PORTALLNEWS.ID (Pesawaran) – Ketua PKBM Pesona Pulau Tegal, Dra. Uniroh melajukan mobil dari daerah Kemiling, Bandar Lampung menuju ke Padang Cermin, Pesawaran. Di dalam mobil, dia sudah menyiapkan camilan untuk 6 siswa Paket A PKBM Pesona Pulau Tegal yang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) atau lebih familiar dengan istilah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) hari ini, 16 November 2021, di SMAN 1 Padang Cermin, Pesawaran.
AKM jenjang SD atau yang setara SD dilaksanakan selama dua hari, Senin – Selasa (15-16/11/2021).
Menurut Uniroh, pelaksanaan AKM menumpang di laboratorium komputer SMAN 1 Padang Cermin karena PKBM Pesona Pulau Tegal belum memiliki laboratorium komputer.
“Semoga tahun depan, PKBM punya lab komputer dan bisa melaksanakan AKM mandiri,” ujar nominator 25 besar ASN Inspiratif 2021 ini.
Di lokasi ujian, 6 siswa Paket A PKBM Pesona Pulau Tegal juga telah didampingi oleh guru relawan Mardian Rahayu, dan satu orangtua siswa.
Uniroh menjelaskan, tahun ini peserta AKM dipilih secara random oleh Kemendikbud. Sebelumnya, pada 4-5 Oktober 2021, sebanyak 6 siswa Paket B PKBM Pesona Pulau Tegal juga telah mengikuti AKM di SMAN 1 Padang Cermin. Begitu juga dengan 12 siswa Paket C yang mengikuti AKM di lokasi yang sama pada 23-24 September 2021.
“Kami sangat mengapresiasi Kemendikbud yang telah menyetarakan pendidikan formal dan nonformal, hal ini dibuktikan dari uji coba AKM tahun ini yang digelar serentak bagi sekolah formal dan nonformal, dan siswa dipilih berdasarkan dapodik,” tutur Uniroh.
Pada AKM, lanjut Uniroh, siswa diuji kemampuan literasi dan numeriknya. Kemampuan literasi terkait kemampuan bernalar menggunakan bahasa, sedangkan keamampuan numerik adalah kemampuan bernalar menggunakan angka atau matematika.
Dia menjelaskan, untuk pembelajaran di PKBM Pesona Pulau Tegal selama pandemi menerapkan blanded learning yaitu menggabungkan pembelajaran daring dengan luring.
“Setiap hari ada guru relawan yang ke menyeberang ke Pulau untuk mengajar anak-anak,” katanya.
Sistem pendidikan nonformal di Pulau Tegal diupayakan setara dengan pendidikan formal karena anak-anak di Pulau Tegal membutuhkan kemampuan pendidikan dasar.
“Anak-anak juga menggunakan seragam, masuk sekolah setiap hari,karena secara psikologis anak-anak itu harus berpikir bahwa mereka sekolah,” terang Uniroh.
Siswa PKBM Pesona Pulau Tegal, Rahmat Fatullah mengaku bisa menjawab semua soal AKM yang lumayan susah.
“Lumayan susah, ada yang baca, ngitung juga, tapi semua saya jawab,” ujar Rahmat.
Hal yang sama diungkapkan Suheti, walau soal AKM lumayan sulit, tapi bisa menjawab sekitar 34 soal yang diujikan hari ini.
Suheti juga mengaku, tidak mengalami kesulitan menggunakan laptop atau komputer saat ujian.
“Sebelumnya sudah pernah diajarkan oleh ibu guru cara menggunakan laptop, tapi sesekali,” ungkapnya.
Sementara, Kepala SMAN 1 Padang Cermin, Pesawaran, Tamzir Zamka mengatakan sekolah yang dia pimpin memenuhi standar untuk pelaksanaan AKM karena memiliki laboratorium komputer dan fasilitas yang memadai.
“Disini ada tiga laboratorium dengan masing-masing lab memilki 30 komputer atau laptop,” ujar Tamzir.
Untuk itu, SMAN 1 Padang Cermin juga ikut membantu pelaksanaan AKM beberapa sekolah yang berada di sekitar lingkungan SMAN 1 Padang Cermin, termasuk PKBM Pesona Pulau Tegal.
“Untuk PKBM Pesona Pulau Tegal, kami sudah bekerjasama sejak tiga tahun ini, dulu untuk pelaksanaan UN Paket B atau setara SMP, dan tahun ini untuk AKM Paket A, Paket B, dan Paket C,” tutur Tamzir.
Dia menegaskan, kerjasama layanan pendidikan kepada siswa PKBM Pesona Pulau Tegal, karena lembaga pendidikan dan ASN pendidik memiliki tujuan yang sama untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Kita harus selalu saling mebantu dan mendukung, kebetulan sekolah kita punya fasilitas maka kita membantu dan memudahkan sekolah sekolah di sekeliling kita,” pungkasnya.
Recent Comments