PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Workshop Keamanan Siber 2024 pada Senin, 21 Oktober 2024, di Emersia Hotel Lampung. Workshop ini digelar sebagai langkah proaktif untuk memperkuat keamanan siber dan menangani konten negatif di lingkungan perguruan tinggi.
Ketua Divisi Pusat Data dan Keamanan TIK Unila sekaligus Ketua Pelaksana Workshop, M. Iqbal Parabi dalam laporannya menyampaikan, kegiatan dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa, 21-22 Oktober 2024. Bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada sivitas akademika tentang pentingnya keamanan siber di perguruan tinggi.
“Narasumber workshop adalah orang yang ahli dan berpengalaman di bidang keamanan siber, yaitu dari Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia. Peserta workshop ada 85 orang, terdiri dari dosen, pengelola website dan jurnal, serta unit pelaksana akademik perguruan tinggi negeri di Provinsi Lampung, dan dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom),” ujar Iqbal.
Dia menjelaskan, kegiatan hari pertama berupa pemaparan materi sekaligus praktik cara pencegahan dan penanganan konten negatif yang dipandu langsung oleh tim BSSN dengan keahlian Incidents Response, yaitu Agung Setiaji, S.ST., Teguh Puji Laksono, S.Kom., dan Ratna Prabowo, S.T.
“Pada hari kedua, UPT TIK Unila menginisiasi pembentukan wadah Computer Security Incident Response Team atau disingkat CSIRT. Tim ini nanti akan menjadi wadah untuk tanggap insiden keamanan siber yang akan mendeteksi dan mencegah konten-konten negatif di lingkungan perguruan tinggi di Lampung,” ujarnya.
Kepala UPT TIK Unila Dr. Eng. Mardiana, menyatakan, kegiatan workshop fokus pada peningkatan kewaspadaan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan keamanan siber dengan topik utama “Strategi Pencegahan dan Penanganan Konten Negatif di Perguruan Tinggi” dan “Praktek Pencegahan dan Penanganan Konten Negatif”.
Para peserta mendapatkan pelatihan langsung untuk menangani potensi konten negatif dan ancaman siber yang dapat memengaruhi keberlangsungan akademik dan pengelolaan informasi kampus.
“Keamanan siber ini membutuhkan kerja sama dan kolaborasi tidak hanya di internal Unila, tetapi juga dengan perguruan tinggi lain yang ada di Lampung. Semoga melalui workshop ini kita semua bisa bersama-sama bergabung dalam wadah Computer Security Incident Response Team untuk menjaga keamanan siber di lingkungan perguruan tinggi di Lampung,” tuturnya.
Kegiatan dibuka oleh Rektor Unila Prof. Lusmeilia Afriani. Dalam sambutannya, dia menegaskan sangat penting bagi para sivitas akademika Unila terutama yang berkaitan dengan bidang teknologi informasi baik UPT TIK, humas, pengelola website, jurnal, dan Prodi Komputer untuk mendengarkan arahan dan masukan dari para narasumber.
“Perkembangan teknologi digital membawa banyak manfaat, tetapi di sisi lain juga banyak tantangan, terutama masalah keamanan siber. Jadi, Unila pernah kena hack ya. Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi, dan ilmu yang didapatkan dalam workshop ini bisa diterapkan dan dimanfaatkan,” kata Lusmeilia.
Sekitar dua minggu lalu, website dan V-Class Unila mendapat serangkan siber berupa web defacement yang mengubah tampilan website sasaran menjadi menjadi tampilan situs judi online. Namun, tim IT Unila dapat mengatasi serangan siber tersebut dalam waktu 1×24 jam.
Menurut Lusmeilia, serangan siber seperti ini tidak hanya dialami oleh Unila, tetapi juga beberapa perguruan tinggi lain, bahkan website pemerintahan, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia pernah diserang. Tujuannya untuk merusakan integritas pimpinan institusi maupun reputasi institusi sasaran.
“Oleh karena itu, keamanan siber merupakan kebutuhan yang mendesak saat ini. Kemudian maraknya situs-situs judi online, Bapak-Ibu Dekan tolong dijaga di lingkungan sendiri, jangan sampai ada yang mengakses situs-situs judi online. Mengingatkan itu harus berkali-kali, jadi di masing-masing unit jangan bosan-bosan untuk mengingatkan semuanya, setiap memberi sambutan ingatkan selalu,” kata Lusmeilia.
Dia berharap, melalui kegiatan workshop ini, UPT TIK, dosen, humas, sivitas akademika, dan stakeholder yang hadir bisa saling bekerja sama melakukan langkah terbaik menaggulangi konten negatif dan menjaga keamanan siber.
“Ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan digital di Universitas Lampung. Dengan adanya kolaborasi antara unit-unit di lingkungan kampus dan dukungan dari BSSN RI, diharapkan penerapan keamanan digital semakin efektif di masa depan,” pungkasnya.
Workshop dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Anna Gustina Zainal, Ketua Aptikom Lampung, Kepala UPA TIK UIN Raden Intan, Polinela dan ITERA. Juga hadir pada dosen dan pengelola website di tingkat fakultas, yaitu dari Fakultas Teknik, FMIPA, FEB, FKIP, FISIP, FP, FH, dan FK. Pengelola website dari unit kerja strategis, seperti UPT TIK, UPT Perpustakaan, LP3M, LPPM, Pascasarjana, dan UPT Bahasa. (RIN/R-2)
Recent Comments