PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Putra Daerah Universitas Lampung (Unila) melakukan kreasi mengolah bibit lele di Farm Koi Labuhan Ratu Raya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, menjadi camilan Lele Crispy sebagai terobosan usaha di masa Pandemi Covid-19.
Ketua Kelompok KKN Labuhan Ratu Raya, Setya Galih mengatakan, Pandemi Covid-19 berdampak kepada menurunnya perekonomian masyarakat, salah satunya adalah usaha ternak bibit lele Farm Koi yang mengalami penurunan dan kesulitan dalam menjual bibit lele.
“Sebelum terjun KKN, saya bersama anggota kelompok sudah turun meninjau lokasi Farm Koi, disana dijual bibit ikan koi, emas, nila dan lele. Namun, kelompok kami memilih melakukan inovasi pada bibit lele saja dengan mengolahnya menjadi makanan ringan Lele Crispy yang gurih dan lezat,” ujar Setya Galih, dua hari lalu.
Menurut Galih, selama 40 hari masa KKN yang dimulai sejak pertengahan Maret 2021, dia bersama kelompoknya yang merupakan putra daerah setempat, tidak hanya melakukan pengolahan Lele Crispy, tapi juga melakukan desain pengemasan dan membantu pemasaran produk tersebut.
Galih bersama anggota kelompoknya mengolah bibit lele yang tidak terjual menjadi produk yang lebih tahan lama dan disukai oleh semua usia mulai anak-anak hingga orangtua. Ditambah lagi camilan Lele Crispy merupakan camilan yang memiliki nilai gizi tinggi untuk meningkatkan gizi masyarakat di tengah pademi.
Galih menjelaskan cara pembuatan Lele Crispy dimulai dari membersihkan bibit lele dengan membuang kotoran dan insangnya, lalu sisihkan. Selanjutnya dibuat adona tepung basah dan kering yang sudah diberi bumbu lada, garam dan penyedap rasa.
“Setelah itu, kita celupkan bibit lele yang sudah dibersihkan tadi ke tepung basah, lalu baluri ke tepung kering, dan digoreng menggunakan minyak yang terendam dan panas sehingga hasil lelenya benar-benar garing,” tutur Galih.
Setelah digoreng, lele ditiriskan atau bisa dengan menaruhnya di kertas penyerap minyak sehingga Lele Crispy garing dan renyah. Lele Cripsy dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum di masukkan ke dalam kemasan.
“Untuk menarik minat pembeli, kita harus membuat kemasan produk semenarik mungkin dan tentunya rasa dari lele ini sendiri harus enak. Oleh karena itu, selain rasa original, kami juga membuat rasa pedas dengan menambahkan bumbu balado ke dalamnya. Mengingat anak – anak muda zaman sekarang sangat suka menambahkan rasa pedas ke dalam makanan mereka,” kata Galih.
Untuk pemasaran, lanjut Galih, mereka melakukan survei pasar di sekitar toko dan warung di Kelurahan Labuhan Ratu Raya. Mereka membagikan sampel produk Lele Cripsy sebagai tester kepada para pemilik warung dan toko.
“Sebelum dipasarkan dan dijual, sample olahan bibit lele sengaja kami berikan kepada target pemasaran agar mereka mencoba sendiri produk itu. Kami juga menjelaskan cara pengolahan dan komposisi produk yang aman dan sehat,” ujarnya.
Salah satu Pemilik Warung di Labuhan Raya, Hartati memberikan apresiasi atas produk Lele Crispy olahan mahasiswa Unila tersebut.
“Ini benar – benar ide kreatif, rasanya sangat enak. Selain sebagai camilan, Lele Crispy ini juga bisa dijadikan lauk makan sebagai pendamping nasi hangat,” ucap Hartati.