PORTALLNEWS.ID – Peneliti ITERA, Robiatul Muztaba (dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan), dan Danni Gathot Harbowo (dosen Teknik Geologi) Aji dan Gathot telah menguji dua dari tiga pecahan meteorit yang ditemukan oleh warga, di Desa Astomulyo, Lampung Tengah.
Ditinjau dari komposisinya, batu meteor yang mereka beri nama Astomulyo Meteorite ini memiliki unsur Fe (besi), Mg (magnesium), Si (silika) yang dominan.
Selain itu pada meteorit juga ditemukan beberapa unsur logam berat yang mudah teroksidasi dan larut dalam air seperti, Fe. Cr, Al, Ni, Se, timbal (Pb), dan seng (Zn).
Logam berat tersebut dapat bersifat racun dan dapat merusak metabolisme serta jaringan dalam tubuh.
“Oleh karena itu kami terus mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan air rendaman meteorit tersebut apalagi sampai meminumnya,” ujar Gathot, di Laboratorium Geologi dan Sains ITERA, Selasa, 16 Februari 2021.
Mereka menemukan hasil properti fisik dan kimia pada masing-masing meteorit diketahui densitas atau masa jenis pada objek tersebut berkisar ± 4 gr/cm3 dan kekerasan ± 5 – 6 dalam skala mohs.
Berita terkait : ITERA Gagas Wisata Astronomi di Lokasi Jatuhnya Meteor Astomulyo Lampung Tengah
Lebih lanjut, Gathot menyatakan bagian dalam meteorit ini memilki kilap logam dan mampu menarik magnet. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar meteorit memiliki kandungan logam yang relatif tinggi.
Hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian komprehensif untuk mengidentifikasi harmful element lainnya yang mungkin ada pada Astomulyo Meteorite
Gathot dan Robiatul Muztaba, menambahkan, pihaknya masih akan terus melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih detail, terkait batu luar angkasa tersebut, termasuk prediksi usia (umur) hingga lokasi asal meteor di tata surya.