PORTALLNEWS.ID Bandarr Lampung) – Universitas Lampung (Unila) bekerjasama dengan Novosibirsk State Technical University (NSTU) Rusia dalam pengembangan teknologi radiasi menggunakan akselerator partikel.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan MoU dilakukan secara daring oleh Rektor NSTU Prof. Dr. Sc. Anatoly Bataev dari Rusia, dengan Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M. Si, dari Ruang Sidang Lantai 2 Rektorat Unila, Selasa (18/1/2022).
Salah satu perwakilan NSTU Rusia hadir menyaksikan penandatangan MoU di Lantai 2 Kantor Rektorat Unila, yaitu NSTU NETI Representative Fedor Leonov, Ph.D., sekaligus menjadi penerjemah bagi kedua belah pihak.
Dalam sambutan daringnya, Anatoly Bataev mengatakan NSTU dan Unila akan melakukan kerjasama di bidang ilmu pengetahuan. Menurut dia, NSTU memiliki banyak kepakaran, terutama di bidang teknologi radiasi.
“Harapan saya setelah penandatangan dokumen bisa masuk ke dalam pekerjaan rill sehingga kerjasama dengan Asia Tenggara, Indonesia, Unila yang ada Provinsi Lampung menjadi lebih erat demi kepentingan kedua negara,” ujar Anatoly Bataev.
Dia menyampaikan terimakasih kepada Rektor Unila Prof. Karomani beserta jajaran atas kerjasama yang terjalin, dia berharap kerjasama tersebut dalam dilakukan dalam jangka panjang.
Sementara, Rektor Unila, Prof. Karomani menyatakan menyambut baik kerjasama Unila dengan NSTU di berbagai bidang, dan sangat antusias dengan rincian kerjasama yang ditawarkan NSTU di bidang teknologi radiasi.
“Kami sangat antusias dengan rincian kerjasama yang ditawarkan di bidang teknologi radiasi,” kata Karomani.
Menurut Karomani, kerjasama teknologi radiasi dengan NSTU akan dilakukan di berbagai aspek diantaranya bidang kesehatan, pertanian, dan industri makanan.
Untuk itu, lanjut Karomani, di Unila akan dibangun laboratorium yang memenuhi standar keamanan teknologi radiasi.
Saat ini, tim sedang mengkaji masalah perizinan dan regulasi di negara Indonesia. Jika masalah izin dan regulasi selesai, maka NSTU siap mendukung secara penuh untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas laboratorium teknologi radiasi.
Selain pengembangan teknologi radiasi, Unila-NSTU juga melakukan program pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, penelitian bersama, kegiatan publikasi ilmiah, dan kegiatan akademik yang didukung oleh kedua belah pihak.
Fedor Leonov diwawancara di sela acara, menjelaskan, kerjasama bidang teknologi radiasi berupa teknologi partikel akselerator perdana dilakukan dengan perguruan tinggi di Indonesia.
“Ini pertama di Indonesia. Rusia menjadikan Indonesia sebagai prioritas untuk kerjasama internasional,” kata Fedor Leonov.
Menurut dia, pihak NSTU bersama Unila sudah sekitar satu bulan ini mempelajari kerjasama bidang pendidikan dan bidang industri menggunakan teknologi radiasi Rusia.
“Di Rusia, teknologi radiasi sudah dimanfaatkan di bidang yang sangat luas, seperti madicine, bahan makanan, pertanian, dan produksi material-material baru,” urainya.
Menurutnya, teknologi radiasi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan tapi juga untuk komersial.
“Untuk itu tidak hanya ilmuwan, saya ingin ada usahawan yang juga terlibat dalam kerjasama ini,” kata Fedor Leonov.
Recent Comments