PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Pandemi Covid-19 memberi dampak yang besar pada bidang pariwisata. Inti dari pariwisata dan sektor meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) adalah melakukan perjalanan dan pertemuan. Sementara, kedua hal ini disarankan untuk tidak dilakukan, terutama di awal masa pandemi.
Hal ini menyebabkan sektor pariwisata menurun tajam, termasuk di Provinsi Lampung. Padahal sektor pariwisata menyumbang sekitar 7% pada perekonomian Lampung.
Dalam webinar Lampung Economic Update bertema “Pemulihan Pariwisata Lampung” , Kamis (25/3/2021), Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan merekomendasi empat strategi jangka pendek dan dua strategi jangka panjang untuk pemulihan pariwisata Lampung.
Budiharto memaparkan, empat hal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah, Pertama, mendorong penerapan CHSE yaitu penerapan protokol kesehatan berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) pada restoran dan pariwisata.
Kedua, memadukan gerakan bangga wisata Indonesia dengan bangga buatan Indonesia melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran nontunai di destinasi wisata dan peran UMKM pendukung pariwisata. Ketiga, meningkatkan frekuensi MICE oleh kementrian dan lembaga, dan langkah Keempat, membuat paket wisata.
“Sedangkan untuk jangka panjang pemulihan pariwisata dilakukan dengan mempercepat pengembangan 3A-2P (atraksi, amentasi, dan aksesibilitas-promosi dan pelaku usaha), serta memperluas dan inovasi travel corridor arangement,” ujarnya.
Budiharto menegaskan, strategi pemulihan pariwisata Lampung ini hanya akan berhasil dengan syarat penanganan Covid-19 dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Pemerintah harus memberikan alokasi dan prioritas vaksinasi Covid-19 bagi pelaku usaha pariwisata, serta memperketat protokol kesehatan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan awareness protokol kesehatan,” tuturnya.
Selain untuk sektor pariwisata, BI juga memberikan empat rekomendasi untuk pemulihan ekonomi Lampung yaitu membuka sektor produktif dan aman, mempercepat stimulus fiskal melalui realisasi anggaran, meningkatkan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, serta mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Edarwan sangat mengapresiasi webinar yang digelar BI dan diikuti oleh instansi terkait serta kalangan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut dia, ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir mendorong pelaku usaha wisata untuk melakukan adaptasi, inovasi dan kolaborasi.
“Tiga hal ini menjadi kunci utama untuk pemulihan ekonomi Lampung, kita semua harus bersama-sama membangkitkan lagi pariwisata di Provinsi Lampung,” ujar Edarwan.
Ekonomi Kreatif dan Wisata Desa
Sementara itu, Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Provinsi Lampung, Abdul Rohman Wahid menyampaikan sekitar 30 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak oleh pandemi Covid-19.
“Hingga akhir tahun 2020, kerugian sektor pariwisata mencapai 10 Triliun,” ujarnya.
Namun, lanjut Abdul Rohman, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan dan meningkatkan kembali geliat usaha di sektor pariwisata. Diantaranya dengan mengucurkan bantuan stimulus sebesar 3,3 T, melakukan vaksinasi bagi pekerja pariwisata, serta mendorong sertifikat CHSE bagi destinasi wisata yang ada.
Sedangkan GenPI sendiri, katanya, berupaya mendorong terciptanya ekonomi kreatif dan pariwisata di perdesaan.
Beberapa hal yang sudah dilakukan GenPI adalah membuat destinasi digital Payungi yang menjadi surga kuliner tradisional di Kota Metro.
Lalu, Sunmory Taman Asri di Baradatu, Waykanan yang memberdayakan ibu-ibu di desa tersebut membuat pasar kreatif. Juga ada Pasar Kreatif Pak Tejo, di Tejoagung, Metro Timur, serta Pasar Kuliner Karang Endah yang baru dilounchinhg pada 14 Maret 2021 lalu.
“Kita harus mampu menangkap peluang ini, dengan membangkitkan ekonomi kreatif dan UMKM di perdesaan dapat menjadi salah satu destinasi wisata desa yang diminati masyarakat sekitarnya,” tutur Abdul Rohman.