PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Perpustakaan Cahaya Ilmu Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat, menggelar Pelatihan Pidato Bahasa Inggris (Speech Training) bagi para pelajar SD dan SMP se Kota Metro. Pelatihan dilaksanakan di perpustakaan setempat, Kamis, 26 Desember 2024, menghadirkan narasumber siswa berprestasi SMA Al Kautsar Bandar Lampung, Aura Annisa Anwar Sani.
Pengelola Perpustakaan Cahaya Ilmu Ganjar Asri, Tri Sujarwo mengatakan, Perpustakaan Cahaya Ilmu sudah berbasis iklusi sosial, sehingga tidak sekedar menyediakan layanan buku bacaaan, tetapi juga memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan berbagai keterampilan.
“Jadi saat ini perpustakaan sudah bersifat inklusi ya, tidak hanya sekedar menyediakan buku-buku untuk dibaca masyarakat, tetapi juga melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa pelatihan yang sudah pernah kami laksanakan, yaitu pelatihan bahasa dan sastra Lampung, kesenian Lampung. Nah, hari ini kami melaksanakan pelatihan pidato bahasa Inggris bagi para pelajar se Kota Metro,” kata Jarwo saat memberi sambutan membuka kegiatan pelatihan.
Pihaknya mengundang siswa berprestasi dari SMA Al Kautsar, Aura Annisa Anwar Sani untuk berbaga ilmu teknik pidato bahasa Inggris dari nol. Menurut Jarwo, Aura juga akan berbagi pengalamannya mengikuti berbagai lomba di bidang public speaking, seperti juara pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, baik di tingkat sekolah, kota, dan provinsi.
Jarwo membacakan beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Aura, diantaranya juara 2 Pidato Hari Pahlawan 2024, finalis LOVE-Comp 2024 tingkat Provinsi Lampung yang digelar oleh Fakultas Teknik Universitas Lampung, guest student pada kegiatan Kemah Literasi Pulau Tegal yang digelar PKBM Pesona Pulau Tegal dan PT. Bukit Asam Pelabuhan Tarahan, serta menjabat sebagai Ketua Divisi Speech Al Kautsar English Club (AEC) 2024 SMA Al Kautsar Bandar Lampung.
“Kakak Aura ini banyak prestasinya, nah kalian nanti bisa menggali sebanyak-banyaknya ilmu teknik berpidato bahasa Inggris dari kakak Aura, dan ini juga sudah disediakan teks pidato bahasa Inggris, nanti kalian bisa praktik ke depan satu per satu ya,” tutur Jarwo.
Peserta dibatasi 20 orang agar pelatihan berlangsung efektif. Menurut Jarwo, para peserta merupakan pelajar dari berbagai sekolah di kota Metro, bahkan ada yang dari Bandar Lampung rela jauh-jauh datang ke Metro untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Pada sesi pemaparan materi, Aura Annisa mengenalkan terlebih dahulu pengertian speech, bahwa pidato bahasa Inggris itu sama seperti pidato bahasa Indonesia, hanya saja bahasanya yang berbeda. Oleh sebab itu, keterampilan yang dibutuhkan juga serupa, seperti kemampuan dalam membuat materi yang menarik dan sesuai dengan tema, kemampuan menyampaikan pidato/pesan dengan baik di depan umum, serta tentunya ditambah dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
“Jadi speech itu, ya…berbicara di depan banyak orang menggunakan bahasa Inggris. Yang disampaikan dalam speech tersebut bisa berupa motivasi, pendapat, memberikan informasi, atau bahkan mengispirasi orang banyak yang mendengarkan kita,” jelas Aura.
Dia juga mencontohkan penerapan speech dalam kehidupan sehari-hari, seperti presentasi kelas bagi para pelajar, marketing, MC, moderator, motivator, orator, dan menjadi narasumber suatu seminar atau pelatihan.
Selanjutnya, Aura menjelaskan teknik atau tips membuat materi pidato bahasa Inggris yang baik, yaitu diawali dengan opening (pembukaan) yang tidak membosankan, misalnya bisa menggunakan questions (pertanyaan), analogi, sing a song (bernyanyi), atau quote (kata-kata mutiara).
“Do you have a toy that you love very much? Everyone must have that one toy, right? Now imagine, that toy taken by bullies? Pembukaan ini saya sampaikan pada lomba pidato bahasa Inggris dengan tema Hak Asasi Manusia di Era Digital. Lo, apa hubunganya mainan kesayangan dengan hak asasi? Ini akan membuat penasaran dan menarik perhatian audience untuk mendengarkan pidato kita. Di sini saya menganalogikan mainan kesayangan itu adalah data pribadi kita. Bayangkan, jika data pribadi kita diambil oleh orang lain dan digunakan untuk hal-hal negatif yang merugikan kita,” jelas Aura memberi contoh opening berupa analogi.
Selanjutnya, kata dia, adalah isi konten atau body, harus menggunakan personal story yang kuat dan argument untuk memperjelaskan isi konten tersebut. Auara menegaskan untuk tidak menjiplak dari Artificial Intellligence (AI) seperti ChatGPT.
“Jangan pernah menjiplak dari AI, itu adalah kesalahan yang sangat fatal, juri pasti tahu karena mereka adalah orang yang berpangalaman di bidangnya. Jadi, wajib menggunakan personal story atau kisah orisinil kita. Hal ini juga akan membuat kita lebih menghayati saat menyampaikan speech,” tuturnya.
Pada bagian akhir ada conclusion atau penutup, bisa berupa value (nilai moral), link back, serta ajakan kepada audience untuk mengikuti pesan-pesan moral yang kita sampaikan lewat pidato kita.
Aura juga menjelaskan beberapa hal yang penting dikuasai saat tampil berpidato bahasa Inggris, mulai dari gesture (gerakan tubuh), eye contact (kontak mata dengan audience), dan voice (suara) baik volume, intonasi, dan jeda.
Usai menyampaikan materi, Aura menampilkan speech di depan para peserta yang mendapat applaus dari peserta. Selanjutnya, peserta diminta untuk tampil membacakan pidato bahasa Inggris ke depan kelas dan mendapat hadiah buku. (RIN/R-2)
Recent Comments