PORTALLNEWS.ID – Penyelidikan kasus penusukan Syekh Ali Jaber terus didalami Polresta Bandar Lampung.
Berdasarkan beberapa fakta, tersangka Alfin dinyatakan tidak memiliki riwayat dirawat sebagai orang gila, dan pelaku sepenuhnya dalam keadaan sadar, serta memiliki motivasi membunuh Syekh Ali Jaber.
Alasan sang ayah yang menyatakan anaknya empat tahun terakhir mengidap sakit jiwa karena ditinggal Ibunya menjadi TKW, terbantahkan.
Kapolresta Bandar Lampung, Pol Yan Budi Jaya mengatakan hingga saat ini pihak keluarga belum bisa menunjukkan surat yang menyatakan Alfin pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
“Kalau tidak ada itu, yang menentukan dia dirawat di RSJ atau tidak ada itu putusan pengadilan,” ujar Yan Budi, Selasa (15/9/2020) seperti dikutip dari kompas.com.
Menurut Yan Budi, kondisi pelaku sepenuhnya sadar dan memiliki motivasi untuk membunuh Syekh Ali Jaber. Saat ini, pihaknya masih mendalami motif pelaku.
“Motif masih kami dalami, omongannya masih simpang siur,” tutur Yan Budi.
Sementara itu, pihak RSJ Provinsi Lampung menjelaskan pihaknya tidak memiliki catatan pemeriksaan dan perawatan Alfin di RSJ.
Kepala Bagian Humas RSJ Provinsi Lampung, David mengatakan, pihaknya sudah menelusuri arsip pasien empat tahun ke belakang.
“Sudah kami cek, tidak ada rekam jejak pelaku berobat ke RSJ sini,” kata David , Senin (14/8/2020) dikutip dari TribunLampung.
Kondisi kejiwaan Alfin ini diperkuat oleh postingan @welzaonistia yang mengaku tetangga tersangka Alfin.
“Tetangga gang rumah gue ini, dia nggak gila. Pasti dia disuruh dan dibayar buat nusuk Syeikh karna istrinya baru ngelahirin. Dia kagak ada pemasukan dana, kerja juga kagak,” isi postingan akun Welzaonistia.
Peristiwa penusukan terjadi Minggu (13/9/2020). Tersangka Alfin nekad berlari ke atas panggung Ujian Hafiz Quran di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, sambil sekuat tenaga menusukkan pisau ke arah dada Syekh Ali Jaber.
Beruntung, Syekh Ali Jaber sempat menangkis tusukan tersebut hingga lengan kanannya mengalami luka tusuk cukup dalam.
Bahkan, pisau patah, dan patahan pisau tertinggal di lengannya. Patahan pisau ini dicabut sendiri oleh Syekh Ali Jaber.
Selanjutnya, Syekh Ali Jaber dirawat di Rumah Sakit Gedongtataan dan mendapat 10 cm jahitan di lengan.
Syekh Ali Jaber sendiri menduga pelaku bukan lah orang gila.
“Saya tidak terima kalau pelaku dianggap gila. Maaf dia sangat sadar, berani, dan terlatih. Berarti ada orang di belakangnya, Allahualam. Kita harap proses hukum diteruskan,” ujar Syekh Ali Jaber.