PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Agrowisata Universitas Lampung (Unila) kembali melakukan panen raya batch II di halaman depan kampus, Kamis (22/4/2021).
Panen raya dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila, Prof. Asep Sukohar dengan melakukan pengguntingan pita dan panen melon.
Berswafoto dan ngabuburit di kebun melon dan sayur Agrowisata Unila memberi sensasi berbeda, apalagi pengunjung bisa memanen sendiri melon dan sayur yang ingin dibeli dengan petunjuk dari guide.
Agro Wisata Unila kali ini memiliki variasi tanaman yang lebih beragam. Tanaman unggulan adalah Melon dengan empat varietas yaitu Stela, New Madesta, Alisa, dan Golden Tavi. Lalu, semangka yang dinamai semangka Inul. Juga ada tanaman labu madu F1 dan labu putih jenis Ruma F1.
Untuk tanaman sayuran ada oyong jenis Anggun Tavi F1, dan pare jenis Opal F1 dan Oktan F1, serta jagung Three Colour yang lagi tren di kalangan milenial.
Dalam sambutannya, Asep Sukohar mengatakan di bulan puasa Ramadhan yang penuh berkah ini, dia berharap Agrowisata Unila juga mendapat limpahan keberkahan dari Allah Subhanahu waa ta’ala.
“Walau ini bulan puasa dan masih suasana pandemi, kita berharap barokahnya. Kalau bisa Agrowisata ini jangan hanya buka sore hari, buka aja seharian biar ramai dikunjungi oleh masyarakat umum,” kata.
Selain sebagai salah satu unit usaha Unila, lanjut Asep, Agrowisata ini juga menjadi tempat praktik bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Unila. Dia berharap, ke depan, juga ada dosen yang membuat laporan dan karya ilmiah terkait Agrowisata Unila ini sehingga bisa dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional.
“Jadi ke depannya konsep Agrowisata Unila bisa ditiru oleh perguruan tinggi lain,” tuturnya.
Asep juga berpesan kepada mahasiswa yang terlibat dalam pengelolaan Agrowisata ini agar benar-benar mempelajari dan mendalami bidang pertanian terutama dalam agrobisnisnya.
“Kalau sudah selesai belajar dari sini jangan berpikir jadi petani, tapi berpikirlah jadi pengusaha di bidang pertanian,” katanya.

Targetkan Profit Rp20 Juta
Sementara itu, Direktur Badan Pengelola Usaha (BPU) Unila Mustopa Endi Saputra mengatakan pada Agrowisata Unila batch II ini, pihaknya bekerjasama dengan Hi. Ranto sebagai pengusaha bidang pertanian.
“Alhamdulillah, kerjasama kita berjalan baik. Kalau pada batch I tahun lalu, kita hanya membantu di Agrowisata, saat ini kita benar-benar terlibat, jadi mulai dari mengolah tanah, menanam, pemeliharaan hingga panen semua Unila yang melakukan. Pihak mitra hanya mensuplai bahan baku yang dibutuhkan,” ujar Endi.
Dia menargetkan panen raya Agrowisata batch II ini mencapai 14 ton produk holtikultura melon dan sayuran, lebih tinggi dibandingkan batch I sekitar 12 ton.
“Dengan panen sebanyak 14 ton itu, BPU menargetkan bisa memberi pemasukan bagi Unila sekitar Rp10-20 juta,” kata Endi.
Untuk pengelolaan Agrowisata Unila, Endi mengaku juga sudah meminta secara resmi kepada Dekan Fakultas Pertanian lima mahasiswa jurusan Agronomi dan Holtikultura untuk fokus mengelola Agro Wisata Unila.
“Juga ada dosen pertanian yang terlibat yaitu Pak Gede. Disini, mahasiswa melakukan praktik sekaligus bisa berkonsultasi dengan pengusaha pertanian yang menjadi mitra kita,” tutur Endi.
Untuk pemasaran, lanjut Endi, pihaknya membuat Pasar Takjil di halaman halte depan Unila. Buah-buahan akan dijual di pasar takjil ini sekaligus pengunjung bisa ngabuburit di kebun Agrowisata.
“Di bulan puasa ini, kami mulai buka pukul dua sore sampai menjelang maghrib, mungkin di bulan puasa ini pengunjung tidak seramai tahun lalu yang mencapai 8.000 pengunjung setiap hari karena dibuka sejak pagi sampai sore,” katanya.
Selain menjual eceran kepada pengunjung, lanjut Endi, dia juga sudah bekerjasama dengan mitra untuk menjual grosir kepada para penampung.
Panen Agrowisata Unila akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan karena sudah diatur tiga area yang dapat dipanen secara berurutan.
Harga eceran melon stela Rp25 ribu/kg, Melon Goldes Jessica Rp20.000/kg, Melon Alisa Rp20.000/kg, Rock Melon Rp15.000/kg, Melon Alina Rp10.000/kg.
Labu madu Rp12.000/kg, labu air Rp10.000/kg, timun Rp5.000/kg, pare Rp5.000/kg, oyong Rp10.000/kg dan jagung tiga warna Rp10.000/kg.
Recent Comments