PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) –
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan mengatakan, di masa pandemi Covid-19, UMKM didorong untuk meningkatkan transaksi penjualan secara online, market place, atau digital marketing.
Persaingan di dunia maya ini menempatkan visualisasi desain produk dan kemasan menjadi salah satu faktor penting dalam menarik minat dan daya beli konsumen.
“Inilah yang mendorong Bank Indonesia berinisiatif untuk menyelenggaran capacity building creativepreneur Bisnis Naik Kelas dengan Desain Produk dan Kemasan Kreatif secara online, untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas pelaku UMKM dan industri kreatif,” ujar Budiharto saat memberikan sambutan dalam webinar, Kamis (22/4/2021).
Webinar ini merupakan rangkaian kegiatan Kreatif Lampung UMKM Lampung Begawi. Diikuti oleh beberapa Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi yaitu Jawa Barat, Cirebon, dan Tasikmalaya, akademisi, penggiat UMKM, serta tamu undangan.
Menurut Budiharto, pelatihan online yang diikuti oleh UMKM kreatif dan penggiat UMKM ini diisi oleh para pakar dibidangnya, terutama terkait kualitas produk, kemasan produk dan strategi pemasaran digital.
“Dalam pelatihan ini ada konsultan pendamping UMKM, akademisi, dan komunitas generasi baru Indonesia (GenBI). Saya berharap setelah pelatihan terjadi kolaborasi atau kerjasama dalam mendesain kemasan produk yang menarik bagi produk UMKM,” kata Budiharto.
Dia juga berharap, penggiat UMKM Lampung, Cirebon, dan Tasikmalaya dapat bangkit dan berkembang di masa Pandemi Covid-19 saat ini.
Sebab, UMKM memiliki posisi strategis sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di tengah kondisi ekonomi yang melambat dengan kontribusi PDB 55,6% . Disisi lain, 99,9% dari total unit usaha di Indonesia berskala UMKM yang mampu menyerap 97,05% tenaga kerja secara nasional.
Di Lampung sendiri, ujar Budiharto, berdasarkan data BPS Tahun 2016 terdapat 770 ribu (99,17%) usaha mikro kecil dari total usaha nonpertanian di Lampung.
“Usaha ini juga mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1,67 juta orang atau sekitar 87,81% persen dari total tenaga kerja nonpertanian,” tuturnya.
Hingga 2020, Bank Indonesia juga sudah melakukan pendampingan kepada 898 UMKM secara nasional.
Recent Comments