di RSPTN Unila.
“Gedung yang digunakan masih satu yaitu gedung 4, kalau ke depan kondisi Covid-19 masih terus meningkat, kita akan pakai gedung lainnya, untuk awal satu dulu, “ ujar Asep.
Peminjaman gedung RSPTN Unila sebagai ruang isolasi pasien Covid-19 cukup mendadak karena pasien Covid-19 yang terus melonjak. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 per Kamis (12/11/2020) mengalami lonjakan tertinggi mecapai 103 per hari. Dari 103 kasus, 40 kasus berasal dari Bandarlampung.
Lonjakan tinggi ini menyebabkan rumah sakit rujukan Covid-19 di Provinsi Lampung penuh. Pada hari itu juga, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengumpulkan semua kepala daerah untuk menyiapkan alternatif ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
Dan, di hari yang sama, Walikota Bandar Lampung, Herman H.N., telah mengumpulkan semua kepala Rumah Sakit yang ada di Bandar Lampung, satgas Covid-19, serta pihak terkait untuk membahas kondisi rumah sakit serta alternatif gedung yang dapat digunakan untuk tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Pemkot Bandar Lampung telah mengajukan pinjaman Asrama Haji ke Kakanwil Kemenag Lampung, dan pinjaman RSPTN Unila kepada Rektor Karomani. Alternatif lain, Pemkot akan menggunakan Wisma Atlit dan Wisma Semergou untuk isolasi pasien Covid-19 nongejala jika terjadi lonjakan kasus positif yang semakin tinggi.