PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Aktivis Palestina Muhammad Husein Gaza membakar semangat puluhan ribu massa aksi Bela Palestina jilid III untuk ikut berjihad bersama Palestina, terutama jihad harta melalui infak terbaik mendukung perjuangan dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Husein juga meminta kepada Presiden Prabowo untuk mengirimkan bantuan militer ke Palestina.
“Kami menghargai Pak Presiden Prabowo mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka untuk diobati di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, tetapi jangan sampai ini mendukung keinginanan Israel dan Amerika memindahkan warga Gaza dari tanah air mereka,” kata Husein dari atas panggung di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Sabtu, 19 April 2025, kepada puluhan ribu massa aksi Lampung Bersama Palestina Jilid III yang tergabung dalam Aliansi Lampung Bersama Palestina.
Husein menyatakan, saat ini, Palestina lebih membutuhkan bantuan militer untuk mengatasi kebrutalan Israel yang melakukan membantai dan genosida kepada rakyat Palestina. Hingga kini, rakyat Palestina juga terus mengalami kelaparan dan wabah penyakit karena perbatasan masuk ke Gaza tidak sepenuhnya dibuka dan tidak aman untuk dilewati oleh truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan.
“Ayo warga Lampung, pilih mana? Evakuasi seribu warga Gaza ke Indonesia atau mengirimkan satu juta warga Indonesia ke Gaza? Kirimkan satu juta warga Indonesia ke sana! Buka perbatasan Rafah! Tubuh kami di Lampung, tapi hati dan jiwa kami di Gaza! Kami tidak rela adik-adik kami, ibu-ibu kami dibunuh di Palestina!” ujar Husein.
Dia menyatakan, saat ini viral bahwa negara Arab tidak membantu rakyat Palestina. Menurut Husein, informasi tersebut tidak benar. Negara Arab Saudi ikut membantu Palestina dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Namun, dia menyatakan, bantuan tersebut tidak cukup bagi rakyat Palestina yang terus mengalami pembantaian oleh Israel.
“Lagi viral, katanya Arab Saudi tidak membantu, itu tidak benar, semua membantu, tapi apakah cukup hanya dengan bantuan kain kafan? Bantuan makanan? Kami mau para pemimpin Arab mengirimkan pasukan ke Gaza,” tegas Husein.
Dia juga mengapresiasi puluhan ribu masyarakat Lampung yang turun melakukan aksi untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
“Wahai kalian zionis! Saksikan, hari ini puluhan ribu masyarakat Lampung tidak akan membiarkan Gaza sendirian. Satu tubuh dan satu jiwa yang kalian bunuh di Gaza hanya akan membangkitkan ribuan jiwa lain di Lampung!” teriak Husein yang disambut takbir oleh para peserta aksi.
Usai orasi dari Husein Gaza, dilanjutkan orasi oleh Habib Umar Assegaf yang menyampaikan fatwa ulama dunia tentang jihad melawan Israel dan berjuang bersama rakyat Palestina. Dia menyatakan, saat ini dunia melihat bahwa yang sebenarnya teroris adalah Israel.
“Siapa teroris yang sebenarnya?” teriak Habib Umar. “Israel,” jawab peserta aksi bergemuruh. “Israel teroris, ganyang Israel! Hari ini, kewajiban jihad ada pada kita semua saudara-saudaraku. Kita bisa melakukan jihad harta untuk membantu perjuangan saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Habib Umar.
Pada kesempatan itu, puluhan peserta aksi memberikan infak terbaik mereka untuk jihad Palestina, baik secara individu maupun secara organisasi dengan nominal berbeda-beda, mulai dari Rp500 ribu, Rp1 juta, Rp3,5 juta, Rp7 juta, hingga Rp 100 juta.
“Masyaallah, ini infak dari Haji Maula sebesar seratus juga untuk Palestina, Allahu Akbar! Ayo siapa lagi yang akan berinfak untuk saudara-saudara kita di Palestina,” kata Habib Umar.
Aksi Lampung Bersama Palestina Jilid III ini berlangsung hingga sore hari. (RIN/R-1)
Berikut 12 Pernyataan Sikap Aliansi Lampung Bersama Palestina :
1. Menolak wacana kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana mengevakuasi 1.000 anak-anal dan Ibu-ibu dari Gaza ke Indonesia dengan solusi alternatif berupa pengiriman 1.000 tenaga Relawan Medis Indonesia ke Gaza untuk memperkuat operasional rumah sakit lapangan di wilayah tersebut.
2. Mendukung 15 Fatwa Ulama Internasional yang menyerukan penghentian kejahatan kemanusiaan di Gaza, serta mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil langkah tegas dalam menghentikan tindakan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.
5. Mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk memastikan pelaksanaan gerakan boikot total terhadap produk produk yang terafiliasi dengan rezim Zionis Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, dengan cara menutup atau memperketat perizinan produk-produk tersebut di Indonesia, serta secara aktif mendukung dan mempromosikan penggunaan produk-produk lokal sebagai alternatif.
4. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan jihad harta melalui penggalangan dana kemanusiaan bagi warga Gaza sebagai bentuk solidaritas dan dukungan nyata terhadap perjuangan Rakyat Palestina..
5. Mendorong dan melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan dan pembangunan kembali fasilitas layanan kesehatan, khususnya rumah sakit, di wilayah Gaza.
6. Berkomitmen untuk secara konsisten menyebarluaskan informasi dan pemberitaan terkait kondisi di Gaza melalui berbagai kanal media sosial, guna membangkitkan kesadaran dan solidaritas publik terhadap perjuangan Rakyat Palestina
7. Mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif di forum-forum internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), guna memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan menuntut pertanggungjawaban hukum atas kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel.
8. Meminta Pemerintah Indonesia untuk mengajak dunia internasional mendesak agar ICC (Internasional Criminal Court) menyerukan kepada semua negara anggota nya untuk bekerja sama dalam memastikan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant menghadapi pengadilan internasional atas Kejahatan Genosida di Palestina sebagaimana Surat Penangkapan yang sudah dikeluarkan oleh ICC.
9. Mengimbau lembaga pendidikan, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk mengarusutamakan isu Palestina dalam diskusi, kajian, dan kurikulum pendidikan sebagai bentuk edukasi publik mengenai penjajahan dan perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
10. Mendukung upaya diplomasi rakyat (people-to-people diplomacy) untuk membangun solidaritas lintas negara dalam rangka memperkuat tekanan internasional terhadap rezim Zionis Israel dan pendukungnya.
11. Menuntut media nasional untuk memberikan pemberitaan yang adil, obyektif, dan berkelanjutan mengenal situasi di Palestina, serta menolak segala bentuk narasi yang menyesatkan atau mendukung normalisasi dengan penjajah Israel
12. Menolak segala bentuk kerja sama, normalisasi hubungan, atau kegiatan yang melibatkan entitas atau negara yang mendukung penjajahan atas Palestina, sebagai wujud konsistensi sikap terhadap prinsip kemerdekaan dan hak asasi manusia.
Recent Comments