PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Workshop “Tata Kelola Sistem Informasi Terintegrasi 2024” untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama tim dari setiap unit mencapai Satu Data University.
Workshop dengan tema “Transformasi Digital dan Sinkronisasi Menuju Satu Data University” digelar di Emersia Hotel Lampung, Senin, 28 Oktober 2024, diikuti oleh 85 peserta dari unsur dosen, penanggung jawab sistem informasi di Unila, serta unsur eksternal dari perwakilan IBI Darmajaya, Polinela, UIN Raden Intan Lampung, dan Aptikom Lampung.
Workshop dibuka oleh Wakil Rektor PKTIK Unila, Dr. Ayi Ahadiat, yang sekaligus memberikan pengarahan dan motivasi kepada tim TIK Unila dan semua unit yang hadir di acara. Ayi mengatakan, kemajuan teknologi yang pesat mengharuskan jajaran Unila berpikir inovatif dan responsif terhadap perubahan. Konsep Satu Data University adalah langkah penting untuk menciptakan tata kelola yang lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan.
Dengan sistem informasi yang terintegrasi bisa membangun kolaborasi antar unit, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, dan meningkatkan layanan bagi mahasiswa, dosen, serta seluruh sivitas akademika.
Menurut Ayi, Unila telah meluncurkan aplikasi My Unila sebagai sistem satu data Universitas Lampung yang dikembangkan oleh Tim Pengembang UPT TIK Unila. Aplikasi ini dirancang sebagai solusi integrasi data untuk menyederhanakan proses pengelolaan informasi dan mendukung proses administrasi yang lebih efisien. Aplikasi My Unila akan terus berkembang sesuai fungsinya menjadi satu platform yang terintegrasi menjadi superApps melalui Single User Interface.
“My Unila dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tridarma perguruan tinggi, baik pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Bisa digunakan juga oleh pimpinan untuk membuat perencanaan, dan untuk proses akreditasi nasional dan internasional. My Unila juga harus mudah diakses oleh lembaga perangkingan nasional maupun internasional dalam rangka mewujudkan World Class University,” tuturnya.
Ayi menyampaikan berterimakasih atas kehadiran narasumber dari Lembaga Manajemen Informasi Dan Transformasi Digital IPB University, yakni Dean Apriana Ramadhan, S.Kom., M.Kom., dan Muhammad Abrar Istiadi, S.Kom., M.Kom. Kedua narasumber akan berbagi ilmu dan pengalaman dengan para peserta selama dua hari pelaksanaan workshop, Senin—Selasa, 28-29 Oktober 2024.
Materi yang disampaikan dalam workshop fokus kepada bagaimana sistem informasi yang ada di unit-unit Unila dapat terintegrasi dalam Satu Data University. Beberapa topik utama yang dibahas adalah “Teknis Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi Institusi”, “Sinkronisasi Data”, “Integrasi Web API”, “Development Backend Microservice” dan “Implementasi Sistem Terintegrasi”.
“Semoga melalui workshop Ini, UPT TIK sebagai garda terdepan dalam pengelolaan IT di Unila, para dosen, para penanggung jawab dan pengembang Sistem Informasi di Unila dapat saling bekerjasama, saling belajar, berbagi wawasan, dan memperkuat komitmen dalam mewujudkan transformasi digital dan integrasi sistem di Unila,” kata Ayi.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Mahendra Pratama menjelaskan, kegiatan workshop bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam bagaimana proses integrasi data, terutama di unila yang mengarahkan kepada Satu Data Unila. Tim TIK juga memperkuat keamanan siber untuk mengantisipasi jika terjadi serangan siber. Sebagai antisipasi insiden digital, tim IT akan melakukan back-up data-data penting milik kampus.
“Harapannya dalam dua hari ini ada output peraturan. Peraturan tersebutlah yang akan mengatur SOP, ketika kita melakukan back-up secara berkala, apakah daily, weekly, ataupun monthly. Kita kan sudah di era digital harapannya ke depan kita akan masukkan (back-up data) ke cloud. Nah itu lah yang harus kita perkuat dengan peraturan terbaru,” tutur Mahendra.
Kepala UPT TIK, Dr. Eng. Mardiana, menambahkan workshop ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan sistem informasi yang mampu mendukung pengembangan satu data Universitas Lampung, yaitu My Unila. Pengembangan My Unila saat ini menghadapi berbagai tantangan integrasi dan sinkronisasi dari banyaknya sistem yang ada di Unila. Untuk itu diperlukan kerjasama dan dukungan serta harus dapat memanfaatkan semua potensi yang ada dari banyak unit di Unila.
Untuk keamanan digital Unila, kata Mardiana, minggu lalu, UPT TIK juga sudah menggelar Workhsop Cyber Security atau Keamanan Digital di lingkungan perguruan tinggi dengan menghadirkan narasumber pakar digital dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI. UPT TIK juga telah membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang akan merespons atau bertanggung jawab ketika terjadi serangan-serangan atau insiden yang berkaitan dengan kejahatan siber.
“Ke depannya mudah-mudahan berjalan dengan lancar. Di Unila kami mempunyai banyak unit dan juga sistem informasi yang dikembangkan, kami perlu untuk selalu berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan unit terkait sehingga perlu adanya kegiatan ini. Kami akan terus melakukan konsolidasi baik ke dalam maupun ke luar, supaya nanti tujuan kita terhadap satu data tersebut berjalan dengan baik,” tutur Mardiana.
Dia menegaskan, workshop kali ini diharapkan menghasilkan integrasi Satu Data University berupa Aplikasi My Unila dengan fungsional yang terus dikembangkan, serta bisa mendorong lahirnya payung hukum berupa Peraturan Rektor tentang Satu Data University.
Pada Aplikasi My Unila ada data yang sifatnya publik dan ada data pribadi/rahasia. Untuk data publik berupa akreditasi Unila, visi-misi, program studi, jumlah dosen, ranking oleh lembaga perankingan nasional dan internasional, data kelulusan tepat waktu, infografis, serta PMB mandiri bisa diakses oleh umum. Sedangkan data pribadi dosen, pegawai, dan mahasiswa Unila bersifat rahasia, dan tidak bisa diakses publik. (RINDA/R-1)
Recent Comments