PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Kunjungan Gubernur Jawa Tengah yang juga Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo di Warung Kopi WAW Jalan Turi Raya, Tanjungsenang, Bandar Lampung, Sabtu malam (21/1/2022), langsung diserbu oleh para penggiat UMKM binaan Kagama Lampung.
Dialog Ganjar Pranowo bersama pelaku UMKM dan penggiat media sosial dipandu oleh Adolf Ayatullah yang akrab disapa Bung Dolop dan disiarkan live di FB Lampung News.
Satu persatu pelaku UMKM memberikan produknya kepada Ganjar Pranowo, diantaranya sarung tapis, nastar telur asin, lukisan dari bahan kopi karya seniman Bambang SBY, kopiah tapis dari Tapis Nuraini Jaya, kopi Halom, kopi WAW, keripik pisang Askha Jaya, Wedang Ainun, serta lukisan dan buku karya Anshori Djausal.
“Coba ambilkan topi tapis itu,” kata Ganjar kepada pelaku UMKM Tapis Nuraini Jaya yang produknya di pajang di ruang tengah kopi WAW tepat di kiri tempat duduk Ganjar Pranowo.
“Ini topi tapis Pak, dari UKM Tapis Nuraini Jaya binaan Kagama,” ujar wanita yang menyerahkan beberapa topi tapis untuk dicoba oleh Ganjar.
Setelah mematut dirinya melalui layar handphone saat mencoba beberapa topi tapis, Ganjar membeli 4 topi tapis dari UMKM Tapis Nuraini Jaya.
Setelah itu, Ganjar berbincang dengan owner Kopi WAW, Ismail Komar tentang pilihan nama Kopi WAW.
“Kenapa namanya kopi WAW?” tanya Ganjar.
“Karena cita rasa dan sensasinya itu WAW, dan saya dulu sakit diabetes 9 tahun, diberi minum kopi tanpa gula sama istri, Alhamdulillah sembuh,” kata Komar.
Komar juga menunjukkan foto-foto saat dirawat di rumah sakit dengan kondisi tubuh yang kurus dan memprihatinkan.
“Bisa sembuh ya? Jadi apa kok bisa sembuh dengan minum kopi?” tanya Ganjar lagi.
“Karena asam klorogenatnya tinggi, antioksidannya empat kali lipat dibandingkan dengan kopi biasa Pak,” jawab dr. Endang Purwaningsih, istri Komar yang ikut berdiri di samping Ganjar.
“Owh, kalau begitu ini nyebutnya bukan kopi WAW, tapi kopi WAW!” ujar Ganjar dengan tekanan kuat pada kata WAW.
Selanjutnya, Ganjar bercengkrama dengan para penggiat media sosial di Lampung. Ganjar menyarankan para penggiat media sosial untuk membuat konten yang menarik tentang kuliner dan wisata Lampung. Misalnya dengan membuat konten mendalam tentang cara unik membuat kuliner khas Lampung, cara memakannya, serta kearifan lokal dibalik kuliner tersebut.
“Bagaimana cara mengolah, cara makan, setiap daerah itukan punya keunikan, sehingga ada sugesti. Narasi itu perlu, produk itu tidak ada apa-apa tanpa narasi. Kalau semua orang ngomong enak, enak, luarbiasa, booming itu produk,” tutur Ganjar.
Ganjar mengapresiasi semua produk UMKM binaan Kagama Lampung. Dia juga menyediakan waktu untuk berfoto dan membuat video singkat mempromosikan produk-produk UMK tersebut. (R-1)
Recent Comments