PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – TIM Pokja Tender Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung (Unila) mengumumkan pemenang tender pekerjaan kontruksi RSPTN, Integrated Research Center (IRC) dan Waste Water Treatment Plant (WWTP) Unila, yaitu PT. Nindya Karya dengan harga penawaran Rp192,865 Miliar.
Dalam siaran pers tertulisnya, Korodinator Humas Unila, Suratno menjelaskan, semua tahapan dan proses tender melalui LPSE telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Guideline Asian Development Bank (ADB) dan menggunakan ADB Standard Bidding Document yang telah disetujui oleh pihak ADB.
Pengumuman tender RSPTN Unila telah dipublikasikan di LPSE Kemendikbudristek pada 5 Oktober 2023, dengan batas waktu pemasukan penawaran pada 6 November 2023 pukul 15:00 WIB.
Terdapat lima perusahaan mengajukan dokumen penawaran sebelum batas waktu yang ditentukan, yaitu PT. MAM dengan harga penawaran Rp181,856,449,762.82; PT. Nindya Karya Rp192,865,665,859.12; PT. Waskita Karya Rp204,102,000,000.00; PT. Brantas Abipraya Rp208,066,577,900.00; dan PT. Adhi Karya Rp211,598,000,000.000.
Selanjutnya, Tim Pokja Tender RSPTN Unila didampingi oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek melakukan evaluasi terhadap para penyedia untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang mengatur penggunaan dana pinjaman dari luar negeri.
Tim Pokja Tender RPSTN Unila memberikan penolakan kepada salah satu perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti lelang karena tidak menyampaikan Jaminan Penawaran (Bid Security) baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy.
Tahapan yang dilalui sebelum menetapkan pemenang meliputi reviu dari Inspektorat Jenderal pada 4-8 Desember 2023 dan paparan di hadapan eselon 1 pada 22 Desember 2023. Bid Evaluation Report (BER) telah disampaikan ke ADB pada 28 Desember 2023 untuk mendapatkan No Objection Letter (NOL) sebelum diumumkan ke dalam LPSE.
“Hasil tender paket CWU Unila diumumkan setelah terbitnya NOL ADB dan Persetujuan KPA pada 14 Februari 2024,” kata Suratno.
Selama masa sanggah pada 14 hingga 19 Februari 2024, terdapat surat sanggah yang masuk dari penyedia yang tidak berhasil dalam tender, dan telah dijawab oleh Tim Pokja sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku. Hak jawab sanggah banding juga telah disiapkan jadwalnya di LPSE, tetapi tidak dipergunakan oleh penyedia.
“Oleh karena itu, PPK dapat menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Perintah Penyediaan Barang dan Jasa (SPPBJ) serta dokumen kontrak kepada penyedia peringkat terendah yang menang dalam tender ini, yaitu PT. Nindya Karya,” ujar Suratno.
RSPTN Unila Ditarget Rampung 2026

RSPTN dan IRC Unila yang dibangun melalui proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026. Pembangunan RSPTN dan IRC telah memasuki tahap konstruksi dan pengembangan kapasitas sejak pertamakali diluncurkan pada 11 Februari 2022.
Manajer Unit Implementasi Proyek (PIU) HETI Unila, Prof. Satria Bangsawan mengatakan, RSPTN Unila akan dibangun dengan konsep ramah lingkungan, berbasis IT, efesiensi energi, tahan gempa dan responsif terhadap gender serta disabilitas.
“Keunggulan RSPTN Unila adalah integrasinya dengan pusat riset IRC sehingga memungkinkan penelitian langsung di tempat,” kata Satria Bangsawan.
Menurutnya, RSPTN Unila nantinya akan menjadi pusat layanan unggulan untuk berbagai penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis.
“Sumber daya manusia RSPTN Unila akan dipersiapkan dengan matang, termasuk merekrut spesialis IT dan Hospital Management Specialist yang akan diberi pelatihan terlebih dahulu,” katanya.
Pada operasional awal, RSPTN Unila ditargetkan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur. Secara berkelanjutan akan dilakukan peningkatan layanan dan status rumah sakit menjadi tipe B.
Sekretaris PIU HETI Unila, Dr. Intanri Kurniati, Sp.P.K., menyatakan RSPTN Unila akan menjadi rumah sakit yang berbeda dari rumah sakit swasta lainnya dengan memastikan SDM yang mumpuni. Dia mengharapkan, RSPTN Unila dan IRC dapat memberi kontribusi besar bagi masyarakat Lampung dalam bidang kesehatan dan ikut mendongkrak reputasi Unila sebagai kampus berkelas dunia (world class university). (R-1)
Recent Comments