PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sentra UMKM Soekarno Jalan Gatot Subroto Bandar Lampung padat dan sesak. Ratusan pedagang membuka lapak sejak pagi. Pembeli tidak hanya berasal dari masyarakat Kota Bandar Lampung, tapi juga para walikota dan wakil walikota se-Indonesia yang menjadi peserta HUT ke-22 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Bandar Lampung.
Para pedagang menampilkan produk terbaik dan membawa jumlah dagangan yang lebih banyak dari biasanya. Setiap melintasi lapak-lapak di Sentra UMKM sepanjang jalan Gatot Subroto ini, para pengunjung disapa dengan ramah untuk singgah.
“Silahkan Pak, Bu, boleh bu mampir, ada topi dan tas tapis,” ujar salah satu pedagang. Tidak kalah seru di lapak aneka kuliner, “Mampir Bu, sate Padangnya cuma Rp15 ribu, gulai jengkol Rp10 ribu saja, kental kuahnya,” sapa salah satu pedagang asal Sumatera Barat. “Bapak, Ibu, serabinya, boleh dibeli, asli dipanggang pakai arang,” teriak penjual serabi yang membakar makanan berbahan tepung beras itu menggunakan wajan gerabah.
Di lapak serabi ini cukup ramai pengunjung yang antri sebab pedagang langsung memasak di tempat menggunakan beberapa kompor dan wajan gerabah. Serabi yang dipesan pembeli disuguhkan dalam kondisi hangat. Selain itu, lapak kopi khas Lampung juga menjadi incaran para pengunjung karena menyediakan seduhan kopi Robusta Wine gratis.
Ditemui di tengah keramaian suasana Sentra UMKM, Walikota Solok Zul Elfian mengapresiasi geliat perekonomian disana. Menurut dia, program Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana menciptakan Sentra UMKM di Jalan Gatot Subroto tersebut sangat bagus untuk membangkitkan perekonomian masyarakat setelah masa pandemi Covid-19.
“Ini suatu hal yang sangat bagus sekali dan perlu kita dukung bersama-sama, jangan sekedar pedagang pajang dagangan, tentu harus kita beli agar perekonomian berputar,” ujar Zul Elfian yang bergelar Datuk Tianso ini.
Menurut Zul Elfian, produk kuliner dan kerajinan di Kota Bandar Lampung juga unik dan menarik, sedangkan beberapa menu kuliner yang sudah dia cicipi adalah pindang, keripik pisang dan kopi khas Lampung. “Hampir semua sudah dicicipi, pindang, keripik pisang, kopi Lampung, hebat Lampung ini,” pujinya.
Hal senada disampaikan Walikota Padang, Hendri Septa. Dia sempat dipanggil oleh MC naik ke atas panggung UMKM yang terletak di tengah Sentra UMKM Soekarno. Hendri Septa menyapa warga Bandar Lampung asal Sumatera Barat. “Orang Padang disini mana?” teriaknya yang disambut tunjuk tangan dan sorakan riuh dari para pengunjung dan pedagang yang berada di sekitar lokasi panggung. “Tabik pun!” ujar Hendri Septa meniru MC yang menyapa menggunakan sapaaan khas Lampung. Dijawab serentak oleh para pengunjung “Ia Pun!”
Menurut Hendri, dia sampai dini hari tadi sekitar pukul 3.00 WIB untuk menghadiri acara HUT ke-22 APEKSI di Kota Bandar Lampung. “Saya datang jam 3 pagi tadi untuk bisa hadir di Bandar Lampung ini, Bandar Lampung luar biasa,” ujarnya. Usai menyapa dari atas panggung, Hedri Septa langsung diserbut oleh para ibu dan bapak untuk meminta foto bersama.
Diwawancara setelah turun dari panggung UMKM, Hendri Septa mengaku sangat senang melihat apa yang telah dilakukan oleh Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Menurutnya, UMKM Bandar Lampung luar biasa banyak dan penataannya bagus.
“Mudah-mudahan Insyaallah sukses selalu, apalagi kita baru saja melewati bersama-sama se-Indonesia masa pandemi. Mudah-mudahan insyaallah ekonomi bangkit, sektor-sektor lainnya juga bangkit, pendidikan, kesehatan, ini adalah pertanda keberkatan buat kita semua,” katanya.
Kerja Sama UMKM
Wakil Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli juga ikut berkeliling di lapak-lapak Sentra UMKM. Sebagai pecinta kopi, hal pertama yang dia incar dan dia beli adalah kopi khas Lampung. “Barusan saya minum kopi Lampung tanpa tanpa gula, bagus sekali, saya suka cita rasanya karena saya juga pecinta kopi,” kata Sowa’a Laoli.
Menurutnya, ini adalah hari kedua dia di Bandar Lampung untuk mengikuti kegiatan APEKSI. Dia mengacungkan jempol bagi Walikota Bandar Lampung yang berhasil menggerakkan UMKM di Bandar Lampung.
“Luarbiasa! Kita bangga UMKM di Bandar Lampung perkembangannya sudah hebat,” tuturnya.
Sementara itu, Istri Walikota Palu, Diah Puspita mengaku tertarik untuk menjalin kerjasama dengan UMKM di Bandar Lampung untuk bersama-sama mempromosikan keunggulan produk masing-masing daerah.
“Kerjasama UMKM itu sangat penting agar di Indonesia juga saling mengenal, contoh Lmapung terkenal keripiknya, di Kota Palu terkenal dengan bawangnya. Sayas elaku Ketua Tim Penggerak PKK Palu selalu menyampaiakan keinginan kerjasama UMKM ini,” katanya.
Dia mengatakan, Kota Palu juga sudah memiliki Sentra UMKM, tetapi sejak pandemi hingga saat ini masih ditutup dan belum dibuka lagi. Dengan melihat geliat Sentra UMKM Bandar Lampung, Dia Puspita mengaku terinspirasi untuk segera membuka lagi Sentra UMKM di Kota Palu.
“Kami ada Sentra UMKM, tapi selama pandemi Covid, kami stop, belum mulai kembali. Alhamdulillah Bandar Lampung sudah memulai, kami belum memulai lagi, tentunya setibanya kami di kota Palu, kami akan segera menggerakkan kembali UMKM kami,” pungkasnya. (RINDA/R-1)
Recent Comments