PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) kembali meraih pengakuan dari lembaga perangkingan internasional. Sehari sebelumnya, Unila masuk peringkat 14 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan 601-800 tingkat dunia versi Times Higher Education (THE) Impact Rangking.
Kali ini Unila berada di posisi 10 perguruan tinggi teratas nasional dan 715 tingkat dunia versi Scimago Institution Rangking.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan TIK Unila Prof. Suharso mengatakan Scimago Institution Rangking merupakan lembaga pemeringkatan asal Spanyol yang memberi penilaian kepada universitas dan institusi riset dunia.
Penilaian Scimago Institution Rangking didasarkan pada tiga aspek yaitu riset, inovasi, dan sosial suatu perguruan tinggi atau lembaga riset.
“Scimago erat kaitannya dengan scopus, jadi lembaga ini melakukan perangkingan jurnal mulai dari Q1,Q2,Q3, dan Q4, kemudian menilai riset, inovasi dan sosial dari suatu perguruan tinggi,” ujar Suharso, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/4/2021).
Suharso menjelaskan, berdasarkan penilaian Scimago Ranking, Unila memiliki penelitian yang berkualitas dengan masuk kategori quarter-1 (Q1) yaitu 25 tertatas dari 61 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam Scimago Rangking.
“Meski secara jumlah, penelitian Unila tidak sebanyak perguruan tinggi yang diatas Unila, tapi kualitas penelitian dan nilai dampaknya besar untuk kemajuan pengetahuan dan sosial masyarakat. Ini menjadi surprise bagi dosen Unila dan cukup membanggakan,” tutur Suharso.
Secara keseluruhan Unila mendapatkan nilai rata-rata 49%, untuk riset 15%, inovasi 98% dan sosial 62%.
“Jadi, semakin kecil persentasenya, semakin bagus nilainya dan semakin tinggi rangkingnya,” kata Suharso.
Scimago Rangking menempatkan Universitas Indonesia (UI) di posisi pertama dengan nilai rata-rata 32%, inovasi 87%, riset 11% dan sosial 15%.
Menurut Suharso, dengan ini sudah dua lembaga dunia yang mengakui kualitas perguruan tinggi Unila. Sebelumnya THE Impact Rangking yang menempatkan Unila pada posisi 14 besar nasional dan posisi 601-800 tingkat dunia.
“THE Impact Rangking ini penilaiannya lebih banyak luas lagi ada aspek riset, pengajaran, penelitian, dan pengelolaan yang berkaitan dengan 17 indikator tujuan SDGs,” kata Suharso.
Bahkan, perangkingan oleh Times Higher Education ini paling diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
“Time Higher Education ini merupakan lembaga bereputasi di UK-Inggris, dan kriteria penilaiannya hamir mirip dengan klasterisasi perguruan tinggi,” ujar Suharso.
Tambah Anggaran Penelitian Dosen
Dengan perolehan dua prestasi oleh lembaga internasional ini, Suharso berharap dapat memacu semangat para dosen Unila untuk melakukan penelitian dan menerbitkan publikasi di jurnal nasional maupun internasional.
Untuk memacu semangat dosen melakukan penelitian, lanjuta Suharso, dia mengusulkan penambahan anggaran penelitian dosen yang tahun lalu sekitar Rp28 miliar menjadi Rp32,5 miliar.
“Tahun ini saya meminta tambahan dana penelitian dosen sekitar Rp4,5 miliar karena dengan dana penelitian tahun lalu Rp28 miliar itu baru bisa mencakup penelitian 500 dosen. Saya ingin bagaimana separuh dosen dari total dosen Unila sekitar 1.400 orang ini bisa melakukan penelitian, untuk itu tahun ini saya minta tambahan anggaran penelitian dosen,” pungkasnya.
(Sumber : unila.ac.id)
Recent Comments