PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Wali Kota Eva Dwiana marah melihat kondisi Pasar Bambu Kuning Kota Bandar Lampung sangat kotor dan ditemukan banyak sampah yang berserakan di lingkungan pasar.
Hal itu didapati Eva bersama jajarannya melakukan sidak ke pasar tersebut pada Rabu (14/4/2021).
“Gimana ceritanya kok kayak gini,” ucap Eva Dwiana.
“Jadi berantakan dan kotor. Kita kan mau bagus semua,” timpalnya.
“Kan kami sudah bayar uang kebersihan sampahnya tapi jarang dibersihkan,” sahut salah seorang pedagang.
Mendengar hal tersebut, Wali kota yang baru dua bulan menjabat langsung menegur langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Sahriwansyah.
“Bukan masalah setor uang kebersihan. Bayar tapi kalau gak dibersihin percuma,” tegas Eva.
Ia pun meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait untuk secepatnya dilakukan penanganan terkait dengan persoalan sampah tersebut.
“Saya lihat dua hari lagi dah kinclong. Gak tahu teknisnya seperti apa tahunya bersih,” pesan Eva.
Sementara itu, Ketua Pasar Bambu Kuning Arnita menuturkan Pasar Bambu Kuning memiliki dua persoalan yang harus diselesaikan.
Pertama, persoalan bangunan liar di sisi selatan yang jelas mengganggu karena Pasar Bambu Kuning tidak tampak pintu masuknya.
Lalu, kedua terkait dengan kebersihan di Pasar Bambu Kuning. “Karena terus terang saja kita kan bayar dengan Dinas Lingkungan Hidup tapi bisa dilihat kenyataannya luar biasa kotornya,” paparnya.
Pihaknya di sini hanya ingin bagaimana Pasar Bambu Kuning dilihat oleh wali kota. “Ini kondisi Bambu Kuning, memang kan Bambu Kuning adalah ikonnya Bandar Lampung,” tuturnya.
Menurutnya, para pedagang dengan kondisi Pasar Bambu Kuning seperti ini tentunya sangat dirugikan. “Itu memang seperti keluhan kami waktu itu audiensi dan masalah ini sudah cukup lama,” pungkasnya.
Ia mengharapkan dengan kunjungan wali kota tersebut bagaimana caranya Pasar Bambu Kuning bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Ditemui di tempat yang sama, Pengelola Pasar Bambu Kuning, Anang Abraham mengatakan awalnya semua fasilitas yang ada di pasar tersebut seperti AC, eskalator berfungsi dengan baik.
Namun, akibat kurangnya kerjasama yang baik antara pengembang, pengurus dan pedagang akhirnya menjadi tak terurus.
“Jika itu dikelola dengan baik, pasarnya akan jadi nyaman, bersih dan tertib supaya pengunjung yang datang merasa nyaman,” paparnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap dengan kedatangan ibu wali kota bisa menggugah pedagang mau kerjasama dengan pihak pengurus untuk membayar biaya yang memang dibutuhkan untuk menghidupkan listrik, AC, eskalator dan lainnya.
“Sehingga ke depannya Pasar Bambu Kuning inu benar-benar menjadi ikon baru lagi untuk Bandar Lampung,” pungkasnya.
Saat dimintai keterangan perihal keluhan pedagang tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung Sahriwansyah enggan berkomentar. Ia malah menunjuk pengelola yang berkomentar.
Recent Comments