PORTALLNEWS.ID (Pringsewu) – Dosen Kimia FMIPA Universitas Lampung (Unila) memberikan Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati dan Mikroorganisme Lokal (MoL) di Balai Pekon Wonodadi, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, pada pertengahan Februari 2021.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh kelompok mahasiswa KKN Mandiri Putra Daerah Unila dengan mengundang tim dosen Kimia FMIPA Unila sebagai pemateri, yaitu Syaiful Bahri, S.Si. M.Si., Rinawati, S.Si., M.Si., Ph.D., dan Dr. Yuli Ambarwati, S.Si., M.Si. Kegiatan dihadiri oleh aparatur desa, kepala dusun, ketua RT, dan perwakilan petani setempat.
“Kami berharap dengan diselenggarakan acara ini, masyarakat Wonodadi dapat memiliki inovasi baru dalam pengolahan limbah organik dan dapat mengaplikasikannya pad aktivitas pertanian sehari-hari,” ujar Muhammad Subkhi Al Ridho selaku ketua pelaksana kegiatan.
Sementara itu, pemateri Syaiful Bahri menjelaskan pentingnya mengganti penggunaan pestisida sintetis dengan pestisida nabati. Menurut dia, pestisida nabati yang menggunakan bahan aktif dari tanaman atau bahan organik lainnya lebih ramah lingkungan dan tidak merusak struktur tanah. Begitu juga dengan penggunaan MoL sebagai pupuk organik cair dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sehingga kualitas dan kuantitas hasil pertanian lebih bagus.
“Makanya, kami lebih menyarankan para petani mengganti pestisida sintetis dengan pestisida nabati, memang agak lama (daya kerja pestisisa nabati), tetapi manfaatnya lebih banyak, dan lebih bagus (hasilnya),” ujar Syaiful Bahri.
Selanjutnya, Syaiful Bahri mempraktikkan cara membuat pestisida nabati menggunakan bahan puntung rokok dan kulit bawang yang sudah diberi air dan difermentasi selama kurang lebih 7 hari. Pestisida kulit bawang dan pestisida puntung rokok/tembakau ini dapat membunuh hampir semua hama yang menyulitkan para petani.
“Syarat bahan pestisida nabati memiliki ciri-ciri, yaitu rasa yang pahit, panas, dan baunya menyengat,” tutur Syaiful Bahri.
Syaiful juga mempraktikkan pembuatan MoL menggunakan nasi basi. Dia menjelaskan, nasi basi merupakan salah satu media untuk hidup dan berkembangnya mikroorganisme decomposer (pengurai) dan dapat menjadi tambahan nutrisi pada tanaman.
“Beberapa keunggulan dari pemanfaatan mikroorganisme lokal ini, antara lain pembuatannya yang sederhana dan mudah dengan waktu yang relatif singkat, biaya pembuatan murah, dan pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba meninggalkan residu,” ujarnya.
Syaiful berharap, pestisida nabati dan MoL ini diterapkan dalam pengelolaan pertanian di Desa Wonodadi sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian, dapat menjaga kesuburan dan struktur tanah jangka panjang, serta kualitas tanaman yang lebih baik dan sehat.
Berita lain : Lele Crispy Mahasiswa KKN Unila, Terobosan Usaha di Masa Pandemi
Mahasiswa Mengabdi di Desa
Sementara itu, Dosen Pembibingan Lapangan(DPL) KKN Unila, Prof. Cucu Sutarsyah mengatakan KKN merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unila. Mahasiswa turun ke desa berbaur dengan masyarakat dan ikut membangun desa selaras dengan program dan kebijakana desa.
“Ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa di tengah-tengah masyarakat,” ujar Cucu Sutarsyah.
Dia mengatakan, untuk persiapan KKN Mandiri Putra Daerah Unila ini sudah dilakukan sejak September 2020 mulai dari menjajaki kerjasama hingga mengurus perizinan ke Pemerintah Daerah sesuai lokasi KKN. Pihak Unila juga melakukan koordinasi dan menyamakan persepsi program-program KKN di desa dengan mengadakan seminar dan workshop yang dihadiri narasumber dari berbagai bidang.
Materinya mancakup program pembangunan desa dan program peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat, serta meningkatkan usaha ekonomi desa dan kualitas hidup masyarakat.
“Kegiatan ini melibatkan mahasiswa calon peserta KKN dalam bentuk pembekalan. Mahasiswa harus merencanakan program kerja KKN dan pelaksanaannya nanti sesuai hasil survey dan berdasarkan analisis situasi dan permasalahan yang mereka temukan di desa KKN,” kata Cucu.
Menurut Cucu, KKN pada tahun 2021 ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, KKN dilaksanakan dengan metode KKN Mandiri Putra Daerah, dimana penempatan mahasiswa KKN di desa tempat tinggal mereka sendiri sehingga dapat meminimal mobilisasi. Mahasiswa juga wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker dalam setiap aktivitas, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.