PORTALLNEWS.ID (Pesawaran) – Merayakan HUT ke-40, PT Bukit Asam melakukan kegiatan bakti sosial dengan membagikan 4.000 paket sembako ke warga desa binaan, salah satunya warga Pulau Tegal, Desa Gebang, Pulau Pandan, Pesawaran, Lampung.
Pemberian paket sembako ke 34 KK di Pulau Tegal, Rabu (10/3/2020) diantarkan oleh Spesialis Hubungan Kemasyarakatan PTBA Tbk Pelabuhan Tarahan, Yuliarmansah bersama tim. Didampingi oleh Ketua PKBM Pesona Pulau Tegal, Uniroh Utami bersama para guru relawan.
Yuliarmansah mengatakan dalam memperingati HUT ke-40, dilakukan kegiatan bakti sosial membagikan 4.000 sembako untuk masyarakat mitra binaan. Selain Pulau Tegal, paket sembako juga sudah disalurkan ke masyarakat binaan di Sidomulyo Lampung Selatan, Trimurjo Lampung Timur, dan Jati Agung Lampung Selatan, serta warga kurang mampu seperti tukang becak, dan pemulung di Kota Bandar Lampung.
“Moto HUT kami adalah PTBA hadir untuk peduli dan berbagi, jadi harapan kami masyarakat ikut menikmati keberadaan PT Bukit Asam,” ujar pria yang akrab disapa Yuli ini.
Saat memberikan sambutan kepada warga, Yuli juga memohon agar warga Pulau Tegal mendoakan supaya PTBA semakin besar dan jaya sehingga dapat memberi manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat.
“Mohon doanya ya bapak-bapak dan ibu-ibu semua supaya PTBA menjadi besar dan jaya,” tutur Yuli.
Sementara itu, Ketua PKBM Pesona Pulau Tegal, Uniroh Utami mengingatkan warga Pulau Tegal untuk tidak berhenti bersyukur kepada Allah Subhanahuwata’ala karena rezeki itu bisa datang darimana saja.
“Kegiatan di pulau ini banyak sekali yang terlibat membantu, kenapa? Karena anak-anak bapak dan ibu semua mau belajar. Allah akan sangat membantu kepada orang yang mau belajar, menghargai orang-orang yang mau belajar,” ujar Uniroh.
Dia juga terus memotivasi para orangtua untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka di PKBM.
“Karena ilmu itu yang akan bisa mengubah kehidup kita menjadi lebih baik,” kata Uniroh.
Menurut Uniroh, dia bersama guru relawan Pulau Tegal mampu bertahan selama 5 tahun ini karena dukungan dari banyak pihak, termasuk salah satunya PTBA.
Bahkan, sejak 2020, masyarakat Pulau Tegal yang hidup tanpa listrik, akhirnya bisa menikmati listrik dengan Pembangkit Listri Tenaga Surya bantuan dari PTBA. Termasuk bantuan kapal bagi para guru relawan sehingga bisa menghemat biaya ketika menyeberang ke pulau mengajar sekitar 40 anak didik PKBM mulai jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Saya bisa bertahan hampir 5 tahun karena banyak yang membantu, pengin ada kapal buat operasional guru relawan, dibantuin, pengen rumah belajar dibantuin juga. Jadi itulah hidup itu perlu kerjasama dalam mencapai tujuan yang baik,” ujar Uniroh.